Chap. 10 : Trouble.

95 6 0
                                    

Sayangnya aku tak perduli seberapa sakit aku mencintainya. Begitu istimewanya hujan yang jatuh akan menciptakan pelangi yang begitu indah bukan? -Olive Mareyna

*Andrew pov*

Aku menggenggam tangan Olive sambil membawa tubuhnya mendekap kepelukanku. Olive terlihat menggumamkan sesuatu yang tak bisa kudengar. Berkali-kali kuusap puncak kepalanya agar ia nyaman. Penjelasanku tadi mungkin akan sedikit melegakan batinnya.

Dengkuran halus sampai ditelingaku selang beberapa menit. Matanya yang terpejam menyiratkan suatu hal yang harus kuketahui karna baru lima bulan belakangan ini aku mengenalnya. Aku menunduk memejamkan mata sambil mencium pucuk kepalanya.

Gadis periang yang sekarang bersamaku ini yang kutahu merupakan gadis yang sangat amat bawel bahkan sekalipun ia akan marah jika aku melawan setiap kata-katanya yang kutahu itu semua untuk kebaikanku. Ia bahkan tak perduli bagaimana teman-temannya menilaiku seperti apa. Ia tahu aku banyak memiliki teman perempuan yang semuanya dekat denganku tetapi ia tak perduli dan sangat mempercayaiku. Dia yang begitu memahamiku disaat aku lebih sering menghabiskan waktuku bersama teman-temanku ketimbang dirinya. Dia yang menemaniku meskipun tingkahnya yang begitu manja membuatku sadar dia ini memang milikku. Dia yang begitu khawatir dan lebih memilih menjengukku saat sakit disaat ia seharusnya memikirkan dirinya. Dia yang lebih mementingkan diriku ketimbang dirinya. Dia yang kini kudekap erat begitu amat mencintaiku setelah tahu begitu banyak kekuranganku. Kuakui aku memang egois dan mudah cemburu. Namun aku hampir tidak pernah memperlihatkan kecemburuanku terhadap Olive. Alasannya? Mungkin ia akan bilang kekanak-kanakan jika ia tahu sifat asliku.

Suara getaran ponsel seseorang memecahkan lamunanku. Aku melirik berusaha mencari dimana arah sumber getaran tersebut dan menemukan ponsel Olive yang menyala diatas meja ruang tamu tepat didepanku.

Kuraih ponselnya tanpa membuat Olive terbangun meski itu memang tidak sopan membuka ponsel orang seenakku. Beruntung ponselnya tidak dikunci.

3 pesan baru

17.31 Mama : Pintu jangan lupa dikunci. Mama masih ada urusan disini jadi jangan macam-macam dengan membawa temanmu kerumah. Mama sudah sms Dane agar menemanimu dan Dane tidak keberatan. Kalian bisa belajar bersama. Jangan nakal ya.Mama sayang Olive.❤

17.45 Dane Brooklyn : Liv, gue otw rumah lu ya sekalian nemenin sambil bawa buku-buku nih. Tapi gua maghriban dulu.

17.57 Dane Brooklyn : Oy, molor ni anak ya? Fastreply livvvku cayankk.

Dear Rain(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang