Bagian 16

557 36 8
                                    

Bagian 16


Pada malam hari, Lord Waldegrave kembali menemuinya. Ia mengatakan bahwa mulai dari saat ini dan mungkin selamanya, ia akan tinggal di rumah ini, menjadi bagian dari keluarga Waldegrave dan menjadi Nona Adeline. Tapi tidak akan merubah pandangan mereka akan dirinya, karena Alex tetaplah Alex bukan Adeline.

Kamar inipun menjadi milik Alex, juga dengan semua pakaiannya yang ternyata masih tersimpan rapi dan bersih di lemari, juga semua mainannya. Alex akan menyerupai Adeline, dan ini sedikit membuat Alex ketakutan. Ia takut tidak dapat memenuhi apa yang Lord Waldegrave harapkan. Alex hanya dapat berdoa.

Alex terbangun keesokan paginya, masih di tempat tidur yang besar ini yang sekarang menjadi miliknya. Dan ia terkaget dengan Miss Emma sudah menunggunya.

"Selamat pagi, Alex." Emma menyapanya dengan hangat. Di tangannya telah siap baki sarapan pagi untuk Nona Adeline.

"Saya harap kau siap menyambut hari pertamamu. Bagaimana, kau ingin sarapan atau mandi dahulu?" Emma menawarkan dengan senyuman.

Alex tidak tahu harus menjawab apa. Dia belum pernah dilayani seperti ini sebelumnya.

"Sarapan akan selalu siap di setiap pagi saat kau bangun, kecuali jika ada sarapan di meja makan." Emma menjelaskan. "Dan setelah kau menyelesaikan sarapanmu, air panas telah siap untukmu mandi. Akan ada dua pelayan yang akan memandikanmu."

Alex langsung memerah. Akan ada yang memandikanku? Tidak mau! Aku sudah besar sekarang, bukan bayi lagi. Apa kata Ben, kalau dia tahu ini?

"Dan jangan lupa obatmu di setiap pagi dan malam."

Alex semakin terpaku.

"Sepertinya lebih baik kau sarapan dahulu, setelah itu mandi." Dengan tersenyum, seraya meletakkan baki sarapan tersebut di pangkuan Alex.

Alex tak menyahut karena tak tahu harus menjawab apa, dan hanya melakukan apa yang diminta.

Setelah ia selesai sarapan dan siap untuk mandi, Alex kembali memerah dengan dua pelayan yang siap di samping bak mandi yang telah berisi air hangat.

"Boleh aku mandi sendiri?" Alex bertanya malu-malu. Dia belum pernah membuka baju di hadapan orang lain kecuali di depan suster-suster, itupun dulu saat ia masih kecil.

"Tidak, Alex, mereka yang akan membantumu, dan tolong jangan membantah." Emma masih tersenyum hangat.

Alex menggigit bibirnya, dan membiarkan mereka membuka pakainnya, lalu memintanya untuk masuk ke dalam bak mandi. Ini adalah pertama kali Alex mandi di dalam bak mandi seperti ini.

Dengan mengesampingkan rasa malunya, dia terpaksa membiarkan dua pelayan tersebut memandikannnya. Dan yang lebih membuatnya malu, mereka mencampur air hangatnya dengan minyak yang wangi. Dia sekarang beraroma seperti anak perempuan!

Ritual mandi sendiri memakan waktu hampir satu jam, hingga akhirnya mereka mengangkat Alex dari dalam bak mandi dan dengan berbalut handuk tebal, dan membawanya kembali ke kamar. Dan kembali Alex harus terkaget memerah dengan gaun berwarna pink yang disiapkan untuknya. Nggak mungkin aku akan memakai gaun itu!

Tapi meski ia berteriak dalam hati tidak mau, ia tidak akan bisa menolaknya. Saat ini ia adalah boneka yang harus menurut, dIbuat seperti Adeline. Dia sudah menerima untuk hidup seperti ini dan ia harus menjalaninya.

Kembali dengan mengesampingkan harga dirinya sebagai anak lelaki, Alex tidak membantah maupun melawan saat mereka mengenakan gaun cantik pink itu ke tubuhnya. Bahkan saat mereka mulai menjalin rambutnya dengan kepang dan memberinya pita yang senada dengan warna gaunnya. Alex berusaha untuk menutup mulutnya dan tidak berkomentar apa-apa.

Beauty Love AdelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang