Part 13 - Awal Petualangan

446 45 4
                                    

Pegawai itu mengangguk, "Menurut data ini seperti itu. Bagaimana? Apa kau mau mencatat alamatnya?"

Jaemi menggigit bibirnya, dilema dengan keyakinannya sendiri, "Ba-baiklah..."

Setelah menerima alamat Park Bokyung, Jaemi pun melangkah keluar gedung dan berjalan menuju taman yang berada tak jauh dari kantor kependudukan itu.

"Hahh... bagaimana caranya ke Jeju? Aku tidak bawa uang banyak untuk membeli tiket pesawat..." lirih Jaemi sambil menghitung uang di dompetnya.

"Ekheem..."

Jaemi tak mengindahkan suara deheman itu. Dan terus memikirkan caranya untuk ke Jeju.

"Ekhemm !!!"

"Ishhh !! Apa-apaan pria ini !!" Umpat Jaemi. Kemudian tersentak dan kembali memandang pria itu, "Kau...." Jaemi menyipitkan matanya dan menunjuk wajah pria itu.

"Yak ! Kenapa memandangku seeperti itu?!"

"Seokjin !!" Pekik Jaemi dengan wajah terkejut. Seokjin segera meletakan jarinya di bibir Jaemi.

"Ssshtttt !!!!! Kau bisa merusak penyamaranku !"

"Yak ! Kau sedang apa di sini?!!"

"Memantaumu."

Jaemi mengernyit, "Apa? Memantau katamu? Untuk apa?"

Seokjin mengendikkan bahunya, "Y-ya.. kau kan perempuan... a-aku mana tega meninggalkan perempuan seorang diri. A-aku harus me-ekhheemm.. menemaninya." Jelas Seokjin dengan gugup. Sebenarnya ia sedikit canggung dengan Jaemi saat ini, apalagi tatapan gadis itu sangat membunuh.

Jaemi tertawa remeh, "Aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa menjaga diriku sendiri ! Lagipula ini bukan urusanmu." Ujar Jaemi dengan nada meninggi, "Pulanglah... dan katakan pada Appa aku tidak akan kembali. Aku harus menyelesaikan sesuatu." Lanjut Jaemi sambil memandang rerumputan.

Seokjin terdiam, "Aku akan pulang. Jika kau juga pulang."

Jaemi mendelik ke arahnya, "Jangan keras kepala ! Kau sudah dengar aku tidak akan pulang."

"Tidak, Bang Jaemi ! Aku tidak akan pulang sampai kau ingin pulang." Tegas Seokjin.

Jaemi menghela nafasnya, "Jangan panggil aku seperti itu.. aku... bukan Bang Jaemi.."

Seokjin mengernyit, "Apa maksudmu bukan Bang Jaemi?"

"Aku bukan anak kandung Bang sajangnim. Dan aku akan mencari tahu kebenarannya. Maka dari itu kau harus pulang, Seokjin-sshi !"

"Aku ada di sini juga karena ulah mu. Jadi jangan harap aku akan meninggalkan mu !" Seru Seokjin yang semakin membuat Jaemi kesal.

"Aku tidak tahu kau akan mengikutiku. Aku tidak memaksamu ! Jadi pulanglah ! Aku bisa selesaikan ini sendirian !"

Seokjin mengangguk, "Baiklah, aku akan pulang !" Ujarnya seraya bangkit dari kursi taman itu, "Tapi... ingatlah pesanku. Ini kota besar, banyak kejahatan. Kebanyakan korban dari kejahatan itu perempuan yang diperkosa atau disandera. Bisa saja--"

"Aaahhh, baiklah, baiklah !!! Kau boleh ikut denganku !!!" Sela Jaemi sambil memandang Seokjin tajam.

Seokjin menahan tawanya. Kata-katanya tadi pasti membuat nyali Jaemi menciut, "Nah, bagus kalau begitu !"

Jaemi menghela nafas panjang, "Tapi berjanjilah kau tidak akan merepotkan aku.."

"Janji, Nona !" Seru Seokjin antusias, membuat Jaemi mengendik karena tingkah antusiasnya, "Ah... lalu sekarang kita mau kemana?"

We Are Family [BTS FANFICTION]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang