Chapter 15 - Aku Akan Menghangatkanmu

25.7K 1.3K 171
                                    

pairings: juan/mason, junsu/minjun, sookwang/jinyoung, slight!mason/yoonara, slight!juan/everyone
genre: romance, humor, school life
rated: M

disclaimer: do not copy this story. original story belong to homonymous!

warning for typos, sexual content, mention of rape, slash and abuse.

cuap-cuap: hulaaaaa readersnim😘 maaf karena updatenya lama syekali but I'm trying my best untuk selalu melanjutkan fic ini dan menyelesaikannya sampai akhir dan jengjengjeng keluarlah chapter 15 ini/nari hula/ kali ini aku janji bakal lebih banyak momen juan sama mason, kalo kemarin kalian ngerasa momen mereka kurang itu emang sengaja untuk kepentingan cerita, di chapter yang akan datang kita gak akan nyorotin masalah junsu sama minjun lagi karena masalah mereka udah terselesaikan di chapter kemarin.

chapter kali ini juga bakal nyeritain sisi lain mason, kan kalian biasanya ngeliat dia imut imut amit gitu, di sini bakal ada momen yang bikin kalian sadar kalo mason itu tetep aja cowok tulen. well, sebenernya cowok yang jadi mason ini di real life-nya memang beneran ulzzang dan punya perut kotak-kotak alias abs, sumpah😂

ooOoo

Juan memejamkam mata, merasakan usapan-usapan lembut tangan Mason di sepanjang kontur penisnya. Rasanya begitu menyiksa sekaligus nikmat disaat yang bersamaan. Darah mendidih, mengalir di pembuluh darah sampai menyerbu ke jantungnya yang berdentum keras. Titik-titik keringat menetes dari kening melewati pelipis hingga menetes pada kasur di bawahnya. Punggungnya ikut berkeringat, terasa panas dan semakin membuatnya gerah.

"Juan..." bisik Mason menggoda. Jemari lentiknya menelusup masuk ke dalam celana dalam Juan, mengambil benda panjang berurat yang terasa hidup untuk kemudian menggenggamnya mantap.

"Anghh..." Juan mendesis nikmat. Merasa tak berdaya saat Mason mulai membelai penisnya. Kombinasi dari rintik hujan, lampu temaram, serta suhu tubuh yang meningkat membuat dia hanya bisa pasrah dan menggantungkan seluruh hidupnya pada Mason.

Mason di sisi lain tidak henti-hentinya menghirup napas sebanyak yang dia bisa, karena sialan, detak jantungnya tidak mau berhenti berdentum keras. Ini adalah pengalaman pertamanya dalam memuaskan Juan, dan dia tidak boleh gagal. Tiba-tiba keinginan untuk membuat Juan merasa terpuaskan berkobar dalam diri Mason. Saat melihat pria itu terlihat kacau dan membutuhkan sentuhannya, Mason tahu bahwa dia merasa senang akan hal itu. "Apa kau menyukainya?"

Juan mengangguk kaku. Bibirnya sedikit terbuka, dan kakinya sedikit melebar saat Mason membuatnya telentang. Mason beringsut dari tidurnya dan melompat tanpa suara sampai terduduk diantara kedua kaki Juan dengan posisi mengangkang. Mason menatapnya seolah mengatakan biarkan aku memuaskanmu membuat Juan menelan ludah penuh minat.

"Hanya nikmati," bisik Mason tanpa suara. Dia mencengkram karet pinggang celana Juan lalu menariknya turun sampai lututnya. Mason menjilat bibir sensual melihat tonjolan penis Juan yang gemuk terpampang dari balik boxer hitam ketatnya. Dia juga bisa melihat kontur penis Juan yang panjang dan sedikit bengkok, serta kepala penis berbentuk jamur mencuat dari atas karet boxer pria itu yang membuatnya semakin berhasrat.

Mason membungkuk sampai hidungnya membentur penis pria itu. Dia menghirup nafas dalam-dalam dan menjulurkan lidahnya. Rasa Juan benar-benar luar biasa. Ini adalah sebuah ironi, karena faktanya Mason merasa sama terangsangnya dengan Juan. Berkali-kali pantatnya membentur penis Juan saat dia duduk di atas pangkuan pria itu, rasanya luar biasa setiap kali dia menggesekkannya seolah-olah mencari posisi yang pas. Mason tersenyum, telapak tangannya mencengkram bola-bola Juan dari balik boxernya untuk kemudian meremasnya gemas.

Cool Guy is GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang