Angel and Demon 4

860 37 3
                                    

Written By Annisa Rosarizal (@ocoongg)

This story is mine don’t dare to copy it.

Warning! This story has bad word, bad attitudes, typo(s). If you don’t like it just don’t read it and don’t judge my story.

----

3 hari sudah zoe memendam ketakutannya terhadap justin semenjak ia diperlakukan kasar. Ditubuh zoe meninggalkan bekas yang banyak yang membuatnya mesti memaki foundation untuk menyamarkannya. Pipinya masih memar dan ngilu yang membuatnya jarang berbicara. Sedangkan pantatnya memar dan meninggalkan jejak darah. Tak jarang zoe mengernyit kesakitan ketika pantatnya berciuman dengan bangku sekolahnya ataupun dengan seluruh benda yang bakal menyentuh pantatnya.

Sudah 3 hari juga zoe selalu menolak ajakan jazzy untuk datang kerumahnya. Selama itu juga zoe mengasingkan diri dari jazzy. Sedangkan zac tetap saja mendekati zoe seperti biasanya. Tidak ada satupun yang tau memar dipipi zoe. Kadang zoe berpikir tidak ada yang perduli terhadapnya. Walaupun zoe telah memakai foundation samar-samar bekas memar masih terlihat.

Mata zoe terbuka akibat sinar matahari yang terus menusuk matanya. Ia melihat jam radio yang terletak dimeja sebelah tempat tidurnya. Waktu menunjukkan pukul delapan pagi. 

“aaah” zoe merenggangkan otot-ototnya. Melihat keseluruh kamarnya seketika pikirannya telah dikuasai oleh kegelapan cepat-cepat ia menggelengkan kepala dan melangkah kekamar mandi.

Thanks god its Friday. Zoe memakai skinny jeans diatas lutut dan baju kaos yang besar untuk tubuhnya yang mengakibatkan salah satu kulit bahu zoe terekpos. Baru saja zoe mengikat rambutnya menjadi ponny tail, handphonenya bordering

“hello sweety” sapa seorang ibu dari kejauhan sana

“hey mom”

“what are you doing hun?”

“just finish my bath”

“good. Are you good in there?”

“yes mom”

“good. I just wanna make sure that if you need anything just call dany and alex”

“I will mom”

“okay. Take care hun maybe we are still in here for couple days”

“its okay mom, just use your time. Don’t worry about me, everythings is fine”

“thank you sweety. Dad and I gonna go. Take care, we love you darl”

“you too. Love you more”

Percakapan singkat mereka telah berakhir. Zoe kembali masuk kedalam gelembungnya sendiri. Merasiakan kepedihannya terhadap orang yang dicintanya. Kesendirian kembali menggrogoti tubuhnya.

Tak ingin lama-lama larut dalam kesedihan, zoe melangkahkan kakinya kedapur.

“morning zoe” sapa dany yang sibuk dengan peralatan dapurnya

“morning dan”

“what do you want for breakfast?”

“bacon and hot chocolate please” zoe melangkahkan kakinya meninggalkan dapur “and dan can you take to living room, I’m gonna watch some movie”

“sure z”

Zoe sibuk menggonta-ganti channel tapi tak ada satupun yang menarik perhatiaanya. Pikirannya kembali kosong, kembali memutar malam dimana ia merasa ketakutan

-flashback-

Waktu sudah menunjukkan pukul Sembilan lewat sedangkan zoe masih saja berjalan dipinggir jalan. Tadinya ia hanya mencari angin tapi kakinya telah membawanya jauh dari rumahnya. Dan sekarang ia harus pulang berjalan kaki ditengah malam karena ia meninggalkan dompet dan handphonenya. Angin malam seolah tidak ingin memberi kehangatan untuk zoe. Angin yang dingin menusuk sampai kepangkal tulang zoe mengakibatkan ia harus memeluk dirinya sendiri.

Angel and DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang