"Aku ada didepan rumahmu, cepat keluar!" Sergah seseorang di seberang ponselku.
Aku segera berlari ke jendela kamar. Jun Kai! Dengan sangat2 terpaksa aku membukakan pintu. Sengaja berjalan lambat mengulur waktu agar dia bosan menunggu diluar.
-skip time-
"Kenapa lama sekali?! Aku jamuran menunggumu disini!" Sergah Jun Kai.
"Bagaimana kau bisa sampai dirumahku?!" Ketusku.
"Lihatlah! Aku membawa mobil, kau tak jisa melihatnya? Penglihatanmu sudah tidak benar!" Jawabnya sengit.
"Bodoh! Maksudku darimana kau tahu alamatku?!"
"Haha ngomong saja belum benar! Kita kan satu maskapai, aku mencari biodata pramugari baru di pusat informasi."
"Lalu ada apa kau kesini?" Tanyaku datar.
"Dua minggu lagi kita ada penerbangan panjang, mungkin lebih dari 12 jam, China-Holland, Beijing-Rotterdam, tanpa transit," katanya sambil menatapku.
Aku menaikan sebelah alisku, "haha aku sudah tau itu, terus?"
"Itu penerbangan panjang pertamamu. Kau pernah pingsan saat penerbangan pertamamu. Baru dua jam saja kau sudah pingsan, bagaimana kalau 15 jam? Mungkin kau akan mati didepan semua penumpang haha!" Ucapnya sambil tertawa maut.
"Maaf jangan membuat onar dirumahku! Sudah sana pulang! Jangan membuat emosi ku melonjal!" Kataku geram.
"Aku tahu kau hanya berpura-pura!"
"Berpura-pura apa coba?!"
"Berpura-pura membenciku," ucapnya tenang. Matanya menatapku sangat dalam. "Padahal kau sedang mimpi membangun negeri impian bersamaku kan,"
"That's Right!" Aku membalasnya enteng. "Aku memang sedih bermimpi membangun negeri impian bersamamu, agar aku bisa memenggal kepalamu!"
"Kau ingin memenggal kepalaku atau hatiku?" Tanyanya genit.
Aku hanya bisa terdiam, kehabisan kata2 untuk menghadapi mahluk terkutuk ini
"HAHAHAA muka mu memerah! Sudah kupastikan kau benar2 menyukaiku!" Jun Kai tertawa kencang.
"Kau pikir kau siapa. HAH?! Aku tak pernah sedikitpun mengusikmu! Kenapa kau mengusikku terus2an!"
"Kau sangat CANTIK ya jika marah seperti itu," katanya dengan nada cantik yang di perjelas.
"Nana!" Teriak seseorang dari arah belakang Jun Kai.
Aku terkejut saat melihat siapa yang berbicara, seseorang yang berjalan tanpa arah dengan wajah yang memerah, terlihat seperti orang marah.
Oh Tuhan, kumohon jangan sekarang! Aku berlari menghampiri ayahku.
"Kau ini! Benar2 anak tak tahu diri!!" Sebuah tamparan keras melayang ke pipiku.
Aku terkejut merasakan panas yang mulai menjalar.
"Papah mabuk lagi," kataku sambil terus memapahnya. Aku melihat Jun Kai, mukanya seperti orang marah.
Papah mendorong keras tubuhku ke tanah dan menendangku keras. "Kau anak kurang ajar! Kau membunuh istriku! Kau seharusnya mati! Akan kubunuh kau!"
Aku melindungi kepalaku dari tendangan papah yang bertubi-tubi. Mencoba menahan nangis. Setiap tendangan papah telah menghantam semua tubuhku.
"Kau pembunuh! Kau harus mati sekarang!" Papah terus menendangku sampai akhirnya dia menangis. Jatuh berlutut di tanah. "Kau membunuh istriku! Kau membunuh ibumu sendiri!"
Aku mencoba bangkit, menyingkirkan sakit yang bersarang diseluruh tubuhku, "kau mabuk, Papah. Kau harus beristirahat sekarang," kataku menahan isak tangis.
"Tapi kau pembunuh! Kau pembunuh!," ulangnya.
Raut wajah Jun Kai seperti orang yang benar2 marah. Aku membaringkan Papah di tempat tidur, dan menyelimutinya.
"Istirahatlah, Pah. Selamat malam," kataku pelan sembari mencium kening Papah.
Aku menutup pintu kamar Papah, dan berjalan ke Jun Kai.
"Hmm sebaiknya kau pulang sekarang Kai, sekarang sudah malam." Ucapku.
"Mengapa kau tak melawan Papahmu?! Mengapa kau terlihat lemah saat di pukuli tadi?!" Sergahnya.
Air mataku sudah hampir mau keluar. "Dia Papahku, Kai," jawabku pelan. Satu bulir air mata mengalir di pipiku.
"Tak peduli siapapun dia! Kau harus melawannya! Kau tak boleh membiarkan dirimu tersiksa seperti itu!"
"Memangnya kau siapaku?! Kau juga selalu menyiksaku Kai, tapi apakah aku pernah membalas penyiksaanmu itu?! Tak pernah kan Kai! Dan sekarang kau menyuruhku membalas Papahku?! Kemana otakmu!" Teriakku pada Jun Kai.
"Dia tak pantas kau sebut papah!" Otot2 Jun Kai meregang menahan amarah. "Orang tua itu tak pantas seperti itu pada anaknya!"
•
•
•
•
•
•
•
•
TBCNext? Minimal vote dan comment 5 hehe :D
Yayyy! Ini dia chapter 7, hari ini aku mau update dua chapter sekaligus, hehe. Oiya btw ff gajelas ini selesai sampe chapter 25 hehe :) oke tunggu chapter 8 nya yaa! AI LOP YU ALL! <3
![](https://img.wattpad.com/cover/62554918-288-k947760.jpg)
YOU ARE READING
Flying With You (TFBoys fanfiction)
FanfictionFlying With You (TFBoys Fanfiction : Wang Jun Kai) Cerita ini mengandung unsur 17++ kalau ga kuat silahkan tinggalkan cerita ini. terima kasih :) Benci jadi Cinta? Iya itu yg aku rasakan, aku sangat membenci pilot bernama Wang Jun Kai. Ternyata sema...