Chapter XIX

158 20 2
                                    

Yuri berdiri kaku di depan pintu kediaman keluarga Hasegawa. Dirinya ragu antara ingin memencet bel atau tidak. Jika ia memencet bel maka ia akan bertemu keluarga Sora, wajah seperti apa yang harus ditampilkannya. Mengingat kedatangannya terakhir kali yang sungguh tak sopan membuat Yuri semakin takut dan takut. Tetapi jika ia tak memencet bel dan pulang ke rumah, Sora akan memarahi dirinya lagi. Pikiran Yuri terus berputar dan bertengkar memutuskan pilihan mana yang harus diambilnya.

"Eh? Bukankah itu Yuri-chan? Benar kan?" Kata seseorang tiba-tiba yang berhasil membuat Yuri terkejut.

Yuri menoleh kebelakang, tempat suara tadi berasal. Yuri merasa sedikit takut kerena ada seseorang yang berhasil mengenalinya padahal saat ini ia sudah menyamar seperti biasanya. Sosok seseorang berdiri disana, sosoknya tak asing dimata Yuri. Sepertinya ia pernah bertemu orang itu entah dimana. Yuri menyipitkan matanya, memperhatikan sosok laki-laki yang berdiri tak jauh dari posisinya itu.

Yuri yakin ia pernah bertemu laki-laki itu disuatu tempat, tapi dimana?. Yuri betul-betul tak bisa mengingatnya. Laki-laki itu terus tersenyum memperhatikan Yuri, senyum miliknya makin lebar dan semakin lebar. Beberapa saat kemudian, laki-laki itu sepertinya sadar bahwa Yuri tak mengenalinya.

"Ini aku, Yuri-chan. Kaito, teman Sora. Kau masih mengingatku?" Kata laki-laki itu memperkenalkan dirinya untuk membuat Yuri mengingat tentang dirinya.

Kaito? Yuri kembali berpikir, mencoba mengingat tentang laki-laki itu. Setelah beberapa saat, akhirnya Yuri mengingat tentang laki-laki bernama Kaito itu. Yuri ingat pertemuan pertamanya dengan Kaito, saat itu ia sedang duduk sendirian di taman setelah Sora meninggalkannya sendirian hari itu. Sungguh sebuah kebetulan mereka berdua mengenal Sora dan di hari itu tanpa mereka sadari ternyata mereka telah membahas orang yang sama, atau mungkin saja itu sebuah takdir. Mungin saja mereka telah dipertemukan agar dapat menolong Sora.

"Ya, tentu saja aku mengingatmu, Kaito-kun. Mana mungkin aku melupakanmu" kata Yuri bohong sambil memasang Senyumannya.

Tak mungkin Yuri berkata bahwa ia telah melupakan tentang Kaito. Secara fakta Kaito itu fans Yuri, karena itu Yuri tak boleh mengecewakan fansnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Kaito penasaran.

Yuri sedikit terkejut mendengar pertanyaan Kaito. Apakah tak apa mengatakan padanya bahwa Yuri memiliki kursus belajar dengan Sora karena gagal ujian. Yuri takut ia malah dicap sebagai model bodoh dan kehilangan para fansnya. Namun, sepertinya itu takkan separah itu kan. Lagipula itu hanya Kaito, tak apa memberitahunya sedikit karena menurut Yuri, Kaito sepertinya bisa diandalkan.

"Itu....aku ada janji dengan Sora. Ia akan mengajariku di mata pelajaran yang tak kukuasai" jelas Yuri dengan sedikit mengubah Kata-katanya agar tak meninggalkan kesan bahwa ia itu orang bodoh.

Kaito merasa sedikit tertegun mendengar penjelasan Yuri barusan. Temannya itu, yang biasanya menutup diri dari orang disekitarnya, mau repot-repot mengajari orang lain. Sora yang begitu dingin dan acuh sekarang menjadi sangat peduli!?. Tentu saja hal itu membuat Kaito terkejut serta membuatnya sedikit tertarik, didalam kepala Kaito, hanya ada satu pertanyaan yang terus berputar sedari tadi. Apa yang telah Yuri lakukan hingga temannya itu dapat berubah seperti itu.

"Kenapa kau tidak masuk?" Tanya Kaito penasaran karena sedari tadi Yuri hanya berdiri kaku di depan pintu rumah Sora.

"Ah..itu..sebenarnya aku merasa sedikit gugup" jawab Yuri ragu-ragu.

Mendengar jawaban Yuri, Kaito hanya bisa terkekeh pelan. Yuri tahu bahwa hanya berdiri di depan pintu rumah orang itu sedikit aneh, namun mau bagaimana lagi. Tak mungkin Yuri datang dengan santainya setelah apa yang dilakukannya kemarin.

Kill Me Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang