Part 19

2K 86 10
                                    

Warning Typo bertebaran !!! Enjoy :)

Setelah selesai membuatkan kopi untuk Raffa, Griselda menemani Raffa diruang Tv dengan candaan seolah lupa dengan masalah-masalah sebelumnya. Ya, baik Raffa maupun Griselda mereka berdua sepakat untuk tidak membahasnya. Bukan berarti hal tersebut tidak dibahas sama sekali melainkan nanti saja. Setelah semuanya sudah terasa pas baru akan dibicarakan lagi.

"Kamu tau gak, selama kamu gak ada di dekatku, aku merasa kalau dunia aku itu runtuh." Ucap Raffa tiba-tiba seraya memegang tangan Griselda.

(nah kaya gini ceritanya mereka berdua)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(nah kaya gini ceritanya mereka berdua)

"Lebay kamu kaya anak-anak sekolah. Udah tua Mr Raffa jangan lupakan itu."

"Gapapa sekali-sekali." Ucap Raffa seraya mencium kepala Griselda.  Lalu Griselda tidak membalas, hanya tersenyum dan bersyukur dalam hati karena memiliki laki-laki yang sangat menyayanginya.

"Sampai kapan kamu disini? Sudah waktunya kembali, ayo kita pulang sayang." Ucap Raffa lembut

"Masih ada beberapa urusan lagi yang harus kuurus dan gak bisa di tinggalin gitu aja. Kemungkinan 2-3 bulan atau bisa lebih tidak bisa kurang." Ucap Griselda

"2-3 bulan?! Yang bener aja." Ucap Raffa kesal

"Ya kurasa itu waktu yang sangat singkat, mengingat banyak hal yang harus aku urus di perusahaanku." Ucap Griss santai

"Baiklah 2-3 bulan aku akan menemanimu disini. Tidak lebih dan tidak ada penolakan." Ucap Raffa tegas

Setelah itu mereka berdua terdiam. Griselda tau tidak bisa membalas ucapan Raffa karena sekali bilang tidak maka hal itu tidak akan pernah berubah. Griselda mengingat kejadian demi kejadian yang menimpanya. Kehilangan sahabat yang sangat disayanginya membuat hati Griselda sedih. Griselda tau semuanya sekarang, mulai dari masalah Raffa dengan Raihan dan juga masalah pribadinya. Gris telah berbincang dengan Cristal "setan kecil" yang ada di dalamnya. Gris sudah bertemu dengan "setan kecil" itu secara kasat mata. Sesaat sebelum Raffa menemuinya di kamarnya. Semakin banyak yang dipikirkan membuat Griselda lelah dan tanpa sadar Griselda tertidur. Raffa yang menyadari Griselda diam saja dan mendengar nafasnya yang teratur, laki-laki itu berinisiatif untuk mengangkat Griselda kekamarnya dan Raffa ikut tertidur disamping Griselda dengan memeluknya erat. Entah apa yang dipikirkan Raffa hingga membuatnya tertidur.

Waktu menunjukan sudah malam hari, tetapi keduanya belum ada yang terbangun. Sampai suara gedoran dipintu membuat Griselda terbangun. Dengan cepat Griselda menuju arah datangnya gedoran. "Siapa yang mengggedor malam-malam" pikir Griselda. Saat membuka pintu Griselda menatap laki-laki itu bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mate?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang