Part 8 - Teman dan Musuh

473 63 3
                                    

Hari pertama sekolahnya tidak begitu buruk. Memang banyak yang tidak menyukainya, tetapi banyak pula yang mendekatinya (karena faktor Jungkook pastinya).

"Kemana Jungkook?" Tanya Sejin ketika Jaemi datang seorang diri menuju lapangan parkir.

Jaemi mengendikan bahunya, "Aku rasa dia ke toilet.." jawab Jaemi sambil terus mencari sosok Jungkook. Namun matanya malah tertuju pada objek yang berbeda, matanya menyipit untuk memastikan indera penglihatannya, "Paman, aku akan kembali."

Sejin tak merespon, hanya memandang Jaemi dengan wajah heran ketika gadis itu berjalan mendekati seseorang.

"Song Harin?"

Merasa dipanggil, gadis yang tengah menunggu jemputannya itupun menoleh, "Eo?! Jaemi-sshi?!" Serunya terkejut, "Kau sekolah di sini juga?" Tanya Harin sambil melihat penampilan Jaemi.

Jaemi mengangguk, "Aku baru pindah hari ini. Rupanya kau siswa di sini juga ! Senang bertemu denganmu lagi."

Harin mengangguk sembari tersenyum, "Ya. Aku juga senang bertemu denganmu lagi. Ah, iya ! Selamat karena kau sudah menjadi member BTS !" Jaemi tersentak mendengar ucapan selamat dari Harin.

"Kau tidak marah?"

"Untuk?"

"Karena aku menjadi member BTS."

Harin tertawa kecil, "Apa maksudmu marah? Aku tidak akan marah. Bukankah aku pernah mengatakan jika aku akan mendukung idolaku?"

Jaemi tersenyum mengingatnya, "Ya, kau benar. Senang mendengarnya."

"Jaemi-ya !!!"

Jaemi membalikkan badannya, dilihatnya Jungkook tengah berlari mendekatinya.

"Jungkook-ah, perkenalkan ! Dia Song Harin, teman baruku !"

Harin tersentak ketika pasang mata Jungkook bertemu dengan matanya. Jantungnya berdegup seketika, dan dapat dipastikan wajahnya akan memerah saat ini juga.

"Annyeong haseyo, Song Harin imnida..." sapa Harin sambil membungkukan badannya.

"Jeon Jungkook imnida. Senang bertemu denganmu, Harin-sshi." Balas Jungkook disertai senyuman lebarnya, "Ah, terima kasih karena mau menjadi teman Jaemi. Belakangan ini dia jadi banyak tersenyum." Lanjut Jungkook.

Harin tersenyum, "Sama-sama."

"Jae-ya, kajja pulang !" Ajak Jungkook pada Jaemi. Gadis di sampingnya itu mengangguk, "Harin-sshi, aku dan Jaemi pamit. Berhati-hatilah !!" Pamit Jungkook.

Harin membalasnya dengan anggukan. Dilihatnya Jaemi melambaikan tangan padanya, membuatnya ikut melambaikan tangannya. Namun matanya membulat ketika Jungkook turut melambaikan tangannya.

"Aku rasa aku akan mati sekarang...." gumamnya sambil terus melambai. Hatinya sungguh berdesir saat ini.

***
"Beristirahatlah ! Besok kita akan latihan menjelang comeback." Kata Sejin ketika Jaemi turun dari mobil.

"Lalu sekolahnya?"

"Kau tidak perlu khawatir, akan ada guru yang datang besok." Timpa Jungkook, "Pai, Jaemi-ya !"

Jaemi terus memperhatikan mobil yang Sejin bawa sampai akhirnya mobil itu menghilang dari hadapannya.

"Permisi, Nona!" Jaemi mengurungkan niatnya masuk ke dalam rumah ketika mendengar suara pengantar surat.

"Ya?"

"Apa benar ini kediaman Tuan Bang Sihyuk?" Tanya sang pengantar surat itu.

Jaemi mengangguk sambil terus memandang pengantar surat itu dengan heran, "Iya. Waeyo?"

We Are Family [BTS FANFICTION]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang