Dahi Beby berkedut seiring dengan gerutuan yang terus keluar dari mulutnya. Belakangan ini hidupnya terasa hambar, objek senang-senangnya seolah direnggut begitu saja setelah yang maha elok Veranda melontarkan kalimat seperti ini, "Udah dong jangan godain aku sama Kinal mulu. Jadi awkward tau, apalagi kalau lagi siaran langsung kaya gitu. Kalau fans kita sih paham konteksnya kemana, tapi nanti kalau yang lain nyangkanya aneh-aneh gimana?"
Beby semakin memanyunkan bibirnya ketika Kinal sibuk melototi semua oknum yang tergabung dalam tim cie-cie dan tim hore setelah insiden yang terjadi beberapa hari yang lalu di tv lokal tersebut. Padahal waktu itu Beby absen, tapi tetap kena imbasnya saat hal ini di rundingkan ketika member senbatsu sedang briefing.
"Gila ya lo pada. Lisannya gak dijaga banget, bahaya lagi maenannya. Lo gak liat kemarin muka-muka mc pada langsung pucet gitu, hah?"
Beby masih sangat ingat ekspresi Kinal yang menakutkan, raut wajah Ve yang datar dan tak terbaca, Melody yang hanya duduk anteng sambil menyimak dan sesekali menganggukan kepala, juga ekspresi cengar-cengir Haruka dan Nabilah yang tidak kandas walaupun disentak beberapa kali oleh Kinal. Sedangkan yang lain masih teguh pada pendirian 'aku gak ikut nyorakin cuma senyum aja'.
Apalagi gue, ngikut aja nggak. Nyaksiin kak Kinal yang salting aja kagak, tetep aja kena marah huft. Beby yang gondok masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Setelah briefing selesai semuanya langsung sibuk dengan urusan masing-masing, ada yang langsung pulang, ada yang masih anteng dengan rumpiannya, dan ada juga Beby yang masih duduk tegak, menatap sekeliling dengan awas. Berharap bisa mendapat secuil moment venomenal yang belakangan ini makin jarang terlihat.
Tadi sebelum gerombolan remaja tanggung dan beberapa mahasiswa yang tak kunjung lulus itu dibubarkan, Kinal dengan lantang sudah mengikat janji (sepihak) dengan semua orang yang ada disana. Perjanjiannya adalah, di depan umum gak boleh main cie-cie tiap kali Ve dan Kinal berkaitan, gak boleh bikin isyarat tangan yang menggambarkan cinta terus sibuk memamerkannya ke khalayak ("Terutama elo harugon dolaemong, ini buat eloooo". -Kinal), gak boleh iseng fotoin yang aneh-aneh terus di share ke twitter, gak boleh mancing combs dalam bentuk apapun, seenggaknya sampai ribut-ribut yang kemarin mereda.
Ada beberapa member yang mengeluh setelah mendengar peraturan itu, terutama Beby.
"Yaaah jadi gak asik dong ntar!" Tukas Nabilah sambil memukul-mukul lantai dengan kedua tangannya. Posisinya yang sedang selonjoran pun membuat gadis itu terlihat sedang dilanda masalah yang amat berat, padahal apa yang mereka ributkan ini sangatlah sepele.
Beby menyuarakan suaranya yang sangat sepakat dengan Nabilah, "Nanti kita gak punya lapak buat ngecombs dong!"
"Kak Kinal baper nih, gak asik. Huuuuu." Gaby pun ikut menumpahkan minyak kedalam kobaran api.
Sebelah alis Kinal terlihat terangkat dengan seramnya, "Apanya yang baper?!" Ketiga mahluk yang tadi semangatnya mengalahkan kampanye untuk senbatsu itu sontak langsung terperanjat kaget.
"Jenab sejak kapan lo ikut aliran sesat Beby?! Gaby juga, urusin sana telur ayam lo. Beby, cari lapak laen aja sana! Melids lagi laku tuh sana pindah ke Melids!"
Seketika ruangan itu pun langsung ribut, Nabilah protes karena disebut Jenab, Gaby hanya bisa manyun dan melipir, ditambah cie-cie yang kembali muncul ketika Melody dan Lidya terlihat terperangah sambil berusaha menyembunyikan wajah mereka yang memerah, terakhir adalah Beby yang kembali menggerutu karena tidak puas.
"Ogah. Melids masih prematur, nanti aja kalo udah berkembang baru gue nanem saham disana." Tukas Beby sambil menghiraukan teriakan protes yang berasal dari Lidya.
Kinal mendengus keras-keras, "Bodo amat. Pokoknya yang ngelanggar peraturan barusan bakal kena sanksi."
"Apa kak sanksi-nya?" Shani yang tadi hanya memperhatikan dengan tenang (dan adem) akhirnya bersuara.