Ayo divote, masa yang ngevote kalah ama silent readers :''v
================================
Sudah seminggu Haneul mengurung diri dalam kamarnya dengan status pasien rawat jalan. Ia terus menerus diam dengan tatapan kosongnya dan wajah datarnya. Sudah berkali kali orang-orang berusaha membujuknya untuk bicara.
Namun nihil hasilnya. Wajah pucatnya juga selalu menatap sinis kala Jungkook datang menemuinya, membuat sakit teramat dalam dalam hati Jungkook.
Appa, Jin, Suga, Xiumin, Taehyung, Jimin, Namjoon, Hoseok apalagi Jungkook hanya bisa menghela napas kala apa yang mereka katakan hanya ditanggapi dengan kata "oh" atau sekedar lirikan sekilas.
"Annyeong chagi-ah! Aku membawakanmu bunga mawar putih yang kau sukai dari toko langganan kita. Kau suka, kan?" Ujar Jungkook dengan senyum cerahnya lalu mengambil posisi disamping Haneul yang menatap lurus.
"Mengapa kau terus datang?" Tanya Haneul datar secara tiba-tiba
"Karena aku ingin memperjuangkan cintaku, dan cinta kita. Aku tidak akan lari dari tanggung jawabku" Haneul terkekeh mendengarnya
"Jika aku tanggung jawabmu, lantas Eunha adalah apa? Kewajibanmu yang melebihi tanggung jawab, huh?" Tanya Haneul sarkastik membuat Jungkook bungkam
"Aku akan membatalkan pertunangan itu. Aku janji. Tunggulah disini sampai aku datang untuk membawamu kepelukanku lagi" Jungkook pun berlalu pergi setelah mengucapkan hal Itu. Haneul kembali bergelut dengan pikirannya yang entah sudah berkelana kemana.
***
Haneul telah memutuskan untuk melakukan perubahan drastis pada dirinya setelah apa yang terjadi pada dirinya selama ini. Setelah Jungkook mengucapkan hal yang membingungkan kemarin, ia mulai berpikir untuk kembali menjalani hidupnya dengan Haneul yang baru. Seorang Haneul dimana tak seorang pun yang dapat menyakitinya barang seujung jari pun.
Haneul mulai beranjak dari tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi. Ia melihat pantulan dirinya di cermin lalu bergidik ngeri.
"Lihatlah betapa mengerikannya wajahku. Mungkin Jungkook akan berpaling setelah melihatku begini" Gumamnya sambil tertawa penuh kepedihan.
"Andwaeyo!" Pekiknya lalu memukul-mukul pelan pipinya.
***
Haneul berteriak kencang. Dengan cepat ia mengambil gunting dari laci meja riasnya lalu menatap kosong kaca dari meja
BRAK!
"Haneul-ah... oppa mohon lepaskan gunting itu" Sahut Jin cepat setelah ia melihat gunting yang dipegang erat oleh Haneul
"Oppa akan menuruti semua keinginanmu, oppa tidak akan menjahilimu, oppa akan berbuat baik kepadamu, oppa akan segera mencari eonni untukmu, apapun untukmu asalkan jangan bunuh diri. Kau dapat membunuh oppa bila kau melakukannya. Kau hidupku, dan jangan membunuh kehidupanku" Pinta Jin sambil berjalan mendekat kearah Haneul. Haneul memicingkan matanya kearah Jin.
"Benarkah oppa?"
"Ne.. oppa bersumpah"
"Baiklah"
Haneul pun lalu melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Jin hanya bisa melongo ketika ia melihat Haneul memotong rambutnya menjadi sepanjang bahu dengan cepat.
"Apa yang kau lihat oppa? Cepat keluar" Usir Haneul acuh
"Jadi kau mau potong rambut dan bukan bunuh diri?"
"Aku tak sebodoh itu untuk mengakhiri hidupku hanya karena ditinggal pacar untuk tunangan. Aku hanya ingin membuat perubahan dalam hidupku, salah satunya dengan mengganti styleku. Kau saja yang terlalu bodoh oppa" Jin mengumpat dalam hati atas kebodohannya. Sungguh, ia malu setengah mati sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love?
Fanfic[complete story] "Ketika kau bertanya seberapa dalam cintaku padamu, jawabannya dapat kau dengar dari detakan jantungmu" Jeon Jungkook "Bukan maksudku seperti itu. Aku marah bukan berarti aku membencimu, aku mengumpat pada matahari bukan berarti ak...