pairings: juan/mason, junsu/minjun, sookwang/jinyoung, slight!mason/yoonara, slight!juan/everyone
genre: romance, humor, school life
rated: Mdisclaimer: do not copy this story. original story belong to homonymous!
warning for typos, sexual content, mention of rape, slash and abuse.
ooOoo
"Sekarang coba ranjangnya." Mason memerah malu saat Juan kembali menusuk lubangnya dengan penis besar pria itu. Perutnya terus melilit, dan jarinya berubah gemetar saat Juan menciumnya sementara tangannya dibawa ke atas kepalanya. Pinggul Juan terus bergerak maju dan mundur membuat ujung penisnya yang tumpul terus menyenggol-nyenggol prostatnya yang memerah bengkak.
"Ahh... Ahhn... Juanhh!" Mason menghisap pundak Juan sementara pria itu menghisap telinganya, menjilatinya sensual. "Lebih dalam... Anghh... Lagi..."
Juan mengeluarkan penisnya dan membalik tubuh Mason hingga menungging. Dia menciumi pantat sampai ke tulang ekor Mason lalu menekuk kakinya hingga membentuk kaki kodok. Mason memerah malu, menengok ke belakang waspada saat Juan mulai mengurus lubangnya.
"Ahh... Ahh... Geli..." Mason merengek saat Juan menusuk-nusuk liangnya dengan lidahnya yang gesit dan terampil. "Sudaaah..." Mason merintih dan memejamkan mata. Tangannya mencengkram bed cover di bawah tangannya erat-erat saat tubuhnya gemetar kecil.
"Aku masuk." Juan memposisikan tubuhnya di atas Mason, dan tanpa peringatan memasukkan penis besar beruratnya hingga masuk sepenuhnya ke dalam liang Mason. Mereka menggunakan gaya anjing yang membuat lidah Mason terjulur dan terus mendesah hebat.
Kedua tangan Juan meremas dada Mason lalu mengangkatnya setengah duduk. Dia memelintir kedua puting susu itu gemas, dan memainkannya di tangannya. Penisnya menyodok-nyodok lubang Mason konstan, dan anak itu dengan pintar membuat gerakkan berlawanan arah.
"Juan, Juan, Juan ahh... Ahh... Ahnn..." Mason membawa salah satu tangan Juan ke penisnya dan Juan dengan senang hati memijat penis tegangnya. Juan memainkan kepala penisnya, dan mengocoknya cepat.
"Akhh... Ahhh... Aku akan sampai." Mason memegangi lengan Juan dan memaju mundurkan tubuhnya semakin cepat.
"Keluar bersamaku," kata Juan sambil mempercepat sodokannya. Juan semakin cepat mengocok penis Mason dan anak itu menggelinjang saat sesuatu sudah berada di ujung pangkal penisnya.
"JUAN!" Mason keluar dengan deras saat Juan juga mengeluarkan benihnya di dalam liang Mason; kental dan banyak. Penis Juan berkedut dan masih mengeluarkan tali-tali sperma. Mason mendesah keenakan, merasakan kenikmatan saat penisnya terus mengucurkan sperma dengan deras. Lalu Juan dengan jahil memainkan lubang penisnya membuatnya ngilu dan sesuatu yang lain menyemprot keluar. Bukan sperma melainkan air kencingnya.
Juan tertawa, sementara Mason menggigit lengannya keras. "Bajingan sialan!" umpat Mason tapi kembali mendesah saat penis Juan dengan sengaja menghentak, dan menyodok tepat di prostatnya. "ANGHH!"
Mason tersenyum pahit saat sekelebat bayangan erotis itu muncul di pikirannya, membuat penisnya berkedut tanpa sebab. Masih saja memirkan hal seperti itu di saat-saat seperti ini, pikirnya konyol. Dia kembali berjalan, terus berjalan, dan suara kereta api yang lewat membuatnya menoleh.
Sudah tiba.
ooOoo
Juan duduk di kursinya. Pandangannya menerawang jauh ke balik jendela, hampir kosong, sementara kedua tangannya berada di atas pahanya yang terbuka. Leo-teman bermain, sekaligus teman sebangkunya-menoleh menatapnya gusar namun terlalu segan bertanya. Sampai saat pria itu menurunkan pandangannya ke ujung meja, baru kemudian Leo dengan berani menepuk bahunya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Guy is Gay
Dla nastolatków❌ DILARANG KERAS MEMBAWA/MENGCAPTURE CERITA INI KE PLATFORM MANAPUN! 🔞 ADULT. *** Summary: Kim Mason tidak mengerti mengapa pria sedingin You Juan harus menjadi teman satu kamarnya. Tetapi, hal yang lebih tidak dia mengerti adalah: pria dingin...