5. It's Time

142 13 0
                                    

Akhirnya selesai sudah hukuman dari Bu Nida, dan itu berarti besok Dira akan melaksanakan pertemuan konyol dengan teman-teman semasa SMAnya di kolam renang.

Dira bergidik ngeri membayangkan malu yang akan ia rasakan saat berada di dalam kolam renang. Belum lagi pandangan mengejek dari semua orang.

Setelah meninggalkan perpus, Dira pergi ke kantin untuk memenuhi permintaan Igo. Hitung-hitung sebagai balas budi karena Igo mau meminta maaf pada Mbak Fira. Bahkan Igo mau membantu Mbak Fira di hari liburnya demi mendapat maaf.

Sambil berjalan ke kantin Dira mengecek handphonenya. Ya ada banyak pesan dalam grup alumni itu. Tapi setelah dibaca sekilas oleh Dira. Dira bisa menyimpulkan semua pesan itu intinya sama.

Mereka semua sangat mengharapkan kehadiran Dira di kolam renang itu.

'Mereka kayaknya gencar banget nyuruh gue ikutan', batin Dira.

Kaki Dira sudah memasuki kantin yang hanya diramaikan oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang terlihat lelah sehabis melakukan kegiatan di kampus.

Mata Dira menelusuri mencari keberadaan Igo. Dan dimeja panjang yang berada di dekat penjual nasi goreng, Igo duduk sambil mengotak-atik handphonenya.

"Serius amat! Kenapa nyuruh gue kesini?", ucap Dira santai sambil duduk di depan Igo.

"Udah selesai hukuman loe?", tanyanya kemudian menyimpan handphonenya kedalam saku celana.

"Malah balik nanya! Iya udah selesai. Mau ngomong apaan sih? Buruan gue mau pulang nih gerah banget tau pengen cepet-cepet tidur", ucap Dira sekenanya.

"Loe bisa tidur saat loe ada di situasi diincar sama stalker loe?", tanya Igo heran.

"Hehehe gue mah kalau udah nempel bantal bisa lupa sama segala masalah", jawab Dira sambil tertawa kecil.

"Dasar! Gini loe masih mau gue bantuin gak?", tanya Igo sabar.

"Iyalah! Gimana loe udah dapat informasi tentang stalker gue itu?", tanya Dira sangat antusias.

"Sabar neng. Gue belum tau sih tapi untuk lebih amannya loe harus ada didekat gue, biar loe ngerasa aman gitu!", jawab Igo menatap mata Dira.

"What? Gue harus ada didekat loe? Bisa metong duluan gue bego", jawab Dira kesal.

Dira ingat bahwa Igo adalah The Most Wanted Man di kampusnya. Ia tak mau hidupnya jadi runyam karena mengurusi tingkah penggemar Igo.

"Mati gimana? Siapa yang bakalan bunuh loe? Sebelum mereka ngebunuh loe yang ada malah mereka yang bunuh diri duluan gara-gara gak kuat denger suara cempreng loe!", jawab Igo asal sambil tertawa terbahak-bahak setelah menyelesaikan kalimatnya itu.

Dira menatap Igo dengan tatapan membunuh beserta bibir yang mengerucut lucu dan malah semakin membuat Igo tertawa terpingkal-pingkal.

"Maksud gue itu gue bisa metong dicekik sama fans loe tuh", jawab Dira kesal setengah mati dengan Igo sambil menunjuk orang-orang di kantin yang menatap mereka dengan penuh selidik menggunakan dagunya.

"Oh gue kirain gara-gara apa! Loe tenang aja gue bakalan jelasin ke mereka kok kalau gue gak ada apa-apa sama loe. Dan gue rasa mereka semua udah tau selera gue itu bukan cewek pendek kayak loe!", jawab Igo tenang bahkan ia tak menyadari ucapannya membuat ulu hati Dira nyeri.

"Jahat banget sih loe ngatain gue pendek!", ucap Dira dingin.

Igo yang menyadari atmosfir yang tidak mengenakkan langsung mengatakan kalimat yang membuat Dira terbengong.

"Yaudah maksud gue, selera gue itu bukan cewek imut kayak loe! Soalnya gue berasa kayak pedofil yang suka sama anak sd!", jawab Igo sambil mengacak-acak rambut Dira.

I'm Your Patron Babe!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang