Chapter XV

148 18 4
                                    

Sora POV

Aku berjalan memasuki rumah, di dalam suasan terasa hening. Seperti biasa, aku berjalan santai menuju kamarku.

Saat berjalan mendekati ruang makan, Samar-samar dapat kudengar suara bincangan. Aku berjalan memasuki ruang makan tuk memeriksa keadaan.

Aku hanya terdiam lagi di tempatku melihat kejadian di depan mataku ini.
Aku tak tahu harus berkata apa untuk menjelaskan keadaan yang ada di depan mataku.

Selama ini aku belum pernah mengalami ataupun melihat kejadian ini. Tadi pagi kejadian ini juga terjadi sehingga membuatku bingung setengah mati.
Kakak dan ayah makan malam bersama!?

Kakak yang jarang di rumah sekarang jadi lebih sering berada dirumah daripada keluyuran tak jelas. Ayah yang selalu sibuk di kantor dan jarang pulang sekarang malah lebih sering pulang cepat untuk makan malam bersama. Ini sungguh sebuah kejutan besar bagiku. Apa yang di lakukan cewek stroberi itu pada keluargaku?

Aku tak tahu apa yang dilakukannya, tetapi sepertinya aku cukup berterima kasih padanya. Yah..walaupun takkan kuucapkan secara langsung padanya, lagipula aku sudah berterima kasih padanya tempo hari yang lalu saat ia tertidur di kelas.

Kakak menyadari kedatanganku dan langsung tersenyum padaku. Entah mengapa senyuman itu membuat bulu kudukku berdiri.
Sepertinya aku harus membiasakan diri tuk melihat senyumannya itu.

"Ah, Sora, kau sudah pulang, aduh..kalau kau sudah pulang salam dong.." kata kakak sambil menyantap makan malamnya.

"A-aku pulang.." salamku ragu-ragu.

Aku tak pernah memberi salam saat pulang ke rumah karena bagiku itu sia-sia, lagipula takkan ada yang menjawab salamku.

"Selamat datang kembali.." kata kakak dengan senyuman.

"Selamat datang kembali, Sora.." kata ayah

Ah..berapa lama aku telah menantikan saat-saat seperti ini.
Aku berjalan pelan memasuki ruang makan dan duduk di salah satu kursi.
Dihadapanku sudah ada makanan yang telah di siapkan. Dengan segera ku menyantapnya.

Rasanya sedikit aneh, tadi pagi dan juga malam ini. Aku berharap hal seperti ini akan terus berlanjut.

"Sora, mulai sekarang berhentilah bekerja sambilan, kau tak perlu lagi membiayai dirimu sendiri" kata ayah tiba-tiba.

Aku hanya diam tak merespon.
Berhenti bekerja kah?
Yah..selama ini aku selalu bekerja sambilan tuk membiayai diri sendiri.
Berhenti tiba-tiba rasanya jadi sedikit aneh dan aku jadi tak tahu harus melakukan apa.

"Sebaiknya kau fokus saja untuk belajar" kata ayah lagi.

"Ya, itu benar, kau tak usah bekerja lagi..fokus belajar saja.." sambung kakak

Hmm...sepertinya memang lebih baik aku berhenti. Tapi...sebenarnya aku cukup menyukai pekerjaanku.

"Bolehkah aku tetap bekerja, aku ingin memiliki penghasilan sendiri sebagai dana simpananku" kataku ragu.

Kakak dan ayah hanya diam memandangku setelah itu mereka menghembuskan nafas berat bersamaan.

"Baiklah, kau boleh bekerja tetapi hanya satu pekerjaan. Kau harus berhenti bekerja dari pekerjaanmu yang lain. Kudengar kau bekerja di 3 tempat, jangan memaksakan dirimu" kata ayah pasrah.

Aku hanya menganggukkan kepalaku dan melanjutkan makan malamku.

"Ah, Sora, besok kau liburkan? Bisakah kau pergi berbelanja? Persediaan dapur kita sudah habis, nanti ku berikan kau daftarnya,ok?" Kata kakak tiba-tiba.

Kill Me Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang