#9

284 21 0
                                    


Bagian Sikureueng #9
Story-In-Story
“...And how I miss someone to hold when hope begins to fade...”

::

Sreevia si miss shop-shop-wine cocok banget jadi karyawan MLM produk apaaa gitu. Perkataannya yang persuasif berhasil menghipnotis Aggnie agar tetap stay di rumah sampai Chakka balik dari Thailand. Tetep duduk manis sambil nunggu Chakka bawa oleh-oleh cantik.
Walau dalam hati Aggnie protes panik plus gak terima—gimana mau duduk manis, dia dan Chakka kan lagi perang—tapi Aggnie gak berkutik lagi saat Via berjanji akan menelpon Chakka secepatnya dan memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi di studio tempo hari. Aggnie udah putus asa banget ngebuhungin Chakka. BBM Chakka off, dan nomor teleponnya sama sekali gak bisa dihubungin. Kentara sekali Chakka menjauhi Aggnie. Si bossy itu mutlak berspekulasi bahwa Aggnie salah dan tidak ada yang perlu ia dengarkan dari cewek itu.
“Gue mau mati aja.” Ujar Aggnie lemas, pelan, dan datar.
“Bebeh, tahun pertama pernikahan itu emang banyak ujiannya.” Via menepuk-nepuk sayang punggung sahabatnya itu. Ikutan sedih ngeliat Aggnie sedih begini. “Yang sabar aja ya. Kak Chakka gak mungkin nelantarin lo lama-lama kok. Lagian kan dia tugas, makanya ke Thailand.”
“Ah ya...” Aggnie berseru agak kencang. “Gue telepon kantornya aja. Siapa tau ada nomor apa gitu yang bisa gue hubungin.”
“Jangaaan!” Via berteriak takut sambil merebut gagang telepon. Wajahnya putih pias dan cepat-cepat ia mengamankan segala macam alat komunikasi terdekat yang bisa dijangkau Aggnie saat ini. “Trust me, jangan.”
“Kenapa sih?”
“Pokoknya feeling gue bilang: lo jangan nanya siapapun tentang keberangkatan Kak Chakka ke Thailand. Oke?” Via mengkeret melihat raut Aggnie yang kayaknya gak terima banget. “Aggnie, pleasee...”
Aggnie menyipitkan matanya. Ia tatap Via lekat-lekat. “’Kay. Walau gue sepenuhnya gak ngerti kenapa lo seyakin itu sama feeling lo, tapi gue ngikut. Buttt....”
“But what?!”
Aggnie is so eerrr—
::
“Iya, gue baik-baik aja.”
“...”
“Yes. So, bisa tutup teleponnya sekarang? Gue lagi sibuk.”
“...”
“Gak. Gue sama sekali lagi gak pengen ngomong sama dia.”
“...”
“Dan masalah buat lo, Sreevia?! Shut up and BYE!”

Triiing...

Kau: Lo masih di situ kan? C’mon, jangan childish kayak gini.
You: Barusan sepupu kesayangan lo nelpon gue, dan gue makin bete jadinya. Gila ya, kenapa semua cewek yang lo bilang so spesial pasti so ribet bagi gue?
Kau: Sreevia? Waw, apa kabar tu bocah barbie?
You: Bukan urusan gue!
Kau: Okay, okay. Sebenarnya masalahnya itu apa, sih? Mungkin lo aja yang salah paham.
You: Gue? Bagian mana yang salah paham saat lo ngeliat istri lo pelukan mesra sama mantannya, hah? Gila ya, gue udah percaya sepenuhnya sama si Gabriel itu. Ternyata mendekati Via Cuma alibi dia untuk ngerebut punya gue. Sialan.
Kau: Sorry bro, dia istri lo, bukan istri gue.
You: looo...
Kau: Terus? Kenapa lo marah-marahnya sama gue? Marah ke istri lo sana gih.
You: Udah. Gue hampir nonjok dia.
Kau: Anjing lo. Dia cewek dan dia istri lo.
You: Iya, dan bukan istri lo. Masalah gitu buat lo?
Kau: Heh, Njing. Kalo tonjokan lo beneran melayang, lo mau bilang apa sama si Ray?
You: Emang harusnya kena, lagi. Berhubung dia ngelak aja. Makanya gak kena.
Kau: Anjing beneran ya lo. Nyesel gue.
You: Gue juga nyesel. Tai sama janji-janji lo. ujung-ujungnya gue dikhianati lagi.
Kau: Heh, lo bisa kan nanya dulu sebelum marah-marah? Lo itu emang gak bisa berubah. Bossy dan tempramen.
You: Eh, cewek pilihan lo tuh yang bikin gue begini.
Kau: Kalau lo gak mau pisah sama istri lo, lo harus ngerubah prinsip-prinsip hidup lo yang bastard itu. Kali ini hampir, besok-besok beneran kejadian. Bisa-bisa lo bunuh dia gara-gara kecemburuan gak jelas lo itu. Lo pikir, gue ngenalin dia ke lo buat lo tonjok-tonjokin? Lo pikir gue nyuruh lo nikahin dia Cuma buat lo nikmatin aja tubuhnya? Lo denger ya, dia itu udah lulus tes yang gue buat. Lagian keluarganya juga orang baik-baik kan? Gue ngasih dia ke lo supaya lo gak salah pilih nantinya dan juga cewek se-spesial dia seenggaknya gak jatuh ke tangan yang salah.
You: Udah?
Kau: Dan ternyata lo orang yang salah.
You: Udah ceramahnya? Gak ngaruh buat gue.
Kau: Anjing lo!!!

YOUKAUGATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang