~Clara's POV~
Hufft, hari perpisahan gue akhirnya dateng juga. Ralat, bukan perpisahan, cuma...yah,oke itu perpisahan. Btw, saat ini gue udah di Libby's, toko kue tempat kita janjian. Jam setengah 10. Gue rasa, mereka bakal dateng bentar lagi.
Nah, kan bener! Itu Julie.
"Julie..haii!"
"Hai Clar.. Jadi ke BJ-nya?"
"Jadi dong, kan udah nyampe sini." kata gue cengengesan. Julie duduk di samping gue dan mulai mengotak-atik BBnya. Sementara gue, cengo abis.
"Woyy yang disana!! Jadi BJ gak nih?!"
"Jadi kok Devv!" seru gue. Devon ngambil tempat di samping Julie dan mulai memainkan iPhone-nya. Sementara gue, tetep cengo.
Gak lama, Andre dateng.
"Clara,Julie,Devon! Sorry lama ye!"
"Selow bang.." seru Julie lucu. Eh, Julie kenal Andre dimana? Loh kok gue nanya gini? Eh tapi boleh dong.
"Sst,Julie..kenal Andre dimana?"
"Hihi, you'll know it later." kata Julie. Dia blushing. A jangan-jangan... Nggak, nggak mungkin. Impossible.
"Nah, yuk jalan ke BJ! Kita mesen tiket terus main." seru gue dengan senyum maksa. Wtf.
"Ayoo!!" seru Andre dan Julie barengan. Sementara Devon ngangguk doang. Akhirnya, kita jalan ke BJ.
--------------------------------------------
"Pada mau nonton apa nih?"
"Horror yuk horror.."
"Ayoo"
"Ju-on aja!"
"Sinister!"
"Tarix Jabrix!" seru Andre kocak.
"Mana ada bego!" kata gue, menjitak Andre 2 kali. Cukup keras dan bisa meninggalkan gegar otak. Gak deng.
"Yaudah Ju-on aja deh.." kata Devon lagi.
"Yaudah Ju-on deh."
"Oke, gue pesen dulu tiketnya."
Setelah diskusi mau-nonton-apa yang panjang dan melelahkan itu, gue segera ngantri beli tiket.
"Mbak, tiket Ju-on masih ada?"
"Masih ada kak. Buat berapa orang?"
"4 orang. Kalo bisa tempatnya yang barengan ya. Yang sederet gitu.."
"Hmm..wah maaf kak, adanya tinggal 2-2. Ngga ada yang sederet."
"Emm, yaudah gapapa. Aku ambil aja. Berapa?"
"$150."
"Ini uangnya. Makasih ya."
"Iya. Selamat menikmati."
Hufft, tiket udah di tangan gue. Eh, kalo duduk 2-2, gue mesti ama siapa? Pasti Julie... Engga, gak bakalan kayak gitu!
"Nih tiketnya udah gue beli! Tapi tempat duduknya gak sederar yeaa."
"Terus?" tanya Devon.
"2-2. Dapetnya itu."
"Ju..Julie! Gue sama Julie ya!" sahut gue, setengah teriak.
"Maaf Clar, gue mau sama..Andre." jawab Julie lirih dan nengok ke Andre yang cuma nyengir kuda.
"Yaa..yaudah.." jawab gue dengan senyum maksa. Sekali lagi. Sht.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Goodbye
Fiksi RemajaClara Jenkins, gadis SMA yang jago main gitar, cantik, tinggi, jenius tapi telmi, harus pindah ke Jerman meninggalkan kehidupan lamanya di Indonesia. Di Jerman dia kenal dengan Alicia yang 2 faces, Julie sahabat yang sangat baik pada Clara, dan Devo...