Vote and comment
Happy reading ^^
======
***
Hari ini kepalaku pening namun tetap ku paksakan untuk ke sekolah.Tentu saja, tak lama lagi ujian kenaikan kelas.
Sungguh nekat bila aku mencoba kabur. Aku menatap Jungkook heran saat ia menaruh tasnya di bangku Taehyung.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku yang dibalas cengiran khasnya.
"Tentu saja duduk di tempatku bersama tablemate tersayang" Godanya sambil mengedipkan sebelah mata. Aku hanya menatapnya datar tanpa minat.
Tanganku dingin dan berkeringat juga kepalaku yang pusing tujuh keliling.
"Hei kau nampak pucat, Haneul." Serunya sambil menatapku lekat
"Jangan bercanda" Sanggahku namun ia memasang wajah khawatirnya
"Sungguh, aku serius. Ayo ku antar ke UKS" Tawarnya sambil menarik tanganku namun ku tepis pelan dengan sisa tenagaku.
"Tak apa. Aku hanya ingin ke toilet" Seketika pandanganku buram.
BRUK!
Tubuhku ambruk tapi untungnya Jungkook dengan sigap menangkapku.
***
Mataku terasa berat saat ku buka mata. Namun aku terkejut saat melihat Jungkook tertidur sambil bertopang pada tangannya di sisi ranjang. Tanpa sadar senyumku mengembang.Ku lihat botol infusku hampir habis, langsung saja ku tekan tombol di samping ranjangku.
Tak lama suster pun datang dan mengganti infusku.
"Apakah keluargamu ada? Dokter ingin bicara" Ujar suster itu sambil membereskan alatnya.
"Biar aku saja" Suster itu pun membantuku naik ke kursi roda dan membawaku ke ruangan dokter spesialis.
"Akhir-akhir ini kau melakukan pekerjaan berat?" Tebak dokter yang membuatku tersenyum kikuk dan menggaruk tengkukku yang tak gatal
"Bukankah sudah ku larang? Lihatlah, sekarang kondisi jantungmu makin melemah" Omel dokter yang membuatku tertunduk
"Maafkan aku, Dok. Mungkin aku terlalu senang atas kepindahanku ke Royal" Elakku kemudian dokter itu menghela napas.
"Aku telah menelpon oppamu. Ia bilang ia akan segera pulang" Ujarnya membuatku gembira bukan main
"Benarkah? Astaga... Daebak!!"
***
Aku masih menutup mulutku saat Jungkook memaksaku untuk makan.
"Makanlah. Karena mengurusmu aku bolos sekolah" Keluhnya. Aku merengut kesal.
"Jadi kau tidak ikhlas menjagaku? Ya sudah pulang sana. Aku bisa menelpon Yoongi oppa"
"Hei bukan begitu! Dan jangan menelpon Suga, nanti aku di cap tak becus mengurus itik buruk rupa sepertimu" Cibirnya sambil melotot kesal ke arahku. Aku langsung saja mengambil mangkuk bubur yang di pegangnya lalu memakannya dengan penuh kekesalan.
"Annyeong!" Derit pintu yang di susul sapaan dari suara yang familiar namun akhir-akhir ini jarang ku dengar
"OPPA!" Pekikku senang saat melihat wajah tampan itu. Ia Kim Seok Jin –Oppaku. Jin oppa nampak tersenyum pada Jungkook lalu bersiul dan Jungkook nampak malu-malu, entahlah.
"Oppa... neomu bogoshipeo!" Ucapku saat dekapan hangat Jin oppa menyapa tubuhku
"Nado bogoshipeo. Kau tak tahu betapa khawatirnya oppa mendengar kabarmu dari Dokter Shin, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
How Deep Is Your Love?
Fanfiction[complete story] "Ketika kau bertanya seberapa dalam cintaku padamu, jawabannya dapat kau dengar dari detakan jantungmu" Jeon Jungkook "Bukan maksudku seperti itu. Aku marah bukan berarti aku membencimu, aku mengumpat pada matahari bukan berarti ak...