Cinta.
5 Huruf penuh makna yang dapat merubah segalanya. Ketika cinta datang tanpa tahu pada siapa dan kapan akan bertaut.
Seperti lagu photograph, cinta dapat menyembuhkan luka namun juga dapat membuat luka. Semua orang mengatakan cinta tanpa tahu apa arti cinta yang sebenarnya. Aku juga punya cinta.
Apakah kau punya cinta? But how deep is your love? When loving can hurt but can heal from your hurt. Its me, when you open your eyes, can you find love on my eyes? 365 days in my life just only for loving you. Love 'til I can't open my eyes and sun lose the light.
***
Mata gadis itu membelalak saat nyonya besar itu mengakhiri kalimatnya dengan senyuman. Gadis itu memuji kebaikan hati nyonya itu dalam diam.
"Bagaimana, Kim Haneul?" Tawar Nyonya Jeon lagi. Haneul pun mengangguk cepat sambil tersenyum
"Tentu saja, Nyonya. Terima kasih banyak" Ucap Haneul lalu mebungkuk hormat pada Nyonya Jeon
"Oh sudahlah, Haneul. Tidak perlu seperti itu, aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri. Kau juga sudah membantu di panti sosial ini sejak kau di sekolah dasar, sudah sepantasnya aku membalas kebaikanmu" Ungkap Nyonya Jeon sambil mengusap lembut rambut Haneul.
Haneul tengah berbahagia, bagaimana bisa ia tidak senang saat ia tahu bahwa ia akan masuk ke Royal Senior High School? Apalagi tanpa perlu mengeluarkan sepersen uang pun alias beasiswa? Siapa yang tak tertarik pada Royal SHS? Sekolah swasta paling top di seluruh Korea Selatan.
Haneul terus saja menyunggingkan senyum manisnya saat tengah mengajar di depan anak-anak. Suasana hatinya tengah baik sekarang, bahkan jauh dari sekadar baik.
"Noona... mengapa dari tadi tersenyum? Ada hal baik apa?"Tanya salah seorang anak lelaki bernama Jungshin
"Aniya, Jungshin-ah. Mood noona hanya sedang bagus" Elak Haneul
"Atau eonni tengah kasmaran, ya?" Goda gadis kecil bernama Eunra
"Aniya.. eonni hanya sedang dalam mood yang bagus. Kau anak kecil, sudah pintar bilang kasmaran, ewh" Ujar Haneul yang disambut gelak tawa sekelas, tanpa sadar, ada sepasang mata menatapnya dengan senyuman yang terus mengembang
***
Umpatan demi umpatan menggema dalam batin Haneul saat moccachino dingin tumpah di kemeja biru tua miliknya.
Netranya menatap tajam pada penumpah moccachino itu. Namun sayang, penumpah moccachino itu hanya menatap Haneul dengan wajah polosnya. Baru saja Haneul bersyukur atas hari baiknya, kesialan kembali menimpanya
"Yak! Apa kau buta, eoh?!" Pekik Haneul
"Kalau buta, aku pasti diam di rumah" Balas pemuda itu acuh
"Mwo?! Dasar tak tahu diri!" Sentak Haneul kesal
"Hei... itu hanya moccachino, dan untung itu dingin. Lagi pula, bajumu gelap, jadi tak akan begitu terlihat" Ucap pemuda itu santai
"Dimana sopan santunmu? Aku harus mengajar satu kelas lagi"
"Memang apa hubungannya denganku? Sudahlah aku terlalu sibuk untuk berdebat denganmu" Ucap pemuda itu lalu pergi meninggalkan Haneul yang setia dengan sumpah serapahnya bak alunan melodi yang mengiringi langkah pemuda itu.
"Aku membencinya dari lubuk hatiku yang paling dalam" Cibir Haneul sambil menatap sinis
****
TbcHai readers! Ini Fanfic pertama yang Autumn share di wattpad.
Hope you like it!
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love?
Fanfiction[complete story] "Ketika kau bertanya seberapa dalam cintaku padamu, jawabannya dapat kau dengar dari detakan jantungmu" Jeon Jungkook "Bukan maksudku seperti itu. Aku marah bukan berarti aku membencimu, aku mengumpat pada matahari bukan berarti ak...