Chap. 2 : New Student

203 16 1
                                    

*Author pov*

Terlihat dari lorong seorang gadis tengah berlari-lari kecil menuju kelasnya. Ia nampak terburu-buru. Setelah memasuki kelasnya ia langsung duduk ditempat kosong samping Alexa.

"LIVVV GUEE KANGENN TAUU, LIBURANN KEMANA AJAA LUU SAMPE SEGALA TELAT GINII?!" Alexa memekik dan langsung menghambur ke pelukan gadis yang baru saja sampai itu.

"Guee juga kangenn eluu lexx tapi gak usah teriak-teriak juga kuping gue sakittt." Ucap gadis yang ternyata Olive itu meringis sekaligus senang sambil membalas pelukannya temannya itu.

Alexa melepaskan pelukannya dan menyengir dengan gaya khasnya. Alexa tidak berubah. Ia masih dengan gayanya yang polos namun rempong.

"Abis lu hari pertama aja dateng telatt gimana gua gak teriak-teriak."

Olive memutar bola matanya malas.

"Tadi motor gua mogok dijalan makanya gua anter ke bengkel terus naik angkot darisitu." Ia menghembuskan nafasnya berat mengingat kesialan menimpanya pada hari pertamanya ini.

"Oo jadii gituu iyadeh maapp maapp." Alexa tersenyum manis berusaha menghibur Olive yang masih kesal.

Olive mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Teman-temannya begitu asik bercanda gurau satu sama lain. Ia bersyukur pihak sekolah tidak mengubah ulang absen murid-murid disetiap kelasnya, jadi ia masih dapat sekelas dengan teman-temannya .

*Author pov end*

*Olive pov*

Tak lama kemudian Mr. Shaher, guru agama sekaligus wali kelas baruku masuk kekelas. Kulihat ia membawa map-map dan duduk dimeja guru.

"Pagi anak-anak. Saya selaku wali kelas baru kalian ingin memperkenalnya diri. Sebelumnya mungkin salah satu dari kalian sudah mengenal saya. Saya biasa dipanggil Mr. Shaher. Karena saya wali kelas dikelas ini, saya harapkan kalian semua dapat bekerja sama menciptakan suasana yang nyaman dalam belajar, bagaimana setuju?"

"Setujuuuuu misterr." Ucapku dan teman-teman serempak.

"Okee sekarang saya akan mengabsen satu persatu ya.. Absen 1, Ab--"

Toktok,

Perkataan Mr. Shaher terpotong oleh suara ketukan pintu. Reflek aku pun menoleh kearah pintu.

Sesosok siswa laki-laki berseragam sekolah kami tampak berdiri disitu. Ia memakai sepatu merah dengan jaket yang berada di bahunya. Rambutnya yang agak panjang terlihat begitu mengkilap efek pomade mungkin. Kacamata yang ia gunakan terlihat ditaruh diantara kerah bajunya.

"Ooh sudah sampai rupanya, ayo masuk nak." Ucap Mr. Shaher kepada siswa laki-laki itu. Kudengar teman-temanku berbisik-bisik satu sama lain. Aku hanya memperhatikan Mr. Shaher yang sibuk berbicara dengan siswa yang menurutku stylenya terlalu berlebihan. Peraturan di sekolahku jelas-jelas tidak memperbolehkan siswa memakai sepatu selain hitam dan rambut harus pendek dan rapih bagi siswa laki-laki.

Tak lama kemudian kelas pun hening. Mr. Shaher mengisyaratkan anak-anak agar tenang dan tidak berisik.

"Ehem, baiklah anak-anak. Saya akan memperkenalkan murid baru sekaligus teman baru kalian. Dia Andrew Smalley, murid pindahan dari Jakarta. Saya harap kalian dapat berteman baik dengannya. Andrew, kamu boleh duduk disamping Fadel. Sekarang saya akan melanjutkan absen dari nomor satu..."

Andrew berjalan kearah bangku kosong satu baris kanan dibelakangku tepatnya di pojok kanan kelas. Aroma parfum tubuhnya tercium sampai ke hidungku saat ia melewatiku dan duduk disamping Fadel.

Dear Rain(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang