Happy reading guys!
VOTE AND COMMENT PLEASE
===============================
Haneul menghentikan langkahnya di taman belakang sekolah. Ia mendudukan dirinya dibangku taman lalu kembali menunduk dan menangis.
Xiumin hanya bisa menatap iba dan sedikit ada gelanyar aneh didalam dadanya melihat sosok Haneul yang sedang terpuruk.
"Mianhae... kedatanganku berdampak buruk bagimu" Haneul menggeleng lalu menatap Xiumin dengan mata berairnya
"Tidak.. meskipun kau tidak kembali, hubungan kami akan tetap seperti ini." Xiumin membawa Haneul dalam dekapannya.
Membiarkan gadis patah hati itu melegakan semua emosi yang membuncah dalam hatinya. Ia tahu betul perasaan gadis itu.
"aku harus bagaimana oppa? Aku terlanjur mencintainya" Tanya Haneul dengan isakannya yang tak kunjung mereda. Xiumin menghapus air mata Haneul dengan ibu jarinya dan tersenyum seolah-olah berkata bahwa aku ada untukmu.
"Dengarkan dulu penjelasannya lalu temukan titik terang dari permasalahan kalian" Haneul kembali berperang dalam batinnya.
"Kau bahkan lupa bahwa pada cinta yang dulu"
***
Bel pulang sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu, tapi Haneul dan Xiumin masih tetap duduk manis di tempat mereka. Ya, Xiumin adalah tablemate Haneul yang baru, karena tempat disamping Haneul waktu itu adalah satu-satunya tempat kosong yang tersisa.
"Haneul-ah... bisakah kita bicara sebentar?" Tanya Taehyung yang sudah berdiri tepat di depan Haneul dengan wajah seriusnya bersama Jimin yang berdiri tepat disampingnya
"Um... tapi aku sedang belajar bersama Xiumin. Apa tak apa?" Tanya Haneul sambil melirik Xiumin singkat.
"Tak apa, dia tak akan keberatan. Bukankah begitu, minseok-ssi?" Tanya Jimin penuh penekanan. Xiumin tersenyum sinis mendengarnya
"Aku keberatan. Lagi pula, bukankah tak masalah bila aku juga ikut mendengarkannya, Jimin-ssi?" Tanya Xiumin dengan senyum miringnya. Mata Jimin membelalak karenanya
"Yak kau mau---"
"Baiklah kami bicara disini. Sudah chim, tahan emosimu" Ucap Taehyung melerai. Haneul hanya bisa menatap mereka dengan penuh tanya. Ia sungguh tak tahu apapun tentang apa yang mereka lakukan.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, Tae?" Tanya Haneul to the point. Taehyung menatap Haneul penuh selidik.
"Kau dan Jungkook putus kemarin?
DEG!
Tubuh Haneul seketika menegang, ia tersenyum miris mendengarnya. Ia hanya bisa bergumam dan mengangguk sambil menahan tangis.
"Mengapa? Apa karena pria disampingmu itu?" Tanya Jimin tajam. Xiumin terkekeh mendengarnya.
"Kau menuduhku yang bahkan waktu itu baru beberapa jam bertemu Haneul setelah hampir 3 tahun lost contack? Hah... kau sungguh lucu" Ujar Xiumin sarkastik dengan tatapan tajamnya pada Jimin
"Dia...dia membatalkan kencan kami" Ujar Haneul sambil bergetar. Taehyung membulatkan matanya tak percaya
"Hanya karena masalah sepele? Betapa kekanakannya kalian" Ujar Taehyung geram
"Kalau ia membatalkannya aku paling hanya kesal sedikit. Yang jadi permasalahannya adalah dia membatalkannya dan berkata bahwa ia ada keperluan dengan Hyungnya. Tapi pada saat aku jalan-jalan sendiri, aku melihatnya bermesraan dengan seorang gadis bahkan berciuman. Apa kau pikir aku tidak sakit hati? Dan ia bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Parahnya lagi ia terdiam saat ku katakan segalanya tanpa membantah atau mencoba meluruskan sepatah kata pun. Aku tanya, apa aku salah disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love?
Fiksi Penggemar[complete story] "Ketika kau bertanya seberapa dalam cintaku padamu, jawabannya dapat kau dengar dari detakan jantungmu" Jeon Jungkook "Bukan maksudku seperti itu. Aku marah bukan berarti aku membencimu, aku mengumpat pada matahari bukan berarti ak...