6.Bertemu!

3.8K 217 7
                                    

Desclaimer:  J.K Rowling

Pair: DMHP, etc.

Genre : Romance,Hurt/Comfort.

Rating : T 

Warning: AU (Alternate Universe), OOC (Out Of Character ), OC (Original Character), Incest, YAOI, typo(s), EYD tidak sempurna, no magic.

 “IF YOU DON’T LIKE , DON’T READ , DON’T  ANY BASHING, DON’T PLAGIARIZED, NO FLAME!”

Author: Astia Aoi and Raya Salimah

Title: 1st January

Summary: “Mimpi buruk itu terjadi lagi, apakah tidak ada lagi kebahagiaan yang tersisa untukku? Tuhan ini tidak adil.” /DraRry/YAOI/ff kolaborasi.

-o0o-

6.Bertemu!

Tiga tahun kemudian setelah musibah naas terjadi, Harry, Ron, Blaise dan Daphne telah lulus dari Universitas Hogwarts dan mulai bekerja.

Langkah kaki seorang gadis berambut coklat yang diikat ekor kuda nyaris menyamai angin. Dia berharap tidak terlambat barang sedetik. Kalau tidak mungkin kiamat akan datang lebih cepat dari yang dijadwalakan Merlin.

"Harry James Potter!" panggilnya setelah sebelumnya memastikan kemunculannya cukup dramatis disertai gebrakan daun pintu yang menghantam dinding. Seorang lelaki muda berambut merah mengusap-usap telinganya sebelum mendekat, mencuri kecupan singkat.

Baru mulai menggerutu, "Well.. Harry sudah pergi 30 detik yang lalu dan kemunculanmu yang hiperbolis itu benar-benar tidak perlu," lelaki itu memandang langsung pada sorot panik di mata kekasihnya.

”Sial! Bagaimana ini? Kenapa ia selalu melupakan toniknya sih?"

Ron mengendikan bahu, "Kurasa Blaise pasti punya cadangan. Dia tidak akan mati sesak nafas..tenang saja.."mulai kembali menekuri layar laptopnya, "dan sebagai catatan, 'mione. Perhatianmu pada Harry mulai membuatku cemburu."

Hermione. Gadis jangkung yang resmi menjadi kekasih Ronald Weasley setengah tahun setelah keberadaan mereka sebagai rekan kerja di ORDE, juga resmi menjadi pengasuh Harry sejak hari kedua mereka bertiga melakukan tugas bersama. Sebagai detektif, mata-mata, intel, atau apapun istilah yang tepat untuk menggambarkan mereka yang menegakan hukum namun tidak dengan cara fRontal semacam yang polisi lakukan.

"Oh..Ron... Jangan mulai merajuk lagi.. Kau tahu sendiri kalau sobatmu itu sangat berbakat membuat orang khawatir.." Ronald weasley mendiamkan laporan penyelidikannya sejenak. Ia ingat ia pernah mengatakan hal yang sama pada Blaise Zabini, tepat saat 'mendiang' Draco Malfoy berlari karena begitu mencemaskan sahabatnya itu.

Ronald memasang cengiran yang berusaha menyamai kepolosan cengiran Harry. Walau jatuhnya nampak jadi begitu konyol dalam pandangan Hermione.

"Setidaknya selain asbestosis-nya.. Dia kelihatan semakin baik dari hari ke hari sejak kepergian Malfoy muda itu.." kata Ron.

Hermione tahu ia punya setumpuk pekerjaan di ruangan lain. Sejak tahun ini ia berpisah dari Ron dan Harry karena ditransfer untuk mengisi posisi kosong pengawas bagian hukum. So, dengan berat hati ia memaksa kedua sobat itu saling menjaga diri tanpa kecerewetannya di dekat mereka.

"Aku belum pernah bertemu dengan pria itu.. Tapi apapun itu, Harry selalu mengingatnya sebagai sosok yang mencintainya.." ucap Hermione merapikan tatanan rambut merah kekasihnya, lalu mencium pucuk kepala lelaki berpipi pucat dan berbintik-bintik merah tu.

1st JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang