23. Jobs

3.5K 472 27
                                    

G W E N

Aku melambaikan tangan untuk menarik perhatian taxi. Ajaran Harry kembali teringat di pikiranku. Mengapa semua orang pergi ketika aku membutuhkan mereka? Maksudku, apa semua dosa-dosa ku sebanding dengan semua ini? Apa semua kekacauan yang pernah aku lakukan mencapai satu juta dollar?

"Apa kau jadi naik?" Taxi ternyata sudah ada di hadapanku.

"Ya," aku menyatukan kembali pikiranku, "maaf," lalu masuk ke dalam.

Setelah menyebutkan destinasiku, taxi itu melaju. Aku hanya melihati jalan yang bergerak semu dari jendela. Untuk pertama kalinya, jalan lebih menarik dibandingkan ponsel saat aku di mobil. Aku melihat seorang nenek berjalan dengan tongkat bersama seorang laki-laki ketika supir itu membelok ke 2nd Avenue. Dan seketika, aku bergegas mengecek dompetku.

Shit, aku hanya mempunyai $20. Harry mungkin sudah pergi, tapi aku masih saja menggunakan uang saku. Menyebalkan. Aku menepuk bahu supir tadi "sir, tolong hentikan. Tidak jadi ke Gramercy Park. Aku turun disini saja."

"Baik miss," ia meminggirkan kendaraannya dan aku membayar sebanyak $6.

Baiklah Gwen, kau harus berjalan kaki dari 2nd Avenue ke timur 22nd street, lalu berhenti di Morton Williams.

***

"Kau berkeringat," komentar nenek tua itu.

"Ini susumu," aku memberikannya kantong dari Morton Williams dan ia mengucapkan terima kasih. Aku kembali membereskan kamarku sambil berpikir. Bagaimana caranya aku mendapat satu juta dollar dalam waktu kurang dari dua bulan? Ini benar-benar gila. Dan tanpa aku sadari ini semua membuatku bekerja lebih cepat. Dalam tiga jam, kamar itu sudah bersih dan aku siap pergi.

Aku memerintahkan George agar naik ke 93 untuk membantuku membawa semua barang-barang ini. Setelah aku rapikan ada 5 koper , 3 tas besar, dan 2 ransel. Sempat terpikir olehku kapan dan bagaimana Harry memindahkan semua barangku ke 93. Oke, kenapa aku memikirkan Harry? Dia hanya sudah biasa mengatur hariku sehingga kini aku merasa berbeda.

Oh, benarkah?

Ya tentu!

Aku menyentuh punggung nenek tadi yang sedang memasak di dapur. Well, aku mulai berpikir dia sedikit tuli, karena aku sudah memanggilnya dan bahkan dia tidak menyadari keberadaan George yang sekarang sudah naik turun untuk  yang kedua kalinya.

"Aku akan pergi, selamat menikmati 93," aku tersenyum padanya.

"Kau butuh uang?" Tanyanya padaku seolah aku ini seorang tak berada.

"Kenapa?"

"Aku tau uangmu habis untuk membelikanku susu, jadi kau jalan kaki pulang tadi," ia menepuk punggungku. Baru kali ini rasanya seorang menghargai jasaku. Kau tau? Rasanya bahkan lebih baik dibandingkan berjalan dari 2nd Avenue sampai timur 22nd street.

"Tidak, aku baik-baik saja."

"Kau ada tujuan?" Tanyanya mengalihkan diri dari kompor.

"Ya tentu."

"Baiklah--oh, tolong kembalilah kesini untuk mengecek apakah ada barangmu yang tertinggal. Aku tidak punya ponsel."

How to Get 11 Out of 10 [Harry Styles]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang