Pertemuan

19.2K 773 7
                                    

Griselda pov

Hai namaku Griselda Ramania Cahya. Aku adalah anak dari Mr Ronald Sarraka Cahya dan Mrs Rania Natha Cahya. Aku memiliki 2 orang adik. 1 adik laki-laki yang bernama Arvin Sarraka Cahya dan 1 adik perempuan yang bernama Nathania Charemon Cahya. Ayahku adalah seorang pengusaha terkenal di Eropa. Ayahku mempunyai banyak cabang dari perusahaanya, nama perusahaan ayahku adalah GCC (Grand Cahaya Corp). Kalian pasti bingung mengapa semua keluarga ku menggunakan nama Cahya? Karena kakekku mempunyai nama belakang Cahya beliau sudah meninggal semenjak ayah dan mamahku menikah selama 2 minggu setelah itu ayahku ingin sekali mengenang kakek dengan cara menggunakan nama Cahya untuk semua anggota keluarga mereka. Aku bekerja di salah satu perusahaan ayah ku. Kebetulan aku sekarang menjadi Ceo, karena ceo yang dulu mengurus salah satu perusahaan ayahku sudah tidak bisa diberi amanat, dia terlalu terlena dengan keuntungan yang diberikan perusahaan ayahku sampai dia mengambil semua keuntungan dan membuat salah satu perusahaan ayahku hancur. Sejak saat itu aku ingin mendirikan lagi dengan hasilku sendiri dan sekarang perusahaan itu sudah berdiri tegak menyaingi perusahaan lain.

"Dad aku sudah berhasil mendirikan perusahaan dad yang dulu terbengkalai karena si koruptor itu jadi daddy tak usah khawatir kepadaku. Aku akan tinggal di Belanda sampai perusahaan dady yang satu itu benar-benar bisa ditinggal olehku, percayalah dad."

"Iya sayang daddy tau, daddypercaya sama kamu, daddy cuma gamau kamu kelamaan di Belanda biarlah daddy menyuruh orang terdekat daddy untuk menjaga perusahaan itu, lagipula berkat kamu perusahaan itu sudah menjadi perusahaan yang disegani, jadi kamu gaperlu lagi di Belanda." Jawab dady panjang lebar dan membuatku kesal.

"Daddy masih banyak yang harus aku kerjakan disana, dan masih banyak pula yang harus diperbaiki. Ya, walaupun perusahaan itu cukup disegani oleh perusahaan yang lain, tapi masih banyak yang terbengkalai, masih banyak yang sudah diperbuat oleh siKORUPTOR itu." Jawabku menekan kata koruptor.

"Yasudah terserah kamu. Tapi, jangan pulang lama-lama mommy kamu pasti sangat-sangat khawatir sama kamu karena kamu sendiri disana." Jawab daddy ku bijaksana.

"Yeah, thanks dad i love you so much. Kalau masalah lama aku tidak janji dad because, permasalahan yang diperusahaan itu sangat-sangat banyak. Tapi, aku akan usahakan kalo urusanku sudah selesai aku akan pulang ke sini." Jawabku sambil mencium kening daddy. Aku sangat senang karena daddy akhirnya mengizinkanku terus bekerja disana.

"Yasudah terserah kamu, kapan kamu akan keBelanda?"

"Mungkin aku akan pergi besok pagi." Jawabku semangat.

Byur nyembur semua isi kopi daddy ke meja kerjanya. Aku terkikik geli seraya menatap daddy kasihan. Lalu aku mengambilkan tissue untuk daddy.

"Apa-apaan kamu cepet banget. Tidak secepat itu Gris daddy tidak mengizinkanmu pulang keBelanda besok." Jawab daddy kesal.

"Dad! Apansih, aku harus kesana secepatnya karena masih banyak tugas yang aku harus kerjakan." Jawabku kesal.

"3 hari lagi kamu boleh pulang keBelanda, kalo kamu masih aja kekeh mau pulang besok daddy tidak akan pernah mengizinkanmu pergi kemana-mana." Jawab daddy penuh penekanan. Aku tau ancaman daddy tidak main-main. Akhirnya aku menjawab.

"3 hari lagi? Baiklah." Jawabku lesu.
Aku berjalan keluar gontai,aku kesal mengapa daddy sangat menyebalkan kalau 3 hari lagi bisa saja saat aku berada disana aku harus menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengerjakan semua tumpukan tugas itu. Ya walaupun aku mempunyai asisten tapi tetap saja, asisten ku tidak bisa diandalkan kalau tidak ada aku. Hft lebih baik aku pergi ke restoran kesukaan ku saja. Aku ingin makan sebanyak-banyaknya. Aku ingin mengajak adikku saja Arvin semoga dia mau.

