Part 2 - Bang Jaemi

830 58 1
                                    

At Gangnam High School

"Apa?!! Gila !! Aku tidak mau !!"

Jungkook memandang dengan wajah memelas sahabatnya itu. Untung saja Jungkook memakai penyamaran, jadi tidak ada yang dapat mengenalinya di sini kecuali sahabatnya ini.

"Ayolah, Jae-ya... ini demi karirku. Dan hyungku."

"Lalu apa urusannya mereka denganku? Tidak ada ! Jadi jangan harap aku akan membantu mu, Jungkook-ah !"

"Eish !! Aku ini sahabatmu, Jae-ya... apa kau tega membiarkan sahabatmu menderita?"

"Kau lupa dengan siapa kau bicara? Aku ini membenci grupmu, Jungkook-ah. Kau tahu itu, kau juga harusnya tahu aku tidak akan mau menerima permohonanmu ini !"

Jungkook mendengus. Gadis di hadapannya ini sungguh keras kepala, " aku tahu itu, tapi hanya kau yang bisa beratraksi dengan kursi seperti saat SMP itu. Lagipula, gaya rap mu hampir sama dengan Hoseok hyung. Maka bantulah aku, Jae-yaaa...." rengek Jungkook sambil bertekuk lutut di hadapan sahabatnya itu.

"Yakk !! Jungkook-ah, lepaskan !" Seru gadis berambut coklat itu.

"Aniya ! Sampai kau mengatakan iya, Bang Jaemi !"

Gadis bernama Bang Jaemi itu makin risih dengan Jungkook, ia bahkan tak bisa melepaskan tangannya dari cengkraman Jungkook.

"Anggap saja kau melakukannya untuk ayahmu, Jae-ya.. ini tidak akan lama, hanya sebulan. Sampai Hoseok hyung sembuh." Lanjut Jungkook, tidak berhenti membujuk sahabat sejak kecilnya itu.

Jaemi tidak menjawab. Ia terpaku ketika Jungkook menyangkut pautkan ayahnya dalam masalah ini. Oh baiklah, harusnya Jaemi tahu ayahnya akan terlibat dalam masalah ini. Bagaimana keadaan ayahnya? Pasti juga bingung memikirkan masalah yang menimpa anak asuhannya.

"Ahh, sudah !!! Aku ingin masuk !! Pulanglah sebelum kau ketahuan, Jungkook-ah !" Pekik Jaemi sambil menghardik tangan Jungkook. Ia pun segera berjalan meninggalkan Jungkook.

"Apa itu artinya 'iya'? Jaemi-ya !! Aku akan menunggumu malam ini di kantor ayahmu !! Kita akan berlatih bersama malam ini !!" Sorak Jungkook.

"Ish !! Namja itu !!" Umpat Jaemi yang terus berjalan menjauhi pekarangan belakang sekolahnya.

"Aku tahu dia tidak akan bisa menolaknya.." gumam Jungkook dengan wajah penuh kemenangan.

Jaemi memang sangat mudah dirayu, apalagi jika berhubungan dengan ayahnya. Gadis berusia 18 tahun itu akan melakukan apapun agar ayahnya senang.

"Wah, wah... siapa lagi laki-laki tadi, Bang Jaemi? Sepertinya dia tampan.."

Jaemi mendengus, gadis bernama Jessy itu pasti akan mengacaukannya lagi saat ini.

"Bukan urusanmu."

"Bukankah.. kemarin siswa kelas 1 baru saja menyatakan perasaannya padamu? Wah ! Sihir apa yang kau pakai untuk menarik perhatian mereka?"

Bug !

Dengan kesal Jaemi menutup buku tebalnya. Rasanya ia ingin menjahit mulut gadis bule ini hingga tidak bisa berbicara lagi.

"Cihh.. kau ini murahan, ya?"

Baaggghhhhh !!!

Dengan sekali hantam, gadis bernama Jessy itu pun sudah tersungkur di lantai sambil memegangi pipinya yang baru saja tertojos oleh kepalan tangan Jaemi.

"Kau boleh mencelaku, mengolok-olokku, tapi jangan sebut aku murahan, Jalang ! Ingatlah, kau tidak lebih baik dari aku !" Tegas Jaemi sambil mencengkram kerah baju Jessy.

"Bang Jaemi !! Jung Jessy !!"

Dan di sinilah mereka berdua, Jaemi dan Jessy. Di ruang konseling milik Ibu Kang, guru konseling khusus kelas 3.

"Apalagi masalah yang kalian buat?"

"Dengan sengaja Jaemi menonjok wajahku, Bu." Rengek Jessy sambil terus memegangi pipinya yang mulai membiru.

Jaemi hanya menghela nafas, sambil menyandarkan bahunya tanpa mau membela diri.

"Apa alasanmu melakukan itu, Jaemi-sshi?"

Jaemi memandang tajam guru konselingnya, kemudian menoleh pada Jessy yang terus menampakan wajah sedihnya, "kau bisa bertanya pada bule jelek ini." Jawab Jaemi sambil memainkan dasi sekolahnya.

"Hei !!" Protes Jessy, "Maaf Ibu Kang, tapi saya tidak melakukan apapun. Aku hanya korban di sini !"

Jaemi tertawa remeh,  "Ibu Kang !"

"Ya?"

"Ibu murahan."

"Bang Jaemi !!" Sontak amarah guru bermarga Kang itu naik, membuatnya bangkit dari posisinya dan menggebrak meja kerjanya, "ini sekolah ! Dan aku gurumu ! Hormati gurumu ! Kau tak pantas mengatakan itu di sini !"

Jaemi tersenyum miring, "aku yakin, jika saja kau bukan guruku kau pasti akan langsung menghajarku. Benar begitu, Ibu Kang?" Tanya Jaemi, "sekiranya itulah yang aku lakukan pada wanita jalang ini. Aku harap kau mengerti, Ibu Kang."

Ibu Kang terpaku dengan kata-kata Jaemi. Ini bukan yang pertama, Jaemi sering membuatnya tak bisa berkata-kata.

"Aku melakukannya karena Jessy dan aku punya posisi yang sama di sekolah ini." Lanjut Jaemi, kemudian memandang tajam Jessy yang memandangnya, "tolong ajari sopan santun pada bule Jalang ini, Ibu Kang." Itulah yang Jaemi katakan sebelum meninggalkan ruang konseling.

Jaemi memang selalu begitu. Hampir tak ada kapoknya masuk ke dalam ruang konseling. Baginya orang omong kosong seperti Jessy hanya membuat harinya kacau, itulah sebabnya ia sering masuk ke ruang konseling. Jaemi juga pernah di drop out dari sekolahnya selama seminggu karena menghajar pelatih musiknya.

Walaupun demikian, Jaemi adalah anak yang cerdas dan pintar. Itulah kenapa Kepala Sekolahnya tidak pernah membiarkan ia tinggal kelas. Bisa dibilang, Jaemi adalah faktor utama mengapa sekolahnya kini menjadi sekolah favorit.

"Kau membuat onar apalagi, Sayang?"

"Tidak ada."

"Aku mendapat telepon dari guru konselingmu tadi sore. Katakan pada Appa, Nak."

Jaemi mendengus, "Appa tidak perlu tahu. Bisa-bisa Appa jatuh sakit karena tahu perkaraku. Aku yakin Ibu Kang sudah memberitahumu." Jelas Jaemi sambil memakan makan malamnya.

"Hahh.. Jaemi sayang, lain kali kau harus bisa mengontrol emosimu, Nak."

Jaemi mengangguk, kemudian bangkit sambil menggendong tasnya, "Arra. Akan aku coba."

"Kau mau kemana?"

"Belajar kelompok. Aku tidak akan pulang larut, Appa. Annyeong !" Jawab Jaemi sambil berlalu meninggalkan ayahnya.

Bang sajangnim nampak frustasi setelah keberangkatan anaknya. Bagaimana tidak? Belum selesai masalah Hoseok, putrinya pulang membawa masalah baru untuknya.

Krriinggg~

"Yeoboseyo?"

"Sajangnim, kita sudah dapat pengganti Hoseok. Kami akan bertemu dengannya malam ini."

"Ne?"

TBC

Part 2 selesai ^-^ masih banyak partnya :') semoga Jae kuat menjalani semua ini yaa xD

Jangan lupa komennya yaa temaaaannnn^0^


Jae's Love~♡♡
Chuuuuu~

We Are Family [BTS FANFICTION]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang