Angel and Demon 19

193 8 0
                                    


Sinar mentari pagi begitu menyilaukan sesosok insan yang masih memejamkan matanya, ia menarik selimut untuk menghalangi wajahnya dari terpaan sinar mentari namun ketika ia mendengar suara insan yang sangat mungil menggema melalui interkomnya ia langsung berdiri dengan sigapnya.

Baru saja ia membuka pintu kamarnya seorang lelaki dengan pakaian rapi sudah mendahuluinya.

"Biar aku saja." Ucapnya sambil membuka pintu yang ada didepan wanita tersebut. "dan kau mandi sana, sudah jam berapa ini aku bias telat nanti."

Wanita tersebut hanya tersenyum mengangguk dan kembali kekamarnya untuk membenahi dirinya sejenak sebelum disibukan oleh aktifitasnya yang padat hari ini.

Tak butuh waktu lama untuk wanita itu bersiap siap karna kini ia sudah berada didapur menyiapkan sarapan untuk dirinya dan lelaki yang berada dikamar anaknya.

"Morning mommy." Tiba-tiba lelaki tadi turun dan sudah menggendong anaknya dilengannya sambil menimangnya

"Morning baby." Jawab wanita itu dengan tersenyum dan meletakkan sarapan yang sudah ia buat diatas mejanya "sarapanlah dulu, rey biar aku yang gendong." Wanita tersebut yang tak lain adalah zoey mengambil rey dari lengan kekar lelaki yang sedang memeluknya.

"terimakasih. Masakanmu tidak pernah mengecewakan dari dulu." Goda pria itu sambil menyuapkan makanannya.

"kau selalu mengucapkan kalimat itu setiap pagi jadi berhentilah aku sudah bosan mendengarnya." Ucap ku yang ikutan menyendokan sarapan sambil menggendong Rey.

"Dan aku akan merindukan masakanmu. Tidak bisakah kau ikut denganku?" pinta lelaki itu dengan memohon.

"hahaha hentikan." Aku tertawa geli dengan ekspresi lelaki itu. "Rey baru berumur 1 bulan dia belum bisa berjalan jauh."

Sarapan pagi mereka dipenuhi dengan canda tawa bagaikan sebuah keluarga yang sudah mereka idam-idamkan sebelum kehadiran seorang anak.

"Rey say dada to daddy chaz." Ucap ku sambil menimang anaknya dihadapan lelaki yang tadi menemani sarapannya.

"Reynand Alexi kamu harus jaga mommy yaa soalnya daddy chaz mau pergi dulu." Ucap chaz dengan mengelus rambut bayi yang sudah ia anggap anaknya sejak ia mengetahui bahwa aku tengah mengandung.

"Aku aku harap kamu bisa jaga diri dan beritau aku jika terjadi sesuatu secepatnya. Aku akan merindukanmu. Sangat merindukanmu. Dan aku juga akan merindukan Rey. Kalian adalah hidupku maka hiduplah dengan bahagia agar aku tenang." Ucapan Chaz sangat menyentuh relung hati terdalam aku.

'kebaikan apa yang telah aku lakukan hingga diberikan lelaki sebaik Chaz oleh tuhan?' batinku.

"Aku juga pasti akan merindukanmu Chaz. Kau adalah segalanya bagiku." Aku berlari memeluk chaz tanpa menekan rey yang ada ditengah mereka.

Mereka adalah potret keluarga yang bahagia jika ada seseorang yang sedang melihatnya tapi itu hanya pendapat seseorang yang tidak tau apa yang terjadi diantara mereka.

Potret bahagia yang tidak akan pernah jadi kenyataan. Potret bahagia yang harus dikubur Chaz dalam-dalam dari kehidupannya. Karna sekeras apapun ia berusaha potret bahagia itu tidak akan pernah tergantung indah didinding rumahnya.

Secara tiba-tiba mereka berdua merasakan ada orang lain yang ikut bergabung dalam pelukan haru mereka. Ketika mereka membuka mata ada seorang lelaki lain yang sedang melingkarkan tangannya diantara chaz dan aku.

"Jangan dilepas, biarlah seperti ini sebentar." Ucap lelaki tersebut kita merasa salah satu dari mereka ingin melepaskan pelukannya. Pelukan hangat nan haru itu berlangsung dalam beberapa detik sebelum salah satu lelaki didalam itu melepaskan pelukan mereka.

"Dude lepaskan. Apa kau gay sekarang? Aku tidak ingin memelukmu." Ucap Chaz memandang sahabatnya dengan tatapan jijik.

"Diamlah kau Chazzy." Ucap lelaki itu dan kembali menghamburkan dirinya untuk memeluk chaz lagi.

