Bel istirahat pun akhirnya berbunyi. Aku segera menenteng box sedang yang sedari pagi ku ambil dan membawa diriku menuju rooftop.
'Yap, aku yakin dia disana. '
Benar saja, ia di sana, tengah berbaring di kursi panjang sambil memejamkan mata.
' Dia bodoh atau apa? Kulitnya bisa terbakar bila terus di terpa sinar mentari.'
Perlahan aku berjalan mendekatinya. Aku pun mendudukan tubuhku di samping kepalanya.
Ku buka box yang ku bawa lalu ku keluarkan kapas serta alkohol. Yap itu kotak P3K.
Aku pun mulai membersihkan luka di wajahnya. Iya luka akibat perkelahiannya dengan kakak kelas -Namjoon sunbae.
Matanya mengerjap sambil bibirnya yang terus meringis ketika ku tekan-tekan kapas di pipinya.
"Yak! Apa yang kau lakukan?!" Pekiknya saat kesadarannya sepenuhnya muncul.
Aku mengacuhkan ucapannya lalu memasang plester di pelipisnya dan menyentil dahinya.
"Cha... selesai!" Ucapku riang yang dibalas tatapan tajam darinya
"Jangan menatapku dengan tatapan horror seperti itu" Protesku ia pun mendengus sebal
"Mengapa kau peduli padaku?" Tanyanya dingin
"Eum... mengapa? Nado molla" Ucapku acuh sambil menggidikan bahu.
Ia menghela napas
"Bodoh" Umpatnya sambil menoyor kepalaku ke samping.
Aku pun menatapnya tajam lalau berdiri
"Aku pergi. Tugasku sudah selesai. Tujuanku hanya untuk membersihkan lukamu" Ucapku lalu melangkah pergi namun tiba-tiba tanganku dicegat olehnya
"Kau tak berniat untuk membelikanku makan siang? Kebetulan aku lapar"Tanyanya dengan cengiran khasnya.
Aku tersenyum cepat lalu menatapnya datar
"Hehe. Maaf tapi aku tak tertarik" Aku pun meninggalkannya yang setia dengan sumpah serapahnya
***
Ku tutup telingaku saat melewati lapangan basket. Di sana memang sedang ada pertandingan
Yeah walaupun hanya latih tanding antara sekolahku dengan sekolah sebelah.
Jerit para gadis yang memekakkan telinga membuatku mendengus kesal
"JUNGKOOK!"
"KOOKIE!"
"JIMIN!"
"TAEHYUNG!"
Entah mengapa nama Jungkook mendominasi teriakan di lapangan.
'Yup, that's our prince, ralat, their prince.
Aku tak akan mengakuinya sebagai pangeran, meskipun aku harus
mungkin ia adalah pangeran kegelapan. '
Senyumku memudar ketika melihat pemuda yang tengah berjalan berdampingan dengan Yoongi oppa. Mereka berjalan ke arahku. Yoongi dan Namjoon subae.
Pemuda yang sukses membuat Jungkook luka-luka pagi tadi, dan hebatnya Namjoon sunbae terlihat baik-baik saja, bahkan lebih dari kata 'baik'.
Tiba-tiba datang seorang pemuda bermasker hitam dengan tindik di telinga kirinya. Ia pun berjalan bersama Yoongi oppa dan Namjoon sunbae.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love?
Fanfic[complete story] "Ketika kau bertanya seberapa dalam cintaku padamu, jawabannya dapat kau dengar dari detakan jantungmu" Jeon Jungkook "Bukan maksudku seperti itu. Aku marah bukan berarti aku membencimu, aku mengumpat pada matahari bukan berarti ak...