Part 11

4.3K 234 5
                                    

Hai maafkan saya karena setelah saya lihat part atas banyak sekali typonya dan itu sangat membingungkan. Maaf ya . Diusahain gak kaya gitu lagi ya manteman hehe. Happy reading... Maaf kalo ada typo lagi ya gais..

Setelah lamaran romantis ala Alpha Raffa selesai. Semua orang melihat sifat yang berbeda dari seorang Alpha.

"Ah sweet banget yah mereka." Ucap mami Raffa.

"Kamu iri sama anak kamu sendiri mi?" Ucap papi Raffa.

"Iyalah. Liat Raffa walaupun dia cuek dan dingin kaya kamu dulu dia masih bisa romantis lah kamu? Huh." Ucap mami Raffa cemberut dan pergi meninggalkan suaminya yang cuma geleng-geleng kepala.

Setelah selesai pesta mereka semua pulang ke tempatnya masing-masing terkecuali dua orang yang sedang dimabuk asmara.

"Ternyata kamu bisa juga yah romantis kirain aku kamu cuma bisa ngasih tampang dingin doang haha." Ucap Griselda.

"Nyindir ceritanya? Aku bisa kaya gini juga gara-gara kamu. Lagian aku juga bisa kaya gitu cuma buat kamu." Ucap Raffa memeluk Griselda dari belakang dan menopangkan dagunya di pundak Griselda.

"Iyain aja deh hehe. Oh iya aku hari ini harus pulang. Aku rindu kedua orangtua ku dan juga Arvin." Ucap Griselda.

"Kau tidak ingin menetap disini lebih lama?" Ucap Raffa yang sekarang berdiri di hadapan Griselda.

"Maaf bukannya aku tidak mau. Aku mau hanya saja aku harus pulang lagipula aku juga harus pergi ke Belanda mengurus kantorku yang ada disana."

"Baiklah. Aku antar kamu besok pulang kerumah. Tunggu tadi dari kata-katamu ada yang ganjil? Apa ya."ucap Raffa yang agak lemot. Beginilah Raffa jika sedang bersama Griselda jadi lemot haha.

"Aku mau ke Belanda mau menyelesaikan tugas-tugasku. Kenapa?" Ucap Griselda enteng.

"Kau mau pergi ke Belanda ? Apa aku tidak salah dengar? Mau apa kamu ke Belanda? Aku tidak menginzinkan kamu pergi ke Belanda Griselda." Ucap Raffa tegas dan sudah merubah raut mukanya menjadi datar.

"Iya memangnya kenapa? Aku ingin bekerja Raffa kamu tidak bisa melarangku hanya karena kamu adalah tunangan aku Raffa." Ucap Griselda kesal.

"Kamu tidak mengerti Griselda. Belanda cukup jauh sedangkan aku tidak bisa menemani kamu disana. Aku harus menjaga Packku. Lagipula aku tidak bisa menjaga mu selalu ingat kamu itu matenya seorang Alpha dan aku mempunyai banyak musuh aku tidak mau kau kenapa-napa." Ucap Raffa panjang lebar disertai tatapan sedih, kesal, khawatir.

"Aku juga ngerti Raffa. Lagian aku juga gak minta dijagain kamu kok. Aku bisa jaga diri. Aku juga gak bisa ninggalin kewajiban aku sebagai CEO gitu aja Raf." Ucap Griselda.

"Kamu kan bisa minta sama bawahan kamu. Aku gak mau jauh-jauh dari kamu please." Ucap Raffa agak memelas.

"Gak bisa Raf. Kamu jangan egois. Aku cuma mau selesain masalah yang ada dikantor selama beberapa bulan setelah itu aku akan balik lagi kesini dan juga aku akan menemui kamu. Tolong ngertiin aku Raffa." Ucap Griselda memegang mukanya Raffa lembut dan mencium bibir Raffa sekilas.

"Beberapa bulan itu lama Griselda Ramania Cahya. Aku gak sanggup kalo kamu jauh dari aku. Ditinggal seharian penuh aja aku masih gatau bisa atau engga apalagi ditinggal beberapa bulan?" Ucap Raffa lagi-lagi kecewa.

"Maaf tapi emang itu yang harus aku lakuin. Aku juga gak bisa jauh dari kamu tapi mau gimana lagi?" -Griselda.

"Oke. Tapi dengan satu syarat. Aku harus ikut. Lagi pula aku sempat janji kepada mami dan papi kamu untuk menjaga kamu di Belanda."-Raffa

Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang