Aku lama tergugu didepan cermin. Menghela napas panjang berulang kali. Aku tak percaya diri menghadapi penerbangan panjang ini. Pasalnya ini adalah penerbangan panjang pertamaku, tanpa Nini Jiejie yang biasanya mendampingiku melakukan tugas2. Aku pasti bisa!
"Gugup?" Tanya Jun Kai.
Aku terus berjalan menuju meja dipojokan, memesan segelas green tea panas. Tak sedikitpun aku mau menoleh.
"Kau gugup?" Tanya nya lagi.
Aku mengangkat kepala, mencoba tersenyum palsu.
"Sedikit," jawabku singkat.
"Aku tak yakin!" Katanya sembari tertawa pelan.
"Ini penerbangan panjang pertamaku!" Ucapku.
"Aku juga!" Elaknya.
"Baiklah, aku kalah kali ini!" Ucapku putus asa.
"Kau selalu saja mengalah ya," ucapnya.
"Gadis Cantik, cobalah sekali2 untuk melawan!" Katanya tanpa tersenyum.
"Kenapa kau selalu mencoba untuk mengalah? Aku yakin kau pasti bisa jika kau mau melawannya!" Ucapnya lagi.
"Kau itu berbicara terus! Kalau aku melawan itu hanya akan membuang energi ku, Jun Kai!"
"Tapi kau belum pernah mencobanya!" Katanya dengan muka serius.
Jun Kai terus memandangku dari seberang meja. Tak sedikitpun dia mau mengalihkan pandangannya dariku.
"Kau membuatku gila, Gadis Cantik!"
Aku menangkat sebelah alisku. "Hmm tapi menurutku kau yang gila, JUN KAI!"
"Aku serius!"
Aku tertawa melihat ekspresi wajahnya. Aku tak pernah melihat ekspresinya seperti itu, matanya terlihat begitu bercahaya.
"Baiklah, bagaimana aku bisa membuatmu gila?"
"Kau berbeda dari yang lain, begitu kuat dalam menghadapi kelemahanmu," jawabnya serius tanpa tersenyum.
"Maksudmu kuat dalam menghadapi kelemahan?" Tanyaku.
"Ya kuat dalam kelemahan, meskipun sekilas kau terlihat sangat lemah. Tapi siapa sangka bahwa dari sanalah kau terlihat kuat, memilih bertahan dari kerasnya kehidupan, menerima semuanya yang ditakdirkan oleh Tuhan. Ah, entahlah. Aku sudah tidak bisa menjelaskan apapun lagi." Dia mendesah pelan.
"Jadi itu yang membuatmu menjadi gila?" Tanyaku lagi.
"Semua yang ada didalam dirimu membuatku gila, Cantik!" Ucapnya.
"Mungkin kau bisa menjauh dariku kalau kau merasa aku membuatmu gila," ucapku pelan.
Tiba2 dia berdiri meninggalkanku. Ya, seperti itulah dia. Dia itu suka tidak jelas bagiku. Kuhirup sekali lagi sisa hot green tea, bangkit dari tempat duduk menuju pesawat yang akan menjadi tempat kerjaku selama 15 JAM!
"Maaf, apakau yang ditugaskan dari China?" Tanya seorang wanita yang cantik.
Aku menoleh dan mengangguk. Dia sangat cantik, sepertinya dia seumuran denganku.
"Perkenalkan, namaku Liu Xida kau bisa memanggilku Xida!"
Aku membalas jabatannya, "namaku Nana."
"Senang berkenalan denganmu, Nana. Tapi teman pilotmu itu benar2 susah ya untuk diajak berkenalan!" Serunya.
"Teman pilotku? Maksudmu Wang Jun kai? Jun Kai?"
"Oh! Jadi namanya Jun Kai! Dia sudah jadi bahan gosip di pesawat ini."
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Xida tadi. "Ini tempat kita untuk beristirahat?" Tanyaku.
"Kita berbagi kabin untuk beristirahat dengan para pilot."
"Hah? Bagaimana kita bisa berbagi dengan mereka? Ini pesawat berkelas internasional. Bagaimana mungkin kabin peristirahatan pramugari dan pilot digabung?"
Xida tersenyum dan mengibaskan tangannya, "tugas kita itu bukan hanya melayani penumpang, tetapi melayani pilot jg, kita berbagi kabin dengan tiga pilot dan tiga pramugari lain, serta dua belas penumpang suite class."
"Bersiaplah, satu jam lagi kita akan segera take off," katanya lagi.
-skip time-
"Kau ingin sekamar denganku?" Seru seseorang pria dibelakangku.
Aku menoleh dan benar2 terkejut. Seorang pria telanjang dada dengan senyuman yang sangat mesum. Oh Tuhan!
"Aku tahu kau ingin memilikiku sepenuhnya, tapi aku tak bisa melakukan itu di pesawat! Kita bisa lakukan di Holland nanti." Katanya sembari mengedipkan mata.
"Kau tak mengunci kamar ini! Kukira dikamar ini tidak ada orang!" Kataku membela diri.
"Aku dengan senang hati berbagi kamar denganmu," ucapnya sambil terus menatapku dengan pandangan mesum.
Aku memasukan kembali barang2ku ke tas. "Aku akan per..." Aku tak bisa menyelesaikan kata2ku, dia sedang mengancingkan baju pilontnya dan melepaskan handuk yang membelit di pinggangnya.
"Ya Tuhan, JUN KAI! Apa yang kau lakukan?!" Ucapku sembari membalan badan.
Aku mendengar dia tertawa kencang. "Aku sedang berganti baju, apakau tak lihat?"
"Kenapa kau pakai baju sekarang!" Teriakku.
"Oh, jadi kau ingin ya aku tidak pakai baju? Kau mau melihatku terus2an telanjang? Baiklah, apapun akan aku lakukan untukmu!" Katanya santai.
Aku menjerit mendengarnya dan segera berlari keluar kamar tanpa menoleh sedikitpun.
-skip time-
Aku mendapatkan kamar yang benar2 kosong melompong, aku kembali mengeluarkan barang2ku daris tas dan merapikannya ke sebuah lemari kecil. Mengganti baju seragamku dan merapikan make up.
Aku mencoba untuk tersenyum dan melakukan tugas. Aku keluar dan berpapasan dengan Jun Kai di pintu kabin. Aku segera berlari meninggalkannya tanpa menoleh sedikitpun.
Jantungku...
•
•
•
•
•
•
•
•
TBCYEAYYY ni dia chap 11 :v Please ya jangan jd Siders (Silent Readers) hehe :D Jangan lupa Vote dan Comment yak!!
YOU ARE READING
Flying With You (TFBoys fanfiction)
FanfictionFlying With You (TFBoys Fanfiction : Wang Jun Kai) Cerita ini mengandung unsur 17++ kalau ga kuat silahkan tinggalkan cerita ini. terima kasih :) Benci jadi Cinta? Iya itu yg aku rasakan, aku sangat membenci pilot bernama Wang Jun Kai. Ternyata sema...