7

457 29 0
                                    

Anisa menatap rizky begitu tajam,lalu plakk,anisa menampar rizky dengan begitu keras membuat rizky memalingkan wajahnya kesamping,kemudian memegang pipi yang terlihat memerah itu,kemudian rizky pun menatap balik anisa dengan tatapan tajam.

"Tampar sepuasnya nis (memegang lengan anisa seolah-olah mendekatkan tangan anisa ke wajahnya) ... tamparrr"bentak rizky begitu emosi.

Lalu melepaskan tangan anisa dan dia berbalik membelakangi anisa,lalu berbalik lagi menghadap anisa.
"Itukan yang membuat lo puas .... lo memang baik,lo memang ramah,tapi itu buat orang lain,bukan buat gue .... lo selalu memandang orang lain dengan tatapan ketulusan,tapi ke gue ... engakkk ...lo selalu memandang gue dengan tatapan benci ... sekarang lo pergi,... pergi ketempat yang lo suka ... pergiii"lanjut rizky membentak.

Anisa begitu emosi terlihat dari tubuhnya yang naik turun karna nafasnya terengah-engah menahan emosi,kemudian anisa pun pergi dari kamar hotel,karna rizky usir,dengan perasaan emosi anisa keluar,tak terasa air matanya keluar.

Dia pun menghentikan larihnya,di sebuah lorong tak jauh dari kamar yang rizky pesan,tangan satunya memegang dinding,sedangkan tangan satunya membekap tanganya,agar semua orang tidak mendengar tangisnya.
"Hikkss ... hikkss ... lo gak perna ngerti perasaan gue ky ... lo gak perna ngerti ..lo egois"ujar anisa di sela tangisnya.

Rizky masih berdiri tak bergeming di tempatnya,mencerna apa yang dia ucapkan tadi,tanganya mengepal begitu erat,otot lehernya terlihat menonjol karna emosinya,kemudian dia pun berlarih keluar kamar.
"Anisaaaaa"teriak rizky,namun ternyata anisa sudah tidak ada di tempat tadi.

Rizky melanjutkan larihnya keluar hotel,pandanganya tak tinggal diam,setiap sudut hotel,loby hotel tak luput dari pandanganya,namun tetap saja tak ada sosok yang dia cari,dia pun menghentikan langkahnya dan menjatuhkan lututnya ke tanah.
"Anisaaa ... sorry ... sorry karna gue sudah bersikap egois ... anisaaa lo dimana"pekik rizky menyesal,lalu menangis.

Trotoar

Anisa terus berjalan tanpa arah tujuhan,dia seperti orang asing di tempat baru pertama kali dia lihat,semua orang yang notabennya bule menatap dirinya aneh,anisa begitu tak nyaman berada disituasi seperti ini,dia pun menghentikan langkahnya dan duduk di sebuah bangku depan toko di bawah pohon besar.

"Gue gak bawah uang sepeser pun ... jangankan uang,ponsel pun gue gak bawah ... bagaimana gue bisa bertahan di tempat asing ini ?"batin anisa binggung dengan mata berkaca-kaca.

namun menetes juga dengan cepat dia menghapus air matanya,dan merogoh kantung di bajunya,di ambilnya sebuah permen kesukaannya yang dia selalu membawahnya.
"Jangankan lagi bahagia,lagi susah pun lo (permen) ... selalu ada untuk gue"ucap anisa lirih ke permen itu,lalu di makannya permen itu.

Depan hotel

Bangit,itulah yang harus di lakukan oleh rizky,bangkit untuk mencari orang yang dia cintai,dia takkan perna rela jika orang yang dia cintai menderita di negara orang lain ini,dia terus berlarih di jalan di london yang cukup ramai,ini membuat rizky kesusahan mencari anisa dari ribuan orang yang lewat di jalan itu.

"Tuhan ... beri petunjuk sedikit saja untuk menemukannya"batin rizky sembari terus berlarih melewati bule-bule itu.

Tiba-tiba ada angin yang serasa meniupkan sesuatu ke rizky,rizky pun mengambil sesuatu yang tertiup oleh angin itu.
"Bungkus Permen ? .... inikan permen kesukaan anisa ... mungkin tadi dia lewat sini"gumam rizky lalu mencari-cari anisa di sekitaran dia menemukan bungkus permen.

Di indonesia

Syuting elif indonesia hancur,karna rizky tidak ikut syuting selama 2 hari ini,hal ini membuat produser untuk menganti peran rizky oleh aktor ADIPATI DOLKEN,pergantian ini membuat dinda marah dan kecewa berat dengan rizky.

IAM NOT SUPERSTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang