Bagian 12

470 41 5
                                    

Bagian  12

   

Tristan mengurung diri di kamarnya. Sakit hatinya kini berlipat. Ia tidak percaya ayahnya berpikiran sesuatu yang tidak masuk akal. Ayahnya berencana menggantikan anak itu sebagai Adeline, adiknya yang paling manis dan cantik sedunia, meski itu untuk Ibu. Yang benar saja! Mana mungkin mereka menggantikan sosok Adeline, terlebih oleh anak itu, hanya karena anak itu mirip dengan Adeline, dan ibu yang menginginkannya. Ia tahu ibunya sudah tiga tahun dalam kondisi seperti itu, iapun tidak mengingkari menginginkan ibunya kembali sehat seperti itu. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah dengan menghidupkan kembali sosok Adeline. Rencana yang gila! Dan yang lebih mengagetkan, Byron merestui niat ayah mereka. Tristan tidak mengerti, apa Byron sudah hilang akalnya? Adeline tidak tergantikan. “Enak saja, datang-datang langsung menarik perhatian seisi rumah, sekarang dia mau dijadikan pengganti Edele. Mana penyakitan, lagi.” Sekarang benar-benar doanya dulu yang mengharapkan anak itu mati saja, berharap didengar Tuhan. “Tidak boleh ada yang menganggantikan Edele Kalau sampai itu terjadi, anak itu tidak akan mudah menjalaninya. Awas saja kalau sampai terjadi!” Kini Tristan berdoa dengan kuat agar rencana gila ini tidak pernah terjadi.

                Tapi sepertinya doa Alex segera terkabul, tak lama setelah ia mengucapkan doanya, Bapa Simon muncul di mulut pintu kamarnya.

    “Bapa…!” Alex seperti bertemu bertemu kembali dengan ayahnya.

    “Alex, anakku,” Bapa Simon langsung masuk dan memeluk Alex dengan erat. Perasaan lega merasuk di dadanya melihat Alex masih kuat bertahan dan dapat melaluinya. Ia harus menyadari anak ini sangatlah kuat.

    “Bapa, maafkan aku, aku sudah nakal, maafkan aku,” Alex menangis di pundak Bapa-nya

    “Tidak apa-apa, nak, yang penting kau selamat, itu saja,” Bapa Simon mengusap-usap punggung Alex dan membiarkannya bersandar di pundaknya, pundak yang Alex kenal.

Alex terisak seraya melepaskan pelukannya, dan berbaring kembali.

    “Bagaimana perasaanmu, Nak?”

    “Lebih baik, Bapa. Mereka semua baik padaku.”

Bapa Simon tersenyum.

    “Tapi terasa aneh,” Alex berucap pelan.

    “Kenapa kau berpikir begitu ?”

 Alex menaikan pundaknya, “Tidak tahu, hanya terasa aneh. Dan Milady…”

    “Kenapa dengan Milady?” Bapa Simon tertarik dengan suaranya yang hangat.

   “Mereka bilang Milady yang merawatku memelukku dan menjagaku selama aku sakit... dia…dia.. yang membuatku tetap hidup... dan sekarang Milady sakit karena merawatku..., betulkah itu, Bapa?”

Bapa Simon mengehela nafas dengan tersenyum. Ia ingin mengatakan bukan, tapi Alex terlalu pandai. Mungkin tubuh Alex memang lemah, tapi ia termasuk anak yang cerdas.

    “Betul, Nak, beliau yang merawatmu. Beliau yang memelukmu dan menjagamu selama kau sakit.”

    “Seperti yang Suster Ann lakukan kalau aku sakit?”

    “Ya.”

    “Dan sekarang Milady jatuh sakit karena aku?”

    “Tentu saja tidak, Nak. Beliau sudah sakit sebelumnya. Belau tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Sudah hampir 2 tahun, belau tidak dapat bangun…”

Beauty Love AdelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang