18. Ken...?

1.8K 63 18
                                    

Desclaimer:J.K Rowling

Pair:DMHP, etc.

Genre:Romance,Hurt/Comfort.

Rating: M

Warning:AU (Alternate Universe), OOC (Out Of Character ), OC (Original Character), Incest, YAOI, no magic.

"IF YOU DON'T LIKE , DON'T READ , DON'T ANY BASHING, DON'T PLAGIARIZED, NO FLAME!"

Author:Astia Aoi and Raya Salimah

Title:1st January

Summary:Semakin banyak hal terjadi, semakin rumit dan tak dapat dimengerti bagaimana menjalani kehidupan ini, yang kuinginkan hanya hidup tenang dan bahagia.

-o0o-

Chapter 18: Ken...?

Draco memanggil kepala kepolisian dan meminta bantuan...

"Bagaimana?" tanya Harry

"Kepala kepolisian bersedia membantu..."

"Baguslah..."

Di tempat lain... Akira kini sedang melepaskan ikatan dari tangan kanannya...

"Sial sekali.. mereka mengambil pisauku.."dengan sedikit jurus taijutsu yang dipelajarinya belakangan ini Akira berhasil melepaskan diri.

Akira memperhatikan sekitar, sembari melepas ikatan kakinya ia bertanya-tanya apakah ini markas yang sama ketika mereka menyekap Uncle Regulus.

Jadi, ia berusaha mengingat-ingat peta dan cetak biru bangunan itu. Sayangnya Akira memang tidak memiliki ingatan fotografis. Retsu memilikinya, itu sebabnya sisi psikologisnya seringkali terganggu dengan hal-hal yang dilihatnya. Terkadang mudah melupakan sesuatu itu anugrah.

"Haah.. Retsu lagi.."Akira menggumam sambil berdiri. mendekati sebuah kotak kecil di dinding utara. itu satu-satunya jendela yang dimiliki kamar penyekapan ini. Akira tidak mungkin keluar dari jendela kotak kecil itu. tapi ia cukup mungkin untuk melihat pemandangan luar dan menemukan petunjuk dimana sebenarnya dia berada.

Akira mencoba membuka pintu namun gagal... "tentu saja dikunci...bodoh..." gumam Akira kesal.

Sementara di tempat lain...

"Lloyd lama sekali"

Ken menutup mata sejenak. sebuah kenangan tentang kebakaran besar dan kali terakhir ketika ia melihat wajah Lloyd muncul di ingatannya. Ia membenci wajah itu, datar dan sama sekali tanpa emosi. Seperti membakar daun sampah kering di musim gugur. Lelaki yang ia anggap ayah menghancurkan salah satu markas rahasia klannya dan membunuh kawan-kawannya sendiri.

"Kau terlihat depresi, anak muda?" Ken membuka matanya perlahan. Berbalik. kemudian menemukan siapa pemilik suara barusan.

"Kecekatanmu sudah jauh menurun ya, Pak Tua?"

Lloyd dan Ken kini berdiri berhadapan. Di sisi jurang, jauh di ke dalam hutan pinggir kota London.

"Aneh sekali kau berkomentar begitu. Karena dulu aku yang mengajarimu segala hal soal kecekatan." Ken terdiam.

Menatap wajah pria tua itu cukup lama. Berusaha mengenali sosok ayah yang sudah lama tak lagi dikenalinya.

"Bisa kita mulai saja?" Ken mencabut pedangnya. Samurai tua yang dulu diberikan Ayah Akira padanya. Menggangtikan pedang main-main yang pernah Lloyd berikan padanya.

1st JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang