Five

149 35 0
                                    

Cause we're young and we're reckless
We'll take this way too far
It'll leave you breathless
Or with a nasty scar
Got a long list of ex-lovers
They'll tell you I'm insane
But I've got a blank space baby
And I'll write your name

( Taylor Swift - Blank Space )

****

Zila mempercepat langkahnya di koridor sekolahnya. Jam di pergelangan tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 06.50. Artinya, 10 menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Setelah sampai di hadapan mading, ia segera menempelkan selembar kertas di kolom Permata's Qoute of The Day.

Jangan pernah menyia-nyiakan perjuangan seseorang. Karena kamu tidak akan pernah tau kapan karma akan mengunjungimu.

-Zee

"Lumayan" komentar seseorang yang baru saja tiba di sekolah dan membaca Quote yang dibuat Zila.

Ucapannya yang tiba-tiba tersebut tentu membuat Zila sedikit terkejut.

"Sialan lu rel. Bikin gue kaget aja" gerutu Zila menampakkan wajah terkejutnya.

CEKREK

Gotcha! Karel menyeringai. Ia kemudian melihat hasil jepretannya itu dan terkekeh.

"Muka lu kagak kontrol banget Zee"

Karel segera meninggalkan Zila.

Zila hanya memutar kedua bola matanya, jengah.

"Kebiasaan. Dasar es batu" gerutu Zila membalikkan wajahnya untuk memandang punggung Karel yang pergi meninggalkannya.

DAR

Seseorang mengejutkan Zila dari belakang. Namun Zila tidak terkejut sama sekali. Karena dari suaranya, Zila sudah dapat menebak orang tersebut. Jo.

Zila kemudian melenggang pergi menghiraukannya tanpa menengok ke belakang.

"BELAGU AMAT LU ZEE!!!!" teriak Jo.

Zila membalikkan badannya. Ia kembali memutar kedua bola matanya.

"RA-SA-IN !"

Zila mengucapkannya tanpa bersuara. Ia memeletkan lidahnya di akhir kata yang ia ucapkan dan membuat Jo semakin kesal karena rencananya untuk mengejutkan Zila tidak berhasil.

Zila membalikkan kembali badannya dan mulai berjalan meninggalkan Jo, naik ke tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua sekolahnya.

Saat Zila menginjakkan kakinya di pertengahan anak tangga, pundaknya terasa berat. Ada yang merangkulnya. Zila mengambil keputusan untuk melihat siapa orang yang merangkulnya. Dan Zila lagi lagi memutar kedua bolanya.

Ia berhenti melangkah dan melirik sinis orang yang ada di sebelah kirinya itu.

"Lepasin Jo! Gue takut calon pacar gue liat kita terus cemburu kan berabe"

"Ppppffftttt" Jo menahan tawanya.

Hell?! Peduli apa Putra pada Zila? Untuk tersenyum pada Zila saja susah, apalagi cemburu?

Jo memang tau Zila sangat-sangat-sangat menyukai sahabatnya. Tidak hanya Jo, hampir seluruh SMA Permata pun mengetahui itu. Tidak terkecuali guru-gurunya. Wow, how famous she is?!

Jo kemudian mengusap rambut Zila. "Kesian gue sama lo Zee"

Jo menampakkan wajah iba-nya.

"Kenapa emang? Lu mau bilang kesian gara gara gue ga di respon mulu sama sahabat lo itu?!" Zila naik pitam.

Zila selalu kesal bila sudah ada seseorang yang menyatakan belas kasihannya terhadap Zila. Entahlah, ia berfikir bahwa ia tidak butuh itu. Karena ia sangat yakin bahwa Putra akan segera menjadi miliknya. Cepat atau lambat.

"Bukaaaaaan. Kesian gara gara rambut wangi lu ini dijadiin sarang kutu-kutu yang jeleknya bukan maen" jelas Jo sambil tetap mengusap rambut Zila.

Namun sejurus kemudian, Jo tidak lagi mengusap rambut Zila, namun mengacak-acaknya.

Zila mendatarkan bibirnya. Matanya menyipit menatap garang Jo.

"HAHAHAHAHAHAHA" tawa Jo meledak.

Ia kemudian berlari meninggalkan Zila.

"CANTIK CANTIK KUTUAN HAHAHAHA"

"SIALAN LO BASTARD!!!!", teriak Zila mengejar Jo.

-To Be Continued-

Happy Mon(ster)day everyone! 😊

Mohon maaf atas keabsurdan cerita ini.

Love,
Cal's

Try HardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang