Chap 5. : Explain

120 13 0
                                    

*Author Pov*

Mimik muka Andrew terlihat serius. Olive mengerutkan dahinya berusaha mencerna apa maksud dari ucapan Andrew.

Andrew menaikkan sebelah alisnya untuk memberi isyarat agar Olive menjawab pertanyaannya yang sangat mendadak. Olive terdiam sebentar kemudian ia menatap Andrew dengan tajam.

"Maaf, gua emang punya perasaan sama lu ndrew. Tapi bukan berarti ini pantes buat jadi bahan bercandaan. Gak lucu sama sekali." Tukas Olive kemudian berlari keluar kelas meninggalkan Andrew sendirian. Andrew mematung mendengar kata-kata Olive. Ia tak sempat mengejarnya yang sudah berlari cukup jauh.

Sumpah gak lucu. Itu sama sekali gak lucu. Dengus Olive kesal sambil menetralkan detak jantungnya, ia melihat Alexa dan Felic yang berjalan kearah gerbang.

Huft syukurlah mereka masih disini. Batin Olive dan segera berlari menuju mereka.

"Tungguinn gue pulang bareng ya." Olive menepuk pundak Alexa dan Felic sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Tadi gue liat Andrew dikelas, lu berdua abis ngomongin apaan emang?" Tanya Felic. Seperti biasa, ia selalu penasaran jika ada sesuatu yang berhubungan dengan orang disekitarnya.

"Gak kok tadi dia nanya soal kelompok kerkom doang." Jawab Olive bohong. Felic hanya membulatkan mulutnya sambil bergumam 'oh'.

/-/-/

*Olive Pov*

Aku menghempaskan tubuhku kekasur sambil menghirup nafas panjang. Perkataan Andrew tadi kembali terngiang di telingaku dan itu sungguh sangat tidak lucu.

Mau gak lu jadi pacar gue?

Tanpa sadar pipiku memanas saat mengingat ekspresinya. Aku mengambil bantal untuk menyembunyikan mukaku.

Tiba-tiba mama memanggilku dari arah ruang tamu.

"Oliveeee, Dane datengg." Mama setengah berteriak.

Sial gue lupa hari ini belajar bareng. Batinku.

Aku bangkit dari kasurku dan menyembulkan kepalaku dari pintu kamar.

"Iyaa ma bentarr aku mandi dulu yaa." Sahutku saat melihat Dane duduk disebelah mamaku di sofa ruang tamu. Entah kenapa aku sedang malas bertemu dengan Dane hari ini.

"Dari tadi ngapain ajaa jam segini baru mandi Olivv." Mama melotot kearahku. Aku hanya memasang muka cengengesku dan segera masuk kekamar mandi.

/-/-/

Dane sibuk menerangkan soal fisika disampingku, aku hanya menelungkupkan wajahku ke buku sambil bergumam entah apa. Pikiranku kacau setelah kejadian tadi siang.

"Woi najis daritadi gua jelasin malah ngomong sendiri." Suara Dane terdengar kesal. Aku menoleh kearahnya dan menjulurkan lidahku. Dane lalu menjitak kepalaku cukup keras.

"Aduh sakit bego ih. Gua lagi gak mood liat soall." Ringisku sambil mengusap-usap kepalaku yang ia jitak. Aku berniat membalasnya. Namun kuurungkan niatku karena moodku sedang tidak bagus.

"Cerita." Sahut Dane singkat, padat, dan jelas. Ia menungguku berbicara dan menceritakan hal yang membuatku menangis beberapa hari yang lalu. Aku menghembuskan nafas dan mengingat sosok itu.

Dear Rain(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang