#2 dua: BIG O...

806 50 2
                                    

(Selamat menikmati dan jangan lupa tinggalkan jejakmu, dear...)

Bagian dua #2
Big O...
"...Aku bukanlah gadis bodoh lugu bisa kau jadikan permainan, kau sentuh, kau cumbu..."

::

Aggnie pernah duduk style 90 derajat, gaya duduk yang tegang banget, pas ke-gap ngerokok sama Kak Ray dan alhasil dengan suka rela-kuping panas-mendapatkan wejangan la-la-la dari kakaknya yang bossy itu. Aggnie juga pernah panik gak ketulungan pas OSPEK kapan tahu itu. Dan Aggnie juga pernah tegang berkepanjangan pasca nyaris mati konyol saat camping tahunan tahun lalu di puncak. Waktu itu Aggnie nyaris masuk jurang. Udah masuk emang, tapi sempat ditarik Mr. Grey. Dan Aggnie tidak pernah membayangkan bahwa ia harus melewati-lagi, oh shit-masa yang gak indah banget itu.

Pernah liat ekspresi Zuko saat ia kehilangan kekuatan api-nya, atau masih ingat dengan ekspresi jaim Sokka yang tidak mempunyai kemampuan apapun-kecuali ngelemparin bumerang, by the way-di antara keempat temannya? Dan ekspesi iyuuh-too-much itu sekarang terpeta jelas di raut wajah Aggnie yang tanpa make up pagi ini. Wajahnya pagi ini yang hanya berpelembab dan bibirnya di sapu minyak zaitun tipis merupakan wajah jaim-too-much sepanjang hidupnya. Jaim dalam artian takut-but-sok-cool menurut Aggnie, namun cute-and-childish menurut Chakka.

Dan Via yang tak berdosa yang terkena getahnya.

"Bisa gak sih berhenti perang mata?" Via mengacungkan garpu ke muka Aggnie, lalu ke muka Chakka. Ada ekspresi jijik-too-much di wajah cewek itu. Pagi ini sungguh indah, Via ingin sarapan pagi dalam damai dan sejahtera. "Kalian bukan mutan yang bisa membunuh hanya dengan tatapan mata." You know mutan? Yeah, manusia-manusia kelainan yang mempunyai kelebihan. Super. Yang di film X-Men itu lhoo.

Baik Aggnie maupun Chakka sama sekali tidak peduli dengan kultum-kuliah tujuh menit-Via. Aksi-tatap-mata-sampai-titik-darah-penghabisan pun tetap berlanjut.

Mr.Grey semalem balik. Sore ini kuis.

Dering ponsel menghentikan aksi-tatap-mata-sampai-titik-darah-penghabisan dari kubu Aggnie. Ia keluarkan benda mungil itu dari saku, dan langsung terbelalak. Shock double plus-plus. Sms Acha sukses membuatnya loncat dari kursi makan. Mata bonekanya memancarkan binar super panik sedunia. Bule' sialan, makinya frustasi.

Chakka menangkap gerak-gerik itu. Sebenarnya dia sungguh menikmati. Semenikmati saat melihat Aggnie naik tangga tadi malam. Pengen senyum, tapi gengsi. Cowok normal mana yang tidak ingin tersenyum melihat cewek mungil cute-too-much seperti Aggnie terlonjak dari kursi. Doll eyes-nya bergerak-gerak lucu karena panik banget. Dan-Chakka menelan ludah-ada sisa nasi goreng di sudut kiri bibirnya yang seakan memanggil-manggil Chakka. Pengen banget rasanya bangkit lalu mengambil sebulir nasi itu and-so-on-and-so-on. Pikir sendiri!

"Kenapa sih, Ag?" Via ikutan panik. "Papa lo sms? Ato ada sale ya?" Gak salah juga Via nanya sale, secara Aggnie adalah makhluk paling update dan paling rempong-too-much soal sale-sale anywhere anytime. Dan Via agak kecewa saat Aggnie menggelengkan kepalanya.

"Bukan. Gue harus balik nih." Jawab cewek itu dalam satu tarikan nafas.

"Hah? Balik kemana?" Via kurang ngeh.

"Ya ke Jakarta lah. Si bule' sialan itu balik dadakan." Cewek itu semakin panik. Dia sampai tidak sadar bahwa ada Chakka yang sedang menikmati kepanikannya.

She is so sexy. So 'wow'.

Saat itu juga Aggnie jadi kepengen punya pintu doraemon (dia masih gak sadar kalau Chakka kini berdiri tepat di belakangnya) or sumthin' yang bisa bikin dia langsung nongol di kostannya. Cewek ini seketika juga berdoa punya kekuatan Jumper. Sumpah, demi LV original-nya, Aggnie gak bisa mikir sama sekali.

YOUKAUGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang