6

420 29 0
                                    

Rizky mendatangi rumah anisa tanpa sepengetahuan anisa,dia berniat untuk menemui melody,hanya sekedar untuk membicarakan sesuatu kepadanya yang mungkin sangat penting sekali,yah memang penting sekali buat dia.

Rizky terlihat memberikan sesuatu ke melody,melody pun menerimanya.
"Lo yakin ingin melakukan ini"tanya melody ragu.

Rizky pun mengganguk dan memegang ke 2 tangan melody,melody pun menatap ke 2 tangan yang kini sedang memegangnya begitu erat.
"Gue yakin mel .... cuma lo harapan gue sekarang,please bantu gue buat melakukannya,gue janji,gue gak akan perna menyakitnya ..pegang janji gue"jawab rizky mantap.

Melody pun mengganguk dan langsung mendatatangani berkas yang rizky berikan dengan atas nama anisa,karna cuma melody yang bisa menirukan tanda tangan orang lain termasuk tandatangan anisa.
"Lo tunggu disini ,gue akan membawah dia untuk lo bawah pergi ... tapi ingat ky .. jaga dia baik-baik"ujar melody.

Rizky pun mengganguk dan menerima berkas yang sudah di tandatangani oleh melody.
"Gue bakal urus semuanya ... lo cuma yakini dia (memegang bahu melody) ..makasih"saut rizky tersenyum,melody pun mengganguk.

Rizky cepat-cepat menelfon seseorang untuk mengurus segala sesuatunya,karna waktu yang di berikan oleh melody cukup singat baginya,tapi itu semua bakal terbayar dengan apa yang di dapat oleh rizky nanti,melody masuk ke dalam rumah,dia langsung membuka kamar anisa dan melihat anisa yang tengah duduk di sofanya,dia pun menghampiri anisa yang ternyata sedang melihat blognya.

Melody duduk di samping anisa dengan wajah binggungnya,anisa pun melirik sebentar ke melody dan memandangnya dengan tatapan aneh.
"Maafin gue nis .... gue harus melakukannya,karna lo gak peka sama dia si,dia orang yang tepat untuk lo,bukan yang lain"batin melody.

Anisa pun melirik melody lagi lalu mengerutkan keningnya bunggung.
"Lo gak lagi memikirkan hal bodohkan mel ?"tanya anisa tanpa melihat melody.

Melody menggeleng cepat,lalu dia pun bangkit dan mengambil sebuah kain yang tergeletak di atas meja,lalu kembali menghampiri anisa.
"Nis ... lo maukan temenin gue ke suatu tempat ?"tanya melody.

anisa pun masih menatap layar laptopnya,sesekali dia mengetik sesuatu
"Kenapa gak ada komenan pangeranmu lagi yah ?"batin anisa heran.

Sedangkan melody merasa sedikit kesal karna anisa mengabaikan pertanyaannya.
"Nis .... lo denger gak si pertanyaan gue "tanya melody lagi.

Anisa mengganguk tanpa menatap ke melody.
"Kemana"tanya anisa yang masih fokus dengan laptopnya.

Melody tidak langsung menjawab,dia memikirkanya terlebih dulu.
"Mmmm .... ada deh ... mau gak"jawab melody serasa bertanya lagi.

Anisa menaruh laptopnya dan langsung berdiri di depan melody.
"Gue maulahh ... asal jangan ngajak yang aneh-aneh aja .... yukkl"jawab anisa berjalan.

Melody pun langsung menahan anisa agar tidak pergi dulu.
"Tunggu dong nis ... lo harus di tutup dulu matanya"cegah melody.

Anisa pun heran di buatnya,mungkin di benaknya ,dirinya yang ingin nemenin kenapa justru dirinya yang harus di tutup matanya ?.
"Kok gue ? .... seharusnya lo yang di tutup"heran anisa serasa menunjuk dirinya sendiri lalu menunjuk melody.

Melody tidak langsung menjawab,dia justru langsung menutup mata anisa dengan kain kecil yang tadi dia ambil di meja milik anisa,kain yang ternyata sapu tangan.
"Sudah deh ... nanti juga lo tahu,jangan di buka sebelum gue suruh ... janji"ujar melody.

Anisa pun mengelah nafas dan mengganguk.
"Baiklah ... lo aneh-aneh aja yahh"saut anisa dengan wajah yang heran plus penasaran.

Melody pun memasukan beberapa baju anisa ke dalam tas milik anisa,sesekali dia melihat anisa yang tengah berdiri dengan mata tertutup.
"Maafin gue nis ..... gue harus lakukan ini"batin melody.

IAM NOT SUPERSTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang