Chapter VII

164 21 7
                                    

Sora POV

Cewek ini selalu saja merepotkanku.
Bisa-bisanya ia pingsan begitu lama...
Sekarang langit sudah berwarna merah menunjukkan hari telah sore.

Aku mengantarnya pulang bukan karena aku mau, hanya saja dia membuatku khawatir.
Bagaimana jika ia pingsan di pinggir jalan!?
Pasti nanti aku lagi yang repot, jadi kuputuskan untuk mengantarnya pulang.

Selama perjalanan pulang kami tak banyak berbicara, cewek itu selalu memandang ke atas melihat langit.

Kami sempat berbincang sebentar tadi, walaupun begitu rasanya tadi aku terlalu blak-blakkan berbicara dengannya.
Tanpa sadar aku mengatakan hal yang tak seperlunya ku ceritakan pada orang sepertinya.

Satu fakta menarik yang kuketahui dari cewek ini. Cewek ini adalah pemilik payung merah jambu yang sengaja ditinggalkannya untuk Yuri, kucing yang kupungut kemarin.
Mengetahui kebenaran itu membuatku tak bisa menahan tawaku.

Setelah perbincangan pendek tadi, kami sama sekali tak berbicara lagi.
Mungkin lebih tepatnya tak tahu apa yang harus dibicarakan.
Begitu lebih bagus, aku tak suka berbicara hal yang tak penting dengan orang lain.

Kami melanjutkan perjalanan pulang di bawah langit senja.
Aku berjalan menyebrangi jalan raya, aku merasakan sepertinya cewek itu tak mengikutiku. Aku berbalik melihat ke arahnya tuk memeriksanya, dan benar saja.
Cewek itu masih berdiri termenung di sebrang jalan sana.

"Oi!!" Teriakku

Cewek itu sama sekali tak merespon teriakanku.
Ah..dasar..
Lampu penyeberangan sudah mau merah, apa yang dilakukannya!?

"Oi, apa yang kau lakukan? Cepatlah" Teriakku sekali lagi

Cewek itu melihat ke arahku.
Akhirnya dia sadar juga, apa yang dipikirkannya sampai ia termenung seperti itu?

Cewek itu berlari kecil ke arahku...
Kulihat sebuah mobil berlaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya.

Oi,oi, cepatlah lari

Cewek itu malah diam berdiri memandangi mobil itu berlaju kearahnya.
Apa yang di lakukannya?
Cepatlah lari jika kau tak mau di tabrak..
Cewek itu masih belum bergerak juga.

Ahh...dasar cewek bodoh!
Aku berlari ke arahnya secepat yang kubisa.
Cewek itu berdiri membatu di tempatnya.
Sepertinya ia sangat kaget dan ketakutan...

"YURI...!!!"

Kuteriakkan namanya agar ia sadar.
Cewek itu berbalik ke arahku, sepertinya ia mendengar teriakanku.

Mobil itu sudah sangat sekat dengannya, kutambah kecepatan lariku dan menggapai cewek itu.
Kudorong tubuhnya agar menjauh dari mobil yang berlaju itu.
.
.
.

Bruukkk!!!

Kubuka mataku, rasanya sedikit kabur dan berkunang-kunang. Selain itu, kepalaku pusing akibat tubrukan kepalaku di tanah saat terjatuh tadi.

Cewek itu terbaring dibawah tindihan tubuhku, sepertinya ia selamat. Dapat kulihat perlahan matanya terbuka...

"Oi, kau baik-baik saja?" Tanyaku

Cewek itu hanya menganggukkan kepalanya
Sepertinya ia belum mampu berbicara.

Aku bangkit dari posisi telengkupku.

Ahw..!

Sepertinya tangan kananku keseleo saat terjatuh tadi. Sudahlah..

Cewek itu juga bangun dari posisinya.
Mobil yang berlaju kencang tadi malah menabrak tiang listrik yang berada tak jauh dari kami.

Kill Me Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang