Aku memang sudah mempercepat bagaimana aku memasukkan semua alat tulis di dalam tas, tetapi tetap saja aku sedikit lebih lambat dari Angga. Aku baru memasukkan kotak pensil saat melihatnya menaikkan zipper jaket. Aku terkesima saat dia mendongak dan langsung berhadapan denganku.
"Kenapa?"
Eh? "A-anu. Rambutmu emang kaku dari sananya?"
Angga sedikit salah tingkah dan membenarkan letak rambut jabrik miliknya. "Aku juga pake gel rambut, kok."
Aku tidak menggubris lebih lanjut karena tadi hanya sebuah kedok untuk menutupi salah tingkahku. Setelah menutup tas, aku memakai sweaterku. Masih grogi karena Angga tidak memberikan jalan keluar (aku duduk di pojok dekat tembok). Aku memberengut saat berdiri.
"Aku mau pulang," ujarku agak kesal karena Angga tidak menunjukkan tanda-tanda ingin beranjak dari kursi. Malah ia seperti memblokade jalan keluar.
"Aku anterin?" tawarnya. "Sekalian tahu rumah kamu dimana. Soalnya kita kan nanti mau keluar bareng."
.
.
.
Chapter ini bisa kalian temukan di
https://karyakarsa.com/smolfelixx/my-pervert-boyfriend-chapter-9
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Boyfriend
Подростковая литератураFelix adalah fudanshi yang punya pacar cowok di dunia maya yang akhirnya bertemu di dunia nyata. Tipe denial yang selalu menyangkal karena ketakutan-ketakutannya terhadap hal-hal yang berbau mesum yang ditawarkan oleh Bima. ♥♥ "A...