Chapter XX

165 16 0
                                    

3 tahun yang lalu...

Izumi Yuri, 14 tahun, kelas 2 SMP.

"Yuri-chan...Selamat pagi." Sapa seorang cewek pada Yuri saat melihat Yuri telah ada duduk di dalam kelas.

Yuri spontan langsung memasang senyumnya dan menjawab salam cewek itu, "Selamat pagi, Misa-chan" ucap Yuri lembut.

Cewek yang barusan memberi salam pada Yuri adalah sahabat terdekat Yuri, namanya Izishawa Misaki, Yuri memanggilnya dengan sebutan Misa-chan. Mereka pertama kali bertemu saat penerimaan siswa baru, awalnya Misaki terkejut begitu juga dengan siswa lainnya. Mereka tak pernah menduga bisa satu sekolah dengan seorang model terkenal, Izumi Yuri. Namun, setelah satu tahun akhirnya semua siswa sudah dapat berinteraksi baik dengan Yuri tanpa merasa canggung.

Tak lama semua siswa datang satu persatu, tak lupa mereka selalu menyapa Yuri yang merupakan model idola mereka.

"Yuri-chan, fhotomu dimajalah ini sangat maniss..." ucap salah seorang murid pada Yuri sambil menunjukkan fhoto Yuri yang ada dimajalah.

Yuri hanya membalas pujiannya dengan sebuah senyuman manis serta berterima kasih. Mereka pun memulai obrolan para gadis, seperti bagaimana cara merawat kulit dan rambut, pakaian yang sedang tren, café yang sedang populer, dan lain-lain.

Yuri sangat menikmati waktunya saat bersama teman-temannya, baginya ini adalah saat-saat terpenting dalam hidupnya yang selama ini hanya terus bekerja. Saat waktu makan siang, Yuri selalu memakan bekal miliknya bersama Misaki dan yang lainnya. Mereka saling bertukar lauk dan memuji bekal masing-masing, canda tawa selalu menemani mereka.

Namun, akhir-akhir ini Yuri menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Misaki. Misaki yang biasanya selalu semangat dan ceria, akhir-akhir ini selalu diam dan melamun sendirian. Yuri sebagai sahabat tak bisa tinggal diam melihat sahabatnya yang tiba-tiba berubah. Yuri harus mencari tahu apa yang sedang menjadi masalah sahabatnya itu.

Hari ini Yuri mengikuti Misaki menuju toilet wanita, disana ia menunggu Misaki keluar dari toilet. Misaki yang melihat Yuri menunggu di luar toilet menjadi sedikit terkejut.

"Yuri-chan, apakah kau juga ingin menggunakan toilet?" tanya Misaki.

Yuri-chan menggelengkan kepalanya pelan dan menatap Misaki lurus-lurus. Raut wajah Misaki berubah heran dan bingung, kerutan dalam terbentuk di dahinya.

"Ada apa Yuri-chan?' tanya Misaki gugup.

"Misa-chan" panggil Yuri lembut.

"ada apa?" tanya Misaki untuk sekian kalinya karena tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"apakah ada sesuatu yang mengganggumu?" tanya Yuri penasaran dan khawatir.

Misaki mengangkat satu alisnya dan ia terheran-heran. Apa yang membuat Yuri bertanya seperti itu, pikir Misaki. Apakah selama ini ia melakukan hal aneh sehingga sahabatnya itu menjadi khawatir.

"Tak ada" jawab Misaki singkat.

Raut wajah Yuri langsung berubah cemberut, ia yakin ada yang mengganggu pikiran sahabatnya ini. Jika tak ada, mengapa Misaki berubah menjadi pendiam?.

"kau bohong" ujar Yuri dengan wajah cemberutnya yang masih telihat manis.

Kali ini Misaki bertambah heran, menurutnya ia sama sekali tak menutupi apapun dari Yuri. Apa yang dikatakannya barusan memang benar adanya.

"akhir-akhir ini kau menjadi pendiam, jadi kupikir kau mengkhawatirkan sesuatu. Kau boleh memberitahuku, kita ini sahabat kan?" kata Yuri dengan raut kekhawatiran yang dalam.

Kill Me Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang