First : Maura Nadya A.

65 7 0
                                    

  Hari ini tampaknya akan terjadi hujan. Langit tampak mendung, dan gemuruh sudah berbunyi saling bersahut-sahutan. Tak lama kemudian,titik air--hujan mulai berjatuhan membasuh bumi. Tumbuhan, hewan dan rumah sudah basah terkena airnya. Hal ini membuat beberapa manusia masih bergelung(?) Didalam selimutnya. Tapi, beberapa orang juga mulai sibuk menyiapkan dirinya untuk melewati hari-hari mereka.

  Disalah satu rumah, tampak seorang gadis berdiri didepan gerbang sambil mengadahkan kepalanya melihat ke arah langit yang dengan serunya mengeluarkan hujan. Ia menghela nafas dan melepas tasnya. Gadis itu kemudian berlari menerobos hujan, tak memperdulikan tasnya yang sudah ia lapisi sudah terkena air hujan.

Clak! Clak! (?)
  Setiap langkah kakinya menimbulkan cipratan dari genangan air merembet kemana-mana. Tapi ia masih tetap berjalan dengan tergesa-gesa.

  "Mati gue! Kenapa gue bisa lupa pasang alarm sih!!" Gerutu gadis tersebut. Sampai akhirnya ia sampai ke sebuah gedung sekolah. Dia melirik jam yang berada di taangannya.
"Masih sempet!!"ujarnya dan segera berlari masuk. Ia melewati lorong-lorong yang masih penuh dengan murid berlalu lalang, hingga membuat kehebohan.

Brak!!
  Bunyi pintu yang didobrak gadis itu mengangetkan semua orang yang berada didalam ruangan itu. Setelah melihat siapa pelakunya, semua murid langsung berdecak kesal. Gadis itu cengengesan mendapatkan semua murid menggerutu.

  "Nad!" Seru seorang gadis. Gadis itu melihat kearah pintu kelasnya, seorang gadis berkacamata tengah berdiri didepan kelasnya.
  "Eh, Dya! Bentar, gue taro tas gue dulu!" Seru gadis itu.

  Maura Nadya A. Itulah nama gadis itu. Ia segera menaruh tasnya dibangku dan kemudian keluar untuk menyusul gadis yang dipanggil.

"Ada apaan nih, Ya? Kangen ya ama gue? Aduh! Gue nggak bawa pulpen nih buat ngasih tanda tangan." Ujar Nadya setelah berada didepan Dya.

"Ya, ya, ya. Lu kira gue Yaya?! Nama gue Laudya!" Kesal gadis itu.

"Trus kenapa manggil gue? Kangen yaaa?" Tanyanya lagi dengan nada bergurau.

Laudya mendengus, "Ngaco! Gue manggil lu kekelas gue, daritadi gue nungguin lu kagak dateng-dateng. Kenapa? Telat lagi?"

"Hehehe, iya gue telat bangun."jawab Nadya cengengesan.

  Mereka terus berbincang-bincang ringan hingga ia sampai pada sebuah ruang kelas "XI-IPA-II"

"Hello~~!"sapa Nadya ketika memasuki kelas itu.

Hening. Tidak ada yang membalas sapaannya.

"Gue dikacangin. Hiks!"

Laudya memutar bola matanya, "aduh udah deh, jangan drama lagi, Nad!"

"Hehe.. oh iya, pada ngapain sih? Gue nyapa pada ngacangin gue?"

"Eh Nadya? Kapan lo dateng? Gue kirain lo hari ini lagi sakit." Ujar salah satu gadis ketika nelihat Nadya.

"gue udah disini dari tadi,ih! Oh iya, Tania, Kak Rachel ama Sidney pada ngapain sih? Serius amat!"

"Tau deh, ada drama korea baru kali."

  Nadya melirik kedua orang gadis lainnya yang bernama Rachel dan Sidney. Oh benar, ada drama korea yang terpampang dilayar laptop yang ditontonnya. Nadya tersenyum jahil dan...

  "Nadya!!" Pekik kedua orang gadis itu setelah Nadya memencet tombol dilaptop itu dengan sembarang. Nadya dan Tania bertos ria melihat kedua wajah gadis itu tampak kesal.

"Hahaha. Aduh sorry deh kak, sorry! Lagian gue nyapa pada nyuekin. Hayati jadi terluka." Ujar Nadya dengan ekspresi wajah dramatis. Tania mengusap wajah Nadya, "lebay lo!"
Nadya mengerucutkan bibirnya kesal.

This Is My Life Story(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang