9

299 17 5
                                    

audrie pov

nyaman. satu kata itu yang aku rasakan dalam pelukan axel.

aku nangis karena tiba tiba mengingat tunangan gue. aku sayang sama dia,tapi dia cuma anggep aku adik perempuan yang manis.

"sorry ya. gue jadi nangis"kata ku

"it's ok. lagian lo lagi patah hati ya?"tanya axel duduk di hadapanku

"iya"jawabku

"pasti nanti lo bisa lupain"kata nya lagi "kalo lo butuh bahu,gue ada kok"

"thanks. itu kan buat sara"kataku

"iyalah"

"lo sayang banget sama sara?"tanya ku

"banget. she's special for me"jawab axel lalu menuju dapur dan kembali dengan membawa dua minuman

"sara pasti bahagia deh. gue jamin"

"jangan njamin yang belum pasti. ntar nyesel"kata axel benar

"haha,iya. gue tau"kata ku "xel,gimana kalo habis ujian kita camping?"

"boleh"jawab axel. "camping nya sebelum perpisahan"

"iya. gue juga nggak sabar buat perpisahan"

"lo nunggu perpisahan? "tanya axel. aku mengangguk "perpisahan kan nggak enak"

"entah. gue menanti aja"jawabku

"mau gue anterin pulang?"tanya axel. gue ngangguk

axel mengantarku ke rumah. 

"lo nggak mampir dulu?"tanyaku

"nggak,gue duluan aja"jawab nya "byee"

"byee"kata ku lalu memasuki rumah

rumahku memang besar,tapi sepi. papi lagi kerja,mami pasti sedang bersama teman nya,kak saskia juga pasti ada tugas osis,dan yang tersisa hanya aku,audrie valeria elvira. seorang anak dari pengusaha yang bisa dibilang terkaya di negeri ini.

tapi aku memang sudah terbiasa oleh kesepian,jadi aku tidak kaget. aku menatap pilar pilar besar yang menjulang tinggi. dan juga banyak pelayan yang mondar mandir sambil menunduk memberi salam.

aku menuju kamar ku yang berada di lantai dua. tepatnya disamping kamar kak saskia.  kulewati tangga rumah yang elegan dengan santai. berjalan menuju pintu kamar dan membuka gagang pintu. terlihatlah kamar megah yang lenggang. aku masuk tanpa menutup pintu kamar, membiarkan udara ac terbuang. meletakkan tasku di meja belajar dan membiarkan pelayan masuk.

"non audrie ingin memesan sesuatu?"tanyanya ramah

"jus melon saja,terimakasih"jawab gue ramah

kemudian dia menutup pintu kamar. aku merebahkan tubuhku ke kasur bernuansa putih. sepi.

cklek

tiba tiba seseorang memasuki kamarku tiba tiba dan segera menutupnya.

"daf? ngapain lo di kamar gue?"tanyaku

"nggak papa. gue kangen sama lo. gue langsung kesini karena nanti pasti saskia nggak ngebolehin gue masuk"

"kak saski lagi nggak dirumah"

"emangnya kemana? lo ditinggal dirumah lagi?"tanya nya "tapi nggak papa,kan ada gue"

"halaaah. gue juga udah biasa"jawabku "btw bukannya lo tadi jalan sama sara?"

"iya. gue baru aja anter dia balik"

"daf,sara itu milik axel. lo nggak boleh ngerebut dia"

"gue nggak ngerebut sara,gue cuma-"

There is Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang