Strong

1K 86 6
                                    

"Hanbin-ah!" Teriak jinan dari arah belakang

"Wae hyung? Aku sudah ingin pulang ini?" Ucap b.i dengan ekspresi =_=

"Kepala sekolah memanggil kita, maaf ya ini karena masalah biahn kemarin juga" ucap jinan dengan wajah memelas

"Sudahlah hyung itu bukan masalah, sebentar aku cari chaesa dulu" ucap hanbin berlari kearah parkiran

"Kau pikir kau siapa?! Hah!" Teriak Hi dengan melayangkan tamparan kearah chaesa. Hi siswa yang membuat bangga yg shs karena sudah menjuarai banyak kompetisi vocal

"Hi! Apa yang kau lakukan?!" Teriak junhoe, ah anak ini lagi..

"Kenapa kau selalu membelanya sih june?!" Teriak hi

"Kau berlebihan, sudahlah berhenti melakukan hal-hal memalukan seperti ini hayi-ah" hi memutar matanya lalu berjalan kearah lain.

"Sudahlah chae, jangan pikirkan ucapannya tadi. Kau taukan bagaimana rasanya tergantikan?" Ucap junhoe menenangkan sambil bersedekap dada

"Aku rasa aku harus menjaga jarak dengan hanbin, reputasinya bisa terancam jika ada didekatku" ucap chaesa menghapus air matanya

"Kami bertujuh dipanggil kepala sekolah tadi, jadi kau pulang duluan saja. Hanbin tak mengantarmu mungkin" ucap june, chaesa menganguk.

"Iya, baiklah. June terimakasih untuk yang hari ini juga" ucap chaesa

"Ne" singkat junhoe meletakan tangannya dipucuk kepala chaesa

Chaesa berjalan berlawanan arah dengan junhoe, lebih tepatnya ia berjalan kearah hanbin. Entahlah ada detakan marah dihati hanbin saat tangan panjang manly milik june memegang kepala gadis kecil itu.

Chaesa terlihat kaget melihat hanbin yang menatapnya dengan tatapan marah, bukan, bukan marah karena gadis itu terlalu murah untuk didekati banyak orang tetapi marah saat merasa sesuatu yang bukan miliknya disentuh oleh orang lain. Marah karena tidak memiliki alasan untuk marah

"Hanbin-ah?" Panggil chaesa yang justru membuat hanbin harus menelan bulat-bulat amarahnya, chaesa adalah gadis pertama yang ia sukai, gadis pertama yang membuatnya ingin memberikan stampel hak milik, gadis yang bisa membuat seorang kim hanbin membagi perhatiannya.

"Maafkan aku, maafkan hayi" ucap hanbin, setelah menarik nafas panjang

"Tak apa, harusnya aku tau itu resiko jika dekat dengan seorang leader dari kawanan kebanggaan sekolah" ucap chaesa yang mungkin harusnya terdengar seperti leluncon, tapi malah terdengar seperti 'resiko berdekatan dengan orang payah yang tidak bisa menjaga apa yang dia inginkan'

"Resiko ya? Haha" bahkan tawa hanbin terdengar menakutkan dengan matanya yang menatap dingin kearah chaesa

"Aku-aku minta maaf bin-ah" hanbin menggeleng lalu bersedekap tangan

"Tidak kau benar, dari ucapanmu tadi aku tidak menemukan kesalahan apapun"

"Salahnya adalah karena aku mencintai orang yang lemah. Tidakkah kau berfikir bahwa aku menyukaimu? Tidakkah itu keliatan Ha Chaesa?" Semua kata demi kata terlontar begitu saja

"Kenapa kau begitu lemah untuk merespon apa yang selama ini aku lakukan?"

"Hah" kalimat meremehkan itu dikeluarkan b.i bukan karena kesal pada chaesa yang lemah, tapi dia begitu kesal pada dirinya yang tidak bisa membantu sama sekali

Hanbin memasukan tangannya kedalam saku celananya, lalu berjalan menjauh dari chaesa. Hanbin tidak memiliki pengalaman tentang cinta, bahkan sampai umurnya yang kesekian ini pacar adalah kata-kata yang asing dalam hidupnya.

KON Class ; 'No Limit Gon Touch Your Sky'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang