Chapter 10

290 15 4
                                    

Lee Hyun In pov

Dingin.....! sangat dingin... kurasakan dingin telah merasuk dalam darahku dan dalam tulangku. Bibirku bergetar seakan tak terhitung dalam hitungan detik. Kulitku mengering dan terasa mati tak merasakan rabaan.
Malam yang menyakitkan untukku. Ku relakan malam ini untuk berdiri ditengah derasnya turunnya salju hanya untuk menunggu seseorang.
Kekasihku... Tunanganku...serta calon suami untukku...
Ku putuskan untuk menunggunya dan berdiri membeku dibawah lantai kamarnya.
Salju yang turun lebat malam itu,tetap tak dapat menyingkirkan keinginanku. Aku berfikir jika aku melakukan hal itu dia... Jung yunho akan datang menghampiriku.
Pasti! Aku yakin dengan itu.
Ditengah terasa ngilu dalam organ otakku yang juga terasa beku.. ku kuatkan mata ini menatap ke atas jendela kamar Yunho.
"Yunho ya...... tolong... lihatlah kebawah...jangan kau bawah aku dalam mimpimu terlebih dahulu.. karena aku ada disini untukmu..."
"Yunho ya... dengarkan hatiku yang beku ini...aku mohon..."
Bibirku memang tak bisa berkata-kata. Tapi hati ini, hati ini ingin sekali kembali berteriak memanggil pria itu. Ingin sekali mengumpat marah pada pria itu.
Tidak! Bahkan membuka bibirku saja, saat ini aku tak bisa.
Sesaat kemudian, mataku tampak kabur dan tak dapat melihat dengan jelas, kedua kakiku terasa keram dan dalam sedetik kedua kakiku menjatuhkanku di atas rumput yang mulai terturup salju malam itu.
Tak ada yang dapat ku lakukan. Aku hanya menunggu keajaiban dari tuhan malam itu. Jika tak ada keajaiban, mungkin saja sudah saatnya aku untuk pergi menyusul saudara kembarku.
Mataku terasa gelap dan tak tampak apapun yang terlihat.
Tak berselang Lama.....
Kurasakan tubuhku merasa tegap berdiri dan memasuki sebuah taman indah dan sangat mengagumkan...
"Apakah aku berada di alam lain???"
aku hanya bertanya-tanya pada diriku sendiri yang saat ini berdiri dan menatap memutari taman indah itu.
Sekilas mataku memicing singkat ketika aku melihat seseorang yang tengah berjalan menghampiriku. Wanita yang mengenakan baju serba putih itu menghampiriku dan tersenyum padaku.
Aku kembali berfikir sejenak...
So Yeon...??? Bukankah dia So Yeon??? Apakah aku sudah mati hingga bisa bertemu dengannya???
"Kau datang???" Tanya wanita yang mirip denganku itu tetap menyunggingkan senyuman padaku sembari membuyarkan lamunan singkatku.
"So Yeon???" Lirihku heran.
"Kau tak seharusnya datang kemari..."
Bukannya menjawab, wanita itu kembali berbicara seolah tengah menasehatiku.
"Apakah aku sudah mati?" Lirihku bertanya padanya lagi.
"Tidak! Kau tak boleh mati untuk saat ini... karena masih ada seseorang yang membutuhkanmu... kembalilah"
Aku terdiam dan menatap wanita yang terus tersenyum padaku itu.
"Aku kesakitan... aku kedinginan disana... tapi aku merasa hangat disini..." lirihku.
"Kembalilah... aku yakin akan ada seseorang yang akan menghangatkanmu..."
Aku kembali berdiam dan menunduk berfikir.
~~~"LEE HYUN IN!!!"~~~
Sesaat telingaku berdengung dan mendengar seseorang yang mengumpat memanggil namaku.
Aku terdiam dan menatap ke belakangku sejenak, tetapi aku tak dapat melihat siapa-siapa. dan hanya melihat segumpulan awan kabut yang mengelilingiku saat itu.
"Kembalilah....."
Disaat suara wanita dihadapaku berbicara padaku, kepalaku kembali beralih menatapnya.
Tubuhku menegang, karena saat ini aku tak dapat melihat wanita itu lagi. Mungkin memang benar, aku tak seharusnya disini dan mungkin aku harus kembali.
***
"Lee Hyun In"
Saat ini tubuhku kembali terasa ngilu dan membeku. Suara seorang lelaki membuat mata gelapku terbuka dan mengerjap secara perlahan.
"Kau tidak apa-apa???" Suara lelaki itu terdengar sangat cemas.
Ku lihat wajahnya yang ada diatas wajahku.
Kim Jong Woon... Yah, pria itu datang padaku... Aku juga melihatnya saat ia menutupi tubuhku dengan mantel hangat miliknya. ku coba mengulum senyuman mirisku padanya.
"Kau datang...." lirihku tak bisa bicara dengan lancar.
"Kenapa kau melakukan ini???" Tanyanya sangat khawatir.
"Jong...Woon ah...." lirihku tak menjawab pertanyaan pria yang saat ini menyangga kepalaku itu.
"Kenapa? Kenapa kau melakukan ini!" Racau Jong Woon marah dan juga terdengar cemas. aku merasakan Pria itu juga menggenggam erat telapak tanganku yang juga terasa sangat dingin malam itu.
Nafasku tesendat berat, aku merasa tak sanggup lagi untuk bicara pada pria yang telah menopang tubuhku malam itu.
"Jong..... Woon ah......" Sangat sulit, aku mengeluarkan satu kalimat, hingga aku hanya bisa memanggil nama pria itu.
".........." Kim Jong Woon yang sepertinya juga menahan kedinginan hanya bisa menatap khawatir padaku yang terus memanggil namanya.
Hahk..... nafasku semakin terasa sangat berat untuk melakukannya.
"Tidak! Jangan.....!" Lirih Pria itu ketakutan dan terus menatap mataku.
Bibirku terus bergetar dan aku ingin bicara lagi. Tapi itu sulit, dan aku hanya dapat menggenggam lemah telapak Kim Jong Woon yang juga menggenggam telapak tanganku.
"Di......dingin..." lirihku merasa tak kuat, Aku hanya dapat menahan kedinginanku yang telah menyeruak dalam tulangku.
Pria itu terdiam dan hanya menatapku nanar.
Seketika~ kini tubuhku merasakan hangat yang luar biasa.
Benar! Pria itu ternyata memelukku dengan eratnya. Rasa ngilu pada tulangku terasa terobati malam itu. Kurasakan sedikit belaian tangan pria itu membelai ujung kepalaku lembut.
"Bertahanlah..." lirihnya mencoba menguatkanku.
Tetapi aku sudah cukup lama menahan kedinginan tubuhku malam itu, tubuhku yang terasa hangat sedikit melemas kembali. Dan pandanganku kembali terasa tak dapat melihat dengan jelas. Dan benar mataku saat itu telah tertutup dalam dekapan pria itu.
LEE HYUN IN POV END

[FF] SEVERELY (YESUNG FANFICTION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang