[4] Sign?

21.5K 1.8K 60
                                    

Taehyung pov.

"Jungkookie? Apa itu kau?"

Hening. Ia tak menoleh. Hanya hembusan angin yang menjawabku.

Rumputan bergesek dengan telapak kaki yang tak beralas. Aku melangkah mendekatinya. Sosok lelaki yang duduk menyendiri di tepi sungai berarus lembut itu. Bias cahaya jingga yang hampir terbenam itu, menerpa surai hitamnya. Memberi kesan yang jelas menghangatkan.

Ragu. Haruskah ku tepuk bahunya dan membuatnya menoleh padaku? Sudahlah, lakukan saja..

Tanganku terulur, membelai angin..

"Hyung.."

Aku kalah cepat. Ia sudah mendahului. Menoleh dan tersenyum manis padaku. Senyum yang sangat aku kenali, senyum yang tanpa sadar selalu ada dalam bayangku. Seyumnya, senyuman Jungkook.

"Kenapa kau ada di sini?" Aku bertanya pelan. Perlahan memposisikan tubuh duduk di sisinya.

"Menunggumu.." tuturnya lembut, tak seperti dirinya yang biasa bicara heboh sendiri. Ia tidak menatapku. Tapi, dari sorot matanya yang terfokus pada siluet dahan pohon di seberang sana, bisa ku lihat tatapan hangat dalam kedua manik hitamnya itu. Sebelah alisku terangkat, mungkin aku salah dengar.

"...dan sekarang, aku senang kau datang. Penantianku tak sia-sia.." gumamnya lagi. Kali ini tatapan hangat itu mengarah pada manikku. Senyum lembut masih menghiasi bibir tipisnya. Dahiku berkerut, masih belum memahami semua penuturannya. Apa dia benar Jungkook?

"Ehmm.. Apa maksudmu..?" Ku beranikan bertanya. Memiringkan sedikit kepalaku. Senyuman itu semakin merekah. Bukannya menjawab, justru mengarah kian mendekat. Membuat hidung satu sama lain saling bersetuhan. Tubuhku hanya membatu. Kelopak di hadapanku terpejam dalam, hembusan hangat napasnya menyapu lembut wajahku.

Jarak? Tak ada lagi jarak yang jadi penghalang. Bibir kami sempurna menyatu. Bergelung dalam lembutnya lumatan tulus tanpa nafsu. Mataku terpejam dalam. Tubuhku tak memberi penolakan. Ini aneh. Malah meresapi rasa hangat yang menjalari seluruh tubuh. Tanganku terangkat perlahan, menelusur jahil di tengkuknya.

"Hyung..."

Ku balas tatapannya,

"Saranghae~"





























"Huaah!!... haahh.. hhh.. hh.."

Terduduk cepat dengan mata yang terbuka lebar. Napas memburu membuat rongga dadaku kembang kempis tak berirama. Jantungku berdegup cepat. Gilaa..apa itu yang barusan terjadi?!

Mataku mengerjap berkali-kali. Masih dengan napas yang tak beraturan. Gelap. Ku edarkan pandangan, menyusuri ruangan tempatku berada kini. Ini kamarku..

"Haahh.. hanya... mimpi.." aku bergumam sendiri. Masih berusaha mengatur napas. Surai cokelat jatuh menutupi alisku, menunduk dalam dengan rasa pusing yang cukup memuakkan. Mimpi tadi, aneh.. sangat jelas.

Ia menungguku, tersenyum, bahkan saat terciptanya sebuah ciuman antara kami. Semua terlihat jelas. Oh, dan jangan lupakan perkataan terakhirnya sebelum aku kembali ke alam sadar : Saranghae.

Tapi kenapa harus Jungkook?

Apa artinya semua itu..?

Jungkook yang hadir dalam mimpi.. bukannya Sujeong, kekasihku sendiri.

Apa ia benar menungguku?

Menunggu apa..?

Atau mungkin perasaanku yang selama ini bersembunyi.

Why So Serious? [VKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang