#11 What Else

155 28 3
                                    

By : F N-Hani

Gracie's POV

3 hari kemudian...

Hari ini cukup melegakan karena tidak ada tugas yang menumpuk seperti kemarin.

Tepat setelah bel istirahat berbunyi, aku memilih duduk sembari membaca novel di taman yang berada di seberang kantor kepala sekolah, sedangkan Selena dan Caroline sedang membeli sesuatu di kantin.

Suara beberapa gadis yang sedang berdebat membuat konsentrasiku buyar dan kini beralih pada objek yang sangat mengganggu itu.

Di sana tengah berdiri Atheena dan ketiga orang temannya, sedang mengangkat satu kaki, dan dua tangan yang sedang memegang telinga masing-masing serta Mr. Douglas (kepala sekolah) yang sepertinya sedang berbicara dengan mereka berempat.

Sedikit tertarik dengan pemandangan di depanku, aku berusaha menajamkan telingaku agar dapat mendengarkan apa yang Mr. Douglas katakan pada Atheena dan teman-temannya.

"Hey! Apa kau sedang melamun?"

Aku tersentak dan tanpa sengaja menjatuhkan novelku. Oh sialan! Jonas tengah berdiri dengan ketampanannya yang selalu bersama setiap detiknya, menatapku dengan kerutan di dahinya. Dia juga yang tadi menepuk bahu dan mengagetkanku.

"Mengapa kau melakukan itu?" Aku menggerutu lalu memungut novelku yang tergeletak di tanah dan membersihkan sedikit tanah yang mengotori novelku.

"Melakukan apa?" Tanpa permisi, Jonas mengambil tempat duduk di sebelahku dan merangkul bahuku.

"Kau mengejutkanku tadi."

"Ya, aku tahu." Aku bisa merasakan Jonas mengedikkan bahunya secara acuh. Aku menoleh dan menatapnya dengan tatapan mengerikan, namun Jonas hanya tertawa dan mengacak rambutku dengan gemas.

"Dua hari yang lalu kau dimana? Mengapa aku tidak melihatmu Gracie?"

"Memangnya aku dimana Jonas? Bukankah itu dirimu yang tak terlihat selama ini? Lucu sekali." Aku berkata dengan nada sarkas yang membuat Jonas menertawakanku. Sebenarnya aku tahu Jonas selama ini pergi untuk ikut kompetisi musik antarkota tapi aku sangat merindukannya sehingga lupa bagaimana caranya mengungkapkan rasa rindu itu pada dirinya.

"Baiklah, aku menyerah." Jonas tertawa sekilas.

"Tapi aku tidak lupa membawakan hadiah dari Regensburg" ucapannya seketika membuat mataku berbinar.

"Benarkah?" Tanyaku antusias.

"Tentu saja! Hadiah spesial untuk seseorang yang spesial." Ucapannya begitu manis sehingga membuatku ingin meleleh. Aku membuang pandanganku ke arah yang lain. Oh Tuhan! Betapa aku mencintai pria ini! Bolehkan aku memilikinya?

"Jadi katakan...." Aku penasaran dan kembali menatapnya.

"Katakan apa yang sedang kau lakukan sedari tadi disini?"

"Aku hanya ingin membaca novel dengan tenang, tapi kemudian mereka menarik perhatianku." Aku menunjuk ke arah Atheena dan teman-temannya yang sedang diceramahi oleh kepala sekolah.

"Oh begitu." Aku hanya mengangguk.

"Aku rasa Mr. Douglas sudah sangat kesal dengan mereka berempat." Jonas berbicara sambil menatap mataku.

"Kesal? Mengapa?"

"Sepertinya kehadiran beberapa idola di sekolah ini membuat mereka gelap mata dan berusaha menentang keputusan kepala sekolah tentang Fangirling Is Forbidden jadi karena itu kepala sekolah meghukum mereka."

My Perfect Dream (Imperfect Thing #2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang