'No, Thanks' Become 'Yes Way'

410 43 4
                                    

By : F N-Hani

Aaron's POV

3 jam telah berlalu. Aku, Peeta, Lucas dan Matter telah selesai mengikuti tes masuk ke sekolah ini. Pengumuman akan di publish pukul 4 sore nanti, jadi sekarang kami bebas untuk menghilangkan penat. Namun benar-benar ide buruk kalau sampai aku dan teman-teman keluar dari ruangan ini karena banyaknya Stylizator... ehm maksudku adalah penggemar grup musik kami, mereka sedang bereriak histeris sambil mengetuk-ngetuk jendela karena melihat kami berada disini. Ketiadaan bodyguard membuat kami tidak berdaya keluar dari ruangan ini sementara pengawas ujian tengah melenggang bebas setelah mengunci ruangan ini (atas usulanku untuk mengunci ruangan).

"Oh ini Gila! Aku benar-benar lapar saat ini! Hey Lucas James Heinrich, apa kau tidak punya ide untuk mengeluarkan kita dari ruangan ini?", Matt yang sedari tadi mencoba menghubungi seseorang melalui ponselnya, kini mengalami kebuntuan karena orang yang ia coba hubungi tidak menjawab panggilannya.

"Matter Meyer, kau kira aku tidak berpikir keras sedari tadi?", Lucas mondar-mandir di depan meja guru membuatku mengerutkan dahi melihatnya.

"Sebenarnya aku punya ide, tapi aku tidak begitu yakin apakah ini akan berhasil atau tidak.", kali ini aku angkat bicara mengetahui sepertinya aku punya ide.

"Katakan! Apa idemu, Aaron?", Peeta dengan antusias bertanya padaku.

"Ah begini, kalian sembunyi di bawah meja, aku akan keluar dan berlari menembus mereka semua. Aku sangat berharap mereka semua akan mengikutiku. Nah apabila berhasil, kalian segeralah keluar. Gunakan sesuatu untuk menutupi diri dan jangan terlalu mencolok. Kita bertemu di kantin nanti, setuju?", well meskipun ini ideku, aku tidak terlalu yakin apakah ini akan berjalan mulus atau berakhir dengan Stylizator menangkapku hidup-hidup. Astaga!

"Boleh juga!", astaga mengapa Lucas malah setuju? Seharusnya ia mencari ide lain saja -_-

"Ya, aku juga begitu. Hey Lucas James! Peeta! Ayo kita mulai bersembunyi!", Pinta Matter yang sudah mulai mencari meja untuk sembunyi di bawahnya.

"Hey! Kalian! Jangan sembunyi sekarang! Lalu siapa yang akan menutup pintunya selagi aku keluar?", kelihatannya aku mulai panik.

"Ya sudah, aku saja yang melakukannya. Lucas, Matter, kalian bersembunyilah!", Peeta melangkah di depan pintu dan bersiap-siap membukanya. Ia menganggukkan kepala sebagai isyarat manakala aku telah siap untuk berlari.

"Oke! Aku siap!", pintu pun di buka dan aku berlari, menabrak satu persatu gadis yang menghalangi jalanku.

"AARON!!!!!!!", setelah aku berhasil menembus kawanan Girl's Stylizator, mereka berbalik arah untuk mengejarku.

Sementara itu, aku tidak menyerah dan terus saja berlari melewati tiap koridor sekolah. Saat ku rasa kaki ini terlalu lelah untuk berlari lagi, aku memutuskan untuk bersembunyi di dalam sana.

**********************************

GRACIE'S POV

"Selena, sudah 3 jam kita disini, aku lapar. Maukah kau pergi ke kantin dan membelikanku makanan?"

"Apa? Hey apa kau baru saja memerintahku?", aku menggeleng sambil memasang puppy face andalanku. Tapi sepertinya tidak mempan.

"Oh Gracie kau yang mengacaukan acara bolos sekolah hari ini dan kau juga yang kelaparan? Kalau begitu, tadi aku lari saja meninggalkanmu -_-", ketus Selena begitu kejam.

"Huuu Selena, mengapa kau begitu jahat? Aku tidak mengacaukan rencana bolos kita. Kan tadi kita sedang menghindari Mr.Hartmann, bagaimana sih? -_-", kali ini aku tidak terima dengan tuduhan yang ia lontarkan.

My Perfect Dream (Imperfect Thing #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang