Prologue

1.2K 59 2
                                    

By : F N-Hani

Di pagi hari yang hujan, seorang bocah laki-laki melintasi trotoar sambil menyanyi dengan riang. Namun di sebuah bangku taman, ia melihat gadis kecil seusianya menangis tersedu-sedu di bawah guyuran hujan sambil menutupi wajahnya. Ia pun segera menghampiri gadis itu.

"Hey, mengapa kau menangis?", gadis kecil yang ia tanya tetap menangis tanpa menanggapi pertanyaannya.

"Kau kehujanan.", ia segera menurunkan payungnya dan menyelipkan payung tersebut di bahu gadis kecil itu. Gadis kecil itu jadi tidak kehujanan. Ia juga meletakkan sapu tangan berwarna merah di pangkuan gadis kecil.

"Aku sangat ingin menghiburmu disini, tapi sebentar lagi bel masuk, aku tidak boleh terlambat. Ku harap kau tidak menangis lagi nantinya.", bocah itu mengambil sapu tangan dan mengusapkannya pada tangan dan kepala si gadis kecil sehingga ia tidak basah lagi.

"Dari tadi kau tidak menjawabku, aku yakin kau kedinginan.", bocah itu mengeluarkan jaket dan bontot makanan berisi sepotong sandwich. Ia memakaikan jaket pada gadis kecil itu.

"Ku harap setelah ini kau akan lebih baik. Kalau kau telah selesai menangis, jangan lupa makan sandwich nya ya.. aku harus segera pergi.", bocah kecil tadi segera pergi, berlari secepat kilat menembus derasnya hujan.

Si gadis kecil yang tadi menangis, kini menghentikan tangisnya. Ia mengeratkan jaket yang kini membungkus tubuhnya. Ia menghirup aroma jaket itu.

"hiks...hiks.. terima kasih..", sambil sesegukan ia mengucapkan terima kasih pada si bocah yang telah pergi dari hadapannya.

***********************************

Hello! Selamat menikmati Sequel dari My Perfect Teacher.

Votes and Comment jangan lupa yah!

29 Mei 2016

My Perfect Dream (Imperfect Thing #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang