pairings: juan/mason, junsu/minjun, sookwang/jinyoung, slight!mason/yoonara, slight!juan/everyone
genre: romance, humor, school life
rated: Mdisclaimer: do not copy this story. original story belong to homonymous!
warning for typos, sexual content, mention of rape, slash and abuse.
ooOoo
Aku tidur dengan sangat nyenyak. Aku bahkan bermimpi indah—mimpi You Juan yang memelukku sepanjang malam. Aku bisa merasakan senyum di bibirku.
Saat ini aku masih berada di atas tempat tidur Juan, mataku juga masih terpejam dan aku malas untuk bangun pagi karena aku tahu ini hari minggu. Jadi untuk itu aku mengeratkan pelukanku pada bantal guling yang tengah aku peluk. Aku tidak pernah punya guling senyaman dan sehangat ini seumur hidupku. Saking terlenanya, aku sampai menindih guling itu dengan tubuhku yang lumayan berat, tapi aku tidak perduli, toh dia hanya seonggok guling.
Aku bahkan bisa menungganginya jika aku mau.
Hanya saja aku tidak ingat bahwa semalam aku melihat ada guling di atas kasur Juan. Pelan-pelan aku menjalarkan tanganku pada guling istimewa ini. Aku sempat menyernyit saat aku menyentuh sesuatu yang sepertinya adalah tangan, begitu kuat dan berotot. Guling ini memiliki tangan? Aku yang penasaranpun mengelus tangan guling itu dengan penuh minat. Masih dengan mata yang terpejam aku menjalarkan tanganku ke sisi lain dari guling ini, aku bisa merasakan bahwa yang ku sentuh saat ini adalah leher, lalu jakun, kemudian semakin turun dan aku bisa merasakan dada yang bidang.
Darahku seketika berdesir mengumpulkan nafsu. Mungkin ini bukan guling, mungkin aku sedang bermimpi erotis, aku pikir. Aku bisa merasakan liangku berkedut-kedut seperti semalam, apalagi di tambah dengan wangi guling ini yang berbau seperti aroma Juan, penisku langsung tegang. Aku kemudian menekan keteganganku pada guling ini.
Aku yang masih penasaran terus membelai-belai dada telanjang guling itu, lalu tanganku turun dengan perlahan, sampai kemudian aku merasakan otot-otot perut yang kencang dan keras menyapa telapak tanganku. Rasanya sangat menyenangkan, aku tersenyum dalam tidurku. Aku mengusapnya, lalu membelainya, ingin berlama-lama di perut kotak-kotak itu, aku juga tidak lupa untuk menggosok happy trailnya.
Darah bergolak di nadiku dan aku bisa merasakan penisku makin tegang, aku semakin menekan ereksiku pada guling ini.
Dengan tangan yang bergetar aku menurunkan belaianku turun ke bawah sampai aku merasakan sebuah gundukan. Jantungku rasanya hampir melompat keluar. Tapi aku benar-benar penasaran sekaligus terangsang. Aku meremas gundukan itu, dia sangat besar. Jika aku membuka mata mungkin aku sudah melotot. Aku menggosok gundukan itu sekali lagi dan aku merasakan sebuah tangan yang mencegah perbuatan cabulku.
Tunggu, tangan?
Secepat kilat aku membuka mataku. Aku melotot dan sadar bahwa aku tidak sedang memeluk sebuah bantal guling ataupun bermimpi erotis. Ini nyata, dan yang aku tindih adalah—
"You Juan!" Aku meneriakkan namanya lalu mendongak menatap wajahnya yang tampan dengan takut. Tapi anehnya aku tiba berusaha untuk bangun dari atas tubuhnya.
You Juan hanya diam, menatapku tanpa ekspresi di wajahnya. Dia mungkin marah padaku karena aku secara tidak langsung sudah mencabulinya. Apalagi aku masih menindihnya dan malah dengan bodoh mendongak untuk melihat wajahnya.
"Menyingkir dari tubuhku." Setelah mengatakan itu dengan nada dingin dia mendorong tubuhku tanpa perasaan sampai aku jatuh dari atas tempat tidur dengan posisi telentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Guy is Gay
Teen Fiction❌ DILARANG KERAS MEMBAWA/MENGCAPTURE CERITA INI KE PLATFORM MANAPUN! 🔞 ADULT. *** Summary: Kim Mason tidak mengerti mengapa pria sedingin You Juan harus menjadi teman satu kamarnya. Tetapi, hal yang lebih tidak dia mengerti adalah: pria dingin...