pairings: juan/mason, junsu/minjun, sookwang/jinyoung, slight!mason/yoonara, slight!juan/everyone
genre: romance, humor, school life
rated: Mdisclaimer: do not copy this story. original story belong to homonymous!
warning for typos, sexual content, mention of rape, slash and abuse.
ooOoo
Setelah seharian berbelanja dengan Sunho dan teman-teman, aku memutuskan untuk pulang dan sampai di asrama saat hari mulai gelap. Aku sudah makan sampai kekenyangan tapi aku belum mandi. Di luar mulai hujan dan aku masih bersin-bersin bekas hujan kemarin.
Aku belum bertemu Juan tapi aku tidak perduli. Aku kesal pada Juan karena kejadian dikantin tadi, tapi bahkan Juan tidak akan sadar dengan hal itu—tentu saja bagaimana mungkin dia sadar, lagipula bukan salahnya jika banyak gadis dan pria yang menggilainya. Aku mau ikut belanjapun hanya agar dapat melupakan hal menjengkelkan itu. Lagipula aku tidak perlu khawatir, cepat atau lambat Juan pasti akan pulang karena gerbang asrama akan ditutup tepat pada jam 12 malam.
Aku menggosok rambutku yang kukeramasi dengan handuk meskipun aku tahu aku masih bersin-bersin. Aku belajar selama satu setengah jam sampai rasanya mau muntah, lalu kemudian membongkar seluruh barang belanjaanku yang isinya seputar pakaian, celana, dan barang-barang lainnya yang bisa memenuhi meja belajarku. Jam sudah menunjukan pukul 10 saat Juan tidak kunjung pulang ke kamar kami.
Aku mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur.
Aku bisa mendengar pintu kamar dibuka oleh seseorang tapi bahkan mataku sudah tidak sanggup untuk membuka.
Yang aku tahu itu adalah You Juan.
Keesokan paginya aku bangun tanpa dibiarkan untuk melihat Juan terlebih dahulu, sama seperti kemarin. Lalu hari-hari berikutnya juga berlalu dengan sama. Dia selalu bangun dan berangkat lebih awal. Sudah terhitung enam hari aku tidak pernah sekalipun melihat dia ada di dalam kamar saat aku bangun di pagi hari, yang artinya sudah seminggu lebih aku resmi menjadi rommate Juan tanpa tahu apa-apa tentang dirinya.
Aku memiliki kebiasaan aneh sekarang, yaitu bangun di tengah malam hanya untuk memandangi wajah tidur You Juan secara diam-diam. Aku sadar hanya saat itu saja aku dapat menatap wajahnya dengan puas, keesokan paginya aku harus menerima kenyataan hanya dapat menatap ranjang kosong di sampingku.
Aku kesal, aku ingin seperti rommate-rommate lain. Kulihat mereka sangat kompak dan dekat satu sama lain. Sunho bahkan sangat dekat dengan rommatenya, mereka berbagi banyak hal dan mereka tidak pernah marah jika salah satu dari mereka membawa temannya kedalam kamar. Tidak seperti aku dan Juan, dia akan bangun saat aku masih tidur, dan pulang ke asrama saat aku akan tidur. Bahkan aku yakin Juan akan marah besar jika dia tahu aku membawa temanku ke dalam kamar kami.
Aku ingin bicara banyak pada Juan dan bertanya berbagai macam hal padanya. Salah satu pertanyaan yang paling ingin aku tanyakan pada Juan adalah kemana perginya dia selama ini. Mengapa dia jarang berada di asrama, dia bahkan hanya pulang untuk berganti seragam saja. Sama sekali tidak pernah menyapaku atau sekedar berbasa-basi jika dia melihatku ada di dalam asrama.
Selama Juan tidak ada, aku juga tidak pernah tinggal di asrama saat siang, bahkan kadang-kadang aku pulang saat hampir larut. Aku selalu bermain dengan Sunho dan yang lain, hanya dengan cara ini aku bisa sedikit melupakan Juan.
"Daripada kau sedih karena Juan tidak pernah ada di asrama, lebih baik kau ikut aku menonton pertandingan basket di taman yang kemarin."
Aku mencebikkan bibir lalu bersin. Sudah berhari-hari aku terkena flu. "Mwo?! Aku sama sekali tidak merasa sedih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Guy is Gay
Novela Juvenil❌ DILARANG KERAS MEMBAWA/MENGCAPTURE CERITA INI KE PLATFORM MANAPUN! 🔞 ADULT. *** Summary: Kim Mason tidak mengerti mengapa pria sedingin You Juan harus menjadi teman satu kamarnya. Tetapi, hal yang lebih tidak dia mengerti adalah: pria dingin...