"Vinnn.... hello? Vinnn..... open the door please." Aku mengetuk pintu kamar adikku, adikku yang satu ini kalau sudah tidur tidak bisa diganggu padahal sekarang sudah siang.

"Vinnn......vinnnn bangunnn vinn
.... udah siang masih aja tidur sih de." Karena Arvin tidak kunjung membukakan pintu aku langsung membuka pintunya. Untung saja tidak dikunci. Tuhkan bener dia tidur? Astaga dia itu menyebalkan sudah siang begini dia masih tidur. "Arvin bangun gak! Udah siang temenin kakak vinnn."

"..nggg.." aku mengguncangkan tubuhnya dan menarik selimutnya sampai terlepas.

"Vin bangun ah, temenin kakak. Ayo dong sebelum kamu, kakak tinggal dalam waktu yang lama vinn."

"Arghh kak, kakak tuh nyebelin banget sih. Arvin masih ngantuk, Arvin anterin deh, tapi nanti yaa? Sorean." Jawabnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Yaudah kalo gitu, kakak bakal balik ke Belanda malam ini juga dan kakak gak akan pernah balik kerumah ini." Ucapku mengancam.

"Hah? Malam ini? Iyaiya Arvin siap-siap dulu sana kakak keluar Arvin mau mandi." Jawab Arvin agak terkejut. Hihi emang enak aku kerjain.

"Yaudah buruan jangan lama-lama kakak udah gakuat nih."

"Iye bawel, tapi kakak ga bakal pulang malem ini dan bakal balik lagi kerumah ini kan?"

"Iyah kakak gabakal balik malam ini, iyalah jelas kakak pasti bakal balik kesini itu juga janji kakak ke daddy."

"Hfffttt baguslah, yaudah Arvin mandi ya bye sista." Ucapnya dan mendorongku keluar dari kamarnya.

30 menit kemudian

Lama sekali dia mandi ? Apa-apaan dia? Katanya tidak akan lama. Tidak tau apa kalau aku sangat-sangat lapar.

"Argghhhh lama banget sih de gatau apa ya kalau kakak tuh laper banget?"

"Apaan baru 15 menit juga lebay banget sih kak."

"Woi liat deh di jam sekarang jam berapa? Udah 30 menit gue nunggu tau." Ucapku tajam dan mencubit lengan Arvin.

"Ahhhh gila kak cubitan lo bener-bener sakit. Yaudah maaf deh Arvin kan gatau kalo ternyata mandi Arvin lama hehe."

"Yaudah ayo sekarang jalan, kakak udah bener-bener laper."

"Iya ayo kakaku yang paling cantik didunia." Ucapnya sambil memegang tanganku. Aku dan Arvin berangkat menaiki mobil Audy miliknya dan kami melesat ke restoran kesukaanku.

Sesampainya di Restoran.

Aku dan Arvin mencari-cari dimana tempat duduk yang harus aku tempati dan akhirnya aku menuju tempat yang ada didekat jendela. Sampai aku ingin sekali ke toilet dan aku terburu-buru sampai aku menabrak tiang listrik. Eh aku lupa aku kan direstoran masa iya ada tiang listrik. Saat kulihat ternyata aku menabrak dada bidang seorang laki-laki tampan dengam mata abu-abunya. Matanya sangat indah seolah aku tak bisa mengalihkan mataku padanya mataku tetap tertuju padanya. Dia tampan sekali. Apa dia seorang malaikat yang turun dari surga karena dia sangat tampan. Arghh aku lupa aku ingin pergi ketoilet dan akhirnya aku memutuskan mataku padanya dan meminta maaf dan berlalu pergi.

Rafa Pov

Aku sekarang berada direatoran yang terkenal didaerah sini. Saat sudah sampai tiba-tiba saja aku ingin pergi ketoilet. Setelah selesai aku langsung menuju meja yang kosong dan sampai ada wanita yang menabrakku. Mata hijaunya aromanya yang khas vanila, saat mata ku bertemu seolah mata kami dikunci kami tidak melakukan apapun selain bertatapan. Dia sangat cantik. Setelah dia tersadar,dia langsung mengucapkan maaf dan berlalu pergi menuju toilet. Lalu, srigalaku berkata.

"Mate.. mate mate aku Rafa cepat pertemukan aku denganya." Ucap srigalaku kegirangan.

"Mate kita alex bukan hanya mate mu." Jawabku dingin dan mematikan mindlink kami. Aku juga tidak sabar bertemu denganya dan menandainya sebagai milikku dan membawanya ke rumahku.

-----------------------------------------------------------
Hay maaf ya digantungin lagi,hehe. Mari tinggalkan jejak diceritaku yaitu votementnya. Aku sangat menunggu kalian untuk meninggalkan jejak karena aku sangat merasa senang jika kalian mensuport aku lewat sini hehe. Bye guys maaf ya banyak typo. Digambar itu Griselda.

Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang