Berantem

65 8 0
                                    

H

"Rei, nih. Buku bahasa indonesia, sama cerpen. Lu coba baca cerpennya, kalo gatau arti kata, nyari di kamus ya." Pinta si Leika.
Hai, pov kali ini masih ada di gue, yaitu Kai. Authornya lagi capek karena kepikiran laba-laba berkaki tiga di rumahnya.
Sungguh aneh, tapi nyata~ laba-laba kaki tiga~
Lupakan. Sekarang kembali ke topic. Gausah urusin si auth (auth: jahat lu kai!!)

Si Leika masih aja duduk samping si pakle itu. Eh, bule.
Kesel gue liatnya, mereka kek orang pacaran. Gue ga cemburu loh. Engga.
"Eh, Kai? Kamu Kai? Sini-sini! " si Rei nyamperin gue. Terus narik tangan gue.
Dengan kesel, gue Narik balik tangan gue. Eh, kena meja si Rei. Hayati lelah makkk, lelahh!!
"Auch" gue ngerang sedikit.
"A-ah, Kai. Tak apa?" Tanya si Rei ke gue. Bukannya maksud jahat atau apa, tapi ini sakit banget. Lantas, gue bilang...
.
.
"Ya, sakitlah! Kepentok meja pasti sakit! Mejanya sekeras beton lagi. Anjir." Gue ngebentak dia.
"A, aku don't know ... ini karena you tidak hati-hati kan?"
"Tompel Kuda! Ini semua karena lo narik tangan gue!"
"But, Kai yang narik tangan Kai lagi kan?."
"Itu karena gue kaget!" Gue gamau kalah, masih dengan usap-usap tangan gue yang kepentok.
"Kenapa harus ditarik lagi... "
"Itu soalnya gue jijik sama lo! Puas lo! Huh!" Gue ninggalin dia. Keliatan dari sini, mukanya merasa bersalah banget. Agak kasian sih.. tapi, inilah akibatnya berurusan dengan Kai!
.
.
Istirahat nyampe juga. (Lu kira tujuan?!)
"Gue mau makan bento emak kesayangan." Sahut gue dengan girangnya. Leika nyamperin gue.
Tapi...
Plak!
Pukulan amarah telah mendarat di pipi gue. Apa-apa an si Leika?!
"Leika, apaan si lu!" gue ngebentak dia sambil dorong badannya sedikit.
"Lu yang Kenapa! Ngapain lo bentak Rei?!"
"... jadi, kalo Rei dibentak lu marah?"
"Eh?"
"Dan, kalau gue dipukul, lu seneng? Oke, Leika. cukup tau gue!" Gue ninggalin Leika sendirian. Ntah apa tampang tu bocah satu. Males gue liat mukanya.

"Kai..."

-¥;¥-;_-#-¥¥6÷'√|÷|_

Hai, agak cepet ya, apdetnya... auth lagi gada kerjaan kecuali marah-marah dan teriak ga jelas dirumah...
Ya, udah dijelasin kan, karena apa? Ya... laba-laba berkaki unik.

Selain gada kerjaan, auth juga males ngerjain kerjaan lainnya, soalnya udah pewe sama hape :'v

Maaf, kalo episod ini paling pendek... soalnya saya buat karena keisengan :'v

Maafkan author yang baka ini :'v
Se ya~

-salam

Disgusting?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang