"Ma, Pa. Rei mau move school lagi saja. Can i?" Rei nanya ke Ortunya.
"But, why Rei? Apakah kamu tidak have a friend, Is there a trouble maker, bullying or something?"
"No, mom. Aku ada teman. Tidak jadi trouble maker, dan tidak kena bully. Aku hanya tidak mau merepotkan temanku. Yeah, apalagi sampai menghancurkan persahabatan mereka..."
"Ow, Rei. Kau sudah dewasa. " Puji Ayahnya.
"Baiklah, besok akan ayah urus semuanya. Kau tidak usah masuk besok, ya. "
"Pindah ke mana, yah?" Tanya Rei.
"Rei, kau sudah fasih bahasa, ya." Ucap mama Rei bangga.
"Aku diajarkan teman..."
"Baiklah, secepatnya ibu urus surat pindahmu.".
.
."Ucup, Rei mana?" Tanya Leika ke temen nya, Yusuf.
"Ntah." Jawab Yusuf.
"Yaudah, thanks."
"Yoi.""Ini anak kemana lagi..." gerutu Leika. Leika melihat Kai sedang duduk di taman bareng cecan sekolah. 'Enak banget' pikir Leika.
"Ka--, oia gw kan lagi marahan ya." Leika gak jadi manggil Kai yang memang mereka sedang marahan.
"Yo, Lei." Sapa Rika.
"Eh, kenapa?"
"Marahan?" Tanya Rika to the point.
"Ya gitulah. Kenapa?"
"Baikan gih, kasian gue sama Kai. Cemberut mulu." Kata Rika.
"Dia kan mukanya emang gitu, kayak baju anak kostan ga dicuci dan ga di setrika selama setahun." Kata Leika. Wei, orang ganteng gitu juga. (Canda thor :v)
"Whaks, parah lu. Mukalu juga samanya. Lu tau kertas nasi padang lecek yang ada di warung mpok anin? Itu tuh yang buatnya sambil ngupil.. bhahahah :v."
"Tau, nape?"
"Mukalu kaya gitu."
"Kutil goreng lu." Dia lempar daun kering ke rambut Rika.
"Banci lu ah, berani sama cewek. Dah ah, gue mau beli makanan dulu, laper." Seketika Rika ninggalin Leika-sendirian-. (Jones lu :v)Skip time.
Waktu udah nunjukin jam pulang, Leika sudah balik ke kamarnya lebih dulu. Sedangkan Kai, malah main dance-dance-an di lapangan. Ntu orang loncat dikit aja kaki udah sakit apalagi dance coba. (Canda Kai :v)
"Gue laper." Leika langsung ngambil Hp dan mesen pizza online, eh, pizza DO.
Selang waktu yang lama, pizzanya dateng dan udah bayar. Sedangkan Kai belom nyampe ke kamar."Gue makan sendirian ah." Leika memasukan potongan pizza pertama yang masih hangat ke mulutnya. (Auth: bagi :'v.... Leika : ambil aja thor. Auth: suapin :v aaaaa... *disumpeldaunsamaLeika.* jahat lu Lei :'v.)
Selang gak lama, Kai masuk bawa pizza. Jodoh, uhuyy...
"Eh, g-gue udah beli." Kata Kai gagap.
"Buat besok aje, biarin gak enak juga. Sayang ini. Gue kebanyakan." Kata Leika.
"Woke."
Mereka makan dengan tenang.Tiba-tiba...
"Anjrit, gw kan lagi marahan..." pikir mereka berdua.
"Gue kenyang. " kata Kai. Bohong bro, keliatan dia masih laper.
"Kai, maap?" Kata Leika.
"Hah? Minta maap lu?"
"Hn."
"Yaudin, gue maafin. "
Akhirnya mereka saling baikan dan hidup bahagia selamanya :v // belom selesai woi :'v!!
.
.
.
Esoknya, Rei masih belum masuk."Ucup, Rei mana?" Tanya Leika ke Yusuf. Yang ke dua kalinya.
"Njir, lu nanya jan ke gue mulu. Lu tau kan gue gak deket, ditambah, gue duduknya jauh banget sama dia. Dia dibelakang baris pinggir, gw paling depan baris pojok." Jelas Yusuf panjang.
"Oh." Spjnya Leika kambuh.
"Fhaagggg." Yusuf kesel ni, yee :v
Tiba-tiba Mas Randika dateng.
"Lho, Leika? Lu nanyain itu mulu dari kemaren." Kata Mzz.
"Iya nih, Mz."
"Emang lu gak tau?"
"Tau apa Mz?"
"Rei kan mau pindah lagi."
"Whaattzzzss????!!"-¥;¥-@@+#?#+¥-//
Fine, walau udah ketebak dari atas, Leika tetep aja kaget lebay :v.
"Gue kan gak baca thor."
"Iya, Lei. Maap."
Auth paling gabisa debat sama org tamvan :v
Oke, tetep stay yay :"v