Chaz meronta-ronta ingin dilepaskan dari pelukan lelaki yang tak lain adalah Justin. Namun semakin chaz meronta semakin erat pelukan Justin dan itu membuat gelak tawa pada aku melihat dua lelaki yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Aku akan merindukanmu chazzy." Ucap Justin dengan suara manja dipelukan chaz

"Kau membuatku geli." Dengan perkataan itu membuat Justin melepaskan pelukannya dan tertawa memandang sahabatnya.

"berkunjunglah kalau kau ada waktu, pintu rumahku selalu terbuka untukmu." Justin berkata.

"aku tau itu, jika tidak aku akan mendobraknya." Balas chaz dengan angkuh.

"kau mendokbrak pintu kamarmu saja tidak bisa sampai harus menunggu pelayanmu datang membawakan kunci cadangan." Ledek Justin tidak mau kalah.

"berhentilah bertengkar kalian membuat rey menangis." Aku memotong percakapan mereka dengan rey yang tengah meraung.

"baby daddy tidak bertengkar, sssttt" ucap chaz yang langsung mengusap puncak kepala rey yang ada digendongan aku.

"sssssttttt" Justin mengambil rey dari gendongan aku dan menimangnya sembari chaz yang terus mengelus puncak kepala rey.

"we are here honey, daddys here" ucap Justin dan chaz bersamaan dengan terus menenangkan bayi lelaki yang begitu mereka sayangi.

Aku melihat dua orang lelaki yang sedang sibuk menenangkan anaknya dengan begitu haru dan juga bahagia. Karna aku akhirnya tau bahwa Tuhan telah merencanakan hal yang indah suatu saat nanti dan sekaranglah waktunya.

Aku harus memilih salah satu dari kedua lelaki yang berada dikehidupanku. Sekeras apapun aku mencoba untuk membuka hatik kepada lelaki yang telah menolongku mengangkat reruntuhan duniaku yang sempat hancur dan setia menemaniku untuk menata kembali duniaku yang telah hancur namun aku tetap tidak bisa membohongi hati kecilku bahwa lelaki yang aku cintai bukanlah lelaki yang berada disampingku melainkan lelaki kurang ajar yang telah membuat duniaku runtuh.

Tetapi jika hati telah berkata dan telah memantapkan pilihannya bahkan logika sekalipun tidak bisa membantahnya. Karna seberapa besar kesalahan orang yang kita cintai pasti suatu saat kita akan bisa memaafkan semuanya.

Tapi tidak semudah itu jika lelaki yang meruntuhkan duniaku tidak mencoba dengan keras untuk mengangkat puing reruntuhan duniaku yang paling berat dan ketika lelaki itu berhasil mengangkatnya dan meletakannya pada tempat seharusnya maka sempurnalah kembali duniaku yang sempat hancur itu.

Lelaki yang aku maksud adalah Justin Bieber seorang popstar yang aku tau sebagai ditaktor dulunya yang menghancurkan duniaku menjadi berkeping-keping tetapi ak tidak bisa mengkhianati hatik yang telah memilih lelaki ini sejak hari pertama aku mengenalnya.

Teruntuk chaz, lelaki yang menemani hari-hariku untuk menata kembali duniaku adalah lelaki hebat yang mencintaiku tanpa syarat dan dengan kebesaran hatinya menghargai keputusan yang aku ambil untuk kembali bersama lelaki yang aku cintai demi kebahagian diriku dan juga sahabatnya.

Teruntuk wanita diluar sana, aku mohon jangan pernah melukai hati sebaik malaikat yang dimiliki chaz karna percayalah ia adalah lelaki paling sempurna yang bisa diharapkan perempuan untuk menjadi pasangannya, jadi perlakukanlah ia sebagai satu satunya raja dalam hidupmu.

Dan teruntuk Justin kekasih hati dan hidupku my angel and demon, aku tidak pernah menyesali pertemuan kita sejak hari pertama dan aku tidak pernah menyesali apapun yang terjadi pada hidupku. Bagaimana aku bisa menyesalinya jika pada akhirnya kau memberikan malaikat kecil yang sangat berharga itu? Terimakasih telah memberikan begitu banyak warna dalam hidupku. aku berharap mulai saat ini kita akan dapat melewati rintangan dengan saling menggenggam dan saling bahu membahu untuk melawatinya. Dan sifat angel and demon yang kamu miliki akan selalu menjadi saksi akan semua hal yang pernah terjadi diantara kita because I love my angel and I hate my demon.

Dan yang terakhir teruntuk anakku Reynand Alexi Sommers-Bieber, kamu adalah hal terindah yang Tuhan pernah berikan untuk hidup mommy. Mommy akan selalu melindungimu dari dunia yang mencoba menyakitimu nak, dan kamu adalah anak lelaki yang paling beruntung didunia, kamu tau itu kenapa? Karena kamu memiliki dua orang daddy yang sangat hebat yang akan selalu menyayangi, mencintai, menjaga dan melindungi kamu sampai kapan pun.

With love Zoey Lauren Mitchell


-THE END-

Angel and DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